27.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

UBER RESMI DIAKUSISI GRAB, ADA RENCANA APA?

duniafintech.com – Uber resmi diakuisisi oleh Grab pada Senin (26/3/2018). Kabar mengenai akuisisi unit bisnis Uber di Asia Tenggara akhirnya dikonfirmasi langsung oleh pihak Grab.

Baca juga : GOJEK AKUISISI 3 STARTUP LOKAL GUNA MEMIMPIN SEKTOR PEMBAYARAN INDONESIA

Melalui kesepakatan tersebut, semua aset serta pangsa pasar Uber yang ada di Asia Tenggara akan dikuasai oleh Grab. Dimana dalam hal ini, Grab akan mengintegrasikan bisnis layanan pemesanan kendaraan dan pesan-antar makanan milik Uber di kawasan Asia Tenggara ke platform transportasi multi-moda dan fintech Grab dan menjadikannya sebagai pemain di bisnis transportasi daring terbesar untuk kawasan tersebut.

Baca juga : SASAR ONLINE MARKET, GRAB AKUISISI KUDO SENILAI 1,3 TRILIUN RUPIAH

“Sebagai bagian dari akusisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber akan bergabung dengan dewan direksi Grab,” kata Group CEO and Co-founder Grab Anthony Tan yang dikutip dari kompas.com.

Anthony menjelaskan pula mengenai sisi teknis serta semua aset dan aspek operasional Uber di negara tempat mereka beroperasi sebelumnya untuk kawasan Asia Tenggara akan dialihkan ke Grab. Negara yang dimaksud adalah Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Dalam waktu dekat, Grab dan Uber akan bekerja sama untuk migrasi mitra pengemudi, penumpang, pelanggan, rekanan pengantaran, hingga merchant yang ada di aplikasi.

Baca juga : GO-JEK PERLEBAR LAYANAN DENGAN MENGAKUISISI LOKET.COM

Dengan peresmian ini, berikut rencana Grab yang akan berfokus kepada tiga layanan utamanya yaitu:

Layanan pesan-antar makanan: Grab akan mengembangkan bisnis GrabFood yang telah dimilikinya secara pesat di Indonesia dan Thailand dan kedua negara lain yaitu Singapura dan Malaysia – menyusul integrasi dari bisnis Uber Eats. GrabFood akan tersedia di seluruh negara-negara besar Asia Tenggara pada semester pertama 2018.

Transportasi: Grab akan mengembangkan layanan transportasi utamanya yang mencakup layanan-layanan transportasi berdasarkan kearifan lokal dan solusi-solusi mobilitas baru, yang bekerja sama dengan berbagai penyedia layanan transportasi dan produsen kendaraan.

Grab juga akan berkolaborasi dengan pemerintah dan operator transportasi publik untuk menghubungkan layanan transportasi publik dan menciptakan pengalaman komuter multi-moda yang mulus dan terintegrasi.

Layanan pembayaran dan keuangan: Grab akan terus meningkatkan dan mengembangkan rangkaian layanan yang tercakup dalam Grab Financial, antara lain pembayaran mobile, micro-financing, asuransi dan layanan keuangan lainnya bagi jutaan konsumen yang memiliki akses terbatas terhadap layanan perbankan, micro-entrepreneur, dan usaha modal kecil di kawasan Asia Tenggara. GrabPay sebagai dompet mobile akan tersedia di seluruh negara besar Asia Tengara pada penghujung 2018.

Terkait dengan migrasi ini, dalam dua minggu ke depan aplikasi Uber sementara masih tetep beroperasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan stabilitas para mitranya dalam memperoleh informasi lebih lanjut mengenai persyaratan pendaftaran sebagai mitra Grab.

Uber pun juga menyusun strateginya, yang mana di tahun depan memiliki rencana untuk melantai di bursa alias melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Sehingga, dapat membenahi sektor bisnisnya dengan fokus pada kawasan yang berkinerja baik saja.

Written by : Dinda Luvita
Picture by : Pixabay.com

5 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU