26.3 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Turunkan Masalah Pengangguran dan Kemiskinan, Ini Rencana Jokowi 2023

JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperkirakan tahun depan ekonomi masih tumbuh di kisaran 5,3 hingga 5,9% meski pandemi covid-19 masih menyisakan luka yang luar biasa di seluruh dunia, tidak terkecuali indonesia.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pada 2023 tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Adapun sasaran pembangunan antara lain pertumbuhan ekonomi 5,3-5,9%, penurunan emisi gas kaca hingga 27,02%, tingkat pengangguran terbuka 5,3%-6%, gini rasio 0,357%-0378%, indeks pembangunan manusia 73,31-73,49, dan tingkat kemiskinan 7,5-8,5%,” kata Suharso dalam Rapat Kerja dengan Banggar DPR RI, Selasa (31/5/2022) kemarin. 

Baca juga: Kenali 5 Risiko yang Dihadapi Pebisnis Ini sebelum Meraih Kesuksesan

Dikutip dari CNBC, secara rinci, dari sisi produksi industri manufaktur diharapkan bisa bertumbuh pada kisaran 5,4% hingga 6%, pertanan pada kisaran 4% hingga 4,2%, konstruksi 6,3% hingga 6,9%, dan perdagangan 5% hingga 5,6%.

“Industri manufaktur tumbuh 5,4% hingga 6% di atas pertumbuhan nasional, diharapkan dapat menjadi motor pertumbuhan pada 2023 mendatang,” harap Suharso.

Selain target-target tersebut pemerintahan Jokowi juga berharap pertumbuhan produktivitas menjadi perhatian ke situasi yang diinginkan. Oleh karena itu, arah kebijakan 2023 meliputi, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas SDM, kesehatan, dan pendidikan, penanggulangan pengangguran disertai dengan peningkatan decent job.

Baca juga: Peringatan Keras dari Jokowi, APBN dan APBD Tak Boleh Beli Barang Impor! 

Pemerintah juga mendorong pemulihan dunia usaha, revitalisasi industri dan peningkatan riset terapan, pembangunan rendah karbon dan transmisi energi, serta percepatan pembangunan infrastruktur dasar, dan pembangunan ibukota nusantara.

Terdapat 14 Major Project yang diidentifikasi memiliki peran signifikan dalam mencapai sasaran pembangunan, yakni Kawasan Industri Prioritas dan Smelter, Pengelolaan Terpadu UMKM, Food Estate, Destinasi Pariwisata Prioritas, Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi.

Kemudian Reformasi Sistem Perlindungan Sosial, Reformasi Sistem Kesehatan Nasional, Reformasi Pendidikan Keterampilan, Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting, Wilayah Adat Papua: Laa Pago dan Domberay, Pembangunan Ibu Kota Nusantara, Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu, Transformasi Digital, dan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3.

Baca juga: Cegah Terjadi Heat Stroke saat Ibadah Haji, Jamaah Diingatkan Jangan Sampai Dehidrasi

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE