32.7 C
Jakarta
Jumat, 19 April, 2024

Utang Luar Negeri Indonesia Alami Peningkatan Rp5.921 Triliun

JAKARTA, duniafintech.com – Bank Indonesia mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia sebesar US$402 miliar atau setara dengan Rp5.921 triliun di triwulan I tahun 2023.  Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia pada triwulan I 2023 secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,9 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 4,1 persen (yoy).

“Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan swasta. Perkembangan posisi ULN pada triwulan I 2023 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono. 

Baca juga: Bank Indonesia Catat Posisi Utang Luar Negeri Alami Penurunan

Menurut Erwin, ULN Indonesia pada triwulan I tahun 2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap stabil di kisaran 30,1 persen. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,6% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat.

Dia mengatakan peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan meminimalisasi resiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian. 

“Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat dalam pemantauan ULN didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” kata Erwin. 

Baca juga: Terima Utang Luar Negeri, Bikin Cadangan Devisa Naik Lagi

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan posisi ULN Indonesia pada akhir Februari 2023 tercatat sebesar US$400,1 miliar, turun jika dibandingkan posisi ULN Januari 2023 sebesar US$404,6 miliar. Menurutnya perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (pemerintah dan Bank Sentral) maupun swasta. 

“Secara tahunan, posisi ULN Februari 2023 mengalami kontraksi sebesar 3,7 persen (yoy), lebih dalam daripada kontraksi 2,0 persen (yoy) pada bulan sebelumnya,” kata Erwin.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.226 Triliun

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE