30.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

UMKM Fesyen di Indonesia Berpotensi Dulang Devisa

JAKARTA, duniafintech.com – UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dalam bidang fesyen di Indonesia, dinilai memilki potensi besar mendulang devisa.

Wifkain dan KoinWorks dengan bangga mengumumkan kolaborasi untuk memajukan industri fesyen Indonesia melalui penyediaan fasilitas cloud manufacturing dan supply chain financing bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang fashion.

Wifkain memasuki pasar fesyen dan mendapati banyak pemilik usaha atau UMKM di Indonesia menghadapi tantangan, seperti mahalnya harga bahan baku, karena banyaknya perantara dan produsen yang tidak resmi.

Berangkat dari permasalahan ini, Wifkain menghadirkan layanan Manufacturing as a Service (MaaS), suatu layanan multifungsi yang memungkinkan pelaku UMKM atau pemilik bisnis fesyen di Indonesia untuk mendapatkan sumber bahan baku dan semua kebutuhan produksi bisnisnya secara lebih praktis.

Sejak tahun 2020, Wifkain telah membangun marketplace tekstil dan menyediakan ribuan jenis kain yang bersumber dari ratusan supplier di Indonesia untuk memfasilitasi kebutuhan para pemilik lini fesyen yang sebagian besar merupakan UMKM.

Hingga saat ini, Wifkain, yang berkantor pusat di Tangerang Selatan, sudah memiliki lebih dari 200 mitra pabrik di seluruh Pulau Jawa, yang melayani produksi kecil hingga besar. Klien Wifkain pun tidak hanya berasal dari Pulau Jawa, tetapi juga dari Bali dan kota-kota besar di Sumatera dan Kalimantan.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Kredit UMKM Minimal 30 Persen Pada Tahun 2024

umkm fesyen di Indonesia

Sinergi Wifkain & KoinWorks Bantu Perkembangan UMKM Fesyen di Indonesia

Dengan adanya kerja sama dengan KoinWorks, para mitra pabrik dapat menerima pembayaran di depan dan para fashion brand mempunyai kesempatan untuk membayar sampai dengan enam bulan kemudian.

“Wifkain selalu bertekad untuk membantu bisnis fashion di Indonesia dalam menyediakan berbagai kebutuhan produksi bisnis mereka melalui produk yang kami miliki. Untuk itulah, MaaS dan kolaborasi ini lahir demi mengatasi masalah produksi yang sering terjadi.” kata Sara Sofyan, selaku Chief Executive Officer Wifkain.

UMKM fesyen di Indonesia dapat bergerak maju dengan layanan MaaS dari Wifkain akan memudahkan pengusaha untuk mendapatkan desain atau pola jahit yang sesuai dengan keinginan, serta memudahkan proses textile procurement, manufacturing, quality assurance, dan penyediaan logistik dengan cara yang lebih mudah dan cepat.

“Pemilik bisnis tidak perlu khawatir dalam membangun bisnis fashion mereka sebab, dengan adanya MaaS, mereka tidak perlu membuat pabrik untuk produksi sendiri.” tambah Sara.

Untuk memperkuat komitmennya dalam menyediakan layanan yang memudahkan pebisnis atau UMKM fesyen di Indonesia, Wifkain menggandeng KoinWorks sebagai mitra strategis untuk menyediakan supply chain financing bagi mitra pabrik dan fashion brand yang menjadi partner dan klien Wifkain.

Baca juga: Digitalisasi UMKM jadi Sorotan, Dorong Kontribusi Ekonomi Kreatif

KoinWorks sendiri merupakan pionir financial technology (fintech) lending di Indonesia yang kini mengembangkan berbagai layanan keuangan digital untuk bisnis maupun personal, dan telah memantapkan diri sebagai neobank untuk UMKM, dan kini fokus sinergi dengan Wifkain, fesyen di Indonesia.

“Memberdayakan UMKM telah menjadi salah satu misi utama KoinWorks sejak pertama kali berdiri pada tahun 2016. Kami memiliki beragam produk pendanaan untuk UMKM, salah satunya supply chain financing yang kami sebut KoinInvoice. Saat ini, KoinWorks telah menjangkau lebih dari 2 juta pengguna dan berkontribusi pada digitalisasi UMKM untuk mendorong target pemerintah di tahun 2024 mendatang. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, tidak ada lagi bisnis yang mandek karena kurang permodalan maupun kendala arus kas,” terang Bernard Arifin selaku Chief Operating Officer dari KoinWorks.

Salah satu pelaku UMKM fesyen di Indonesia yakni Zam Nurzaman, pemilik CV Suka Karya Kreatif yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, merupakan salah satu mitra Wifkain yang telah merasakan manfaat dari kolaborasi Wifkain dan KoinWorks ini.

“Sebagai pebisnis fashion, saya merasa terbantu sekali dengan layanan ini karena kami tidak hanya di-support dari sisi pemenuhan bahan, tetapi juga dari sisi pendanaan. Bisa dibilang, layanan ini adalah solusi untuk permasalahan yang kerap dihadapi oleh kami yang bergerak di bidang garmen dan fashion.” ujar Zam.

Industri serta UMKM fesyen sendiri tercatat sebagai salah satu industri dengan kontribusi terbesar dalam perekonomian Indonesia.

Menurut Euromonitor International, bisnis fesyen memberikan kontribusi sebesar 18,01% dari Gross Domestic Product (GDP) di Indonesia dengan Compound Annual Growth Rate/CAGR sebesar 9-10% untuk womenswear, menswear, dan childrenswear. Selain itu, tekstil dan manufacturing menempati peringkat ke-12 di Asia Tenggara dengan pertumbuhan CAGR sebesar 5%.

Melihat besarnya peran industri fesyen ini, Wifkain dan KoinWorks berharap kolaborasi ini dapat mendukung lebih banyak lagi UMKM Indonesia di bidang fesyen sehingga dapat mendorong pertumbuhan industri fashion yang lebih pesat lagi.

Baca jugaWaduh! UMKM di Indonesia yang Melek Teknologi Digital Hanya 20 Persen?

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU