33 C
Jakarta
Kamis, 2 Mei, 2024

Terima Utang Luar Negeri, Bikin Cadangan Devisa Naik Lagi

JAKARTA, duniafintech.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan cadangan devisa Indonesia naik sebesar US$145,2 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2023 sebesar US$140,3 miliar. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan peningkatan posisi cadangan devisa naik pada Maret 2023 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penerimaan pinjaman luar negeri pemerintah. 

Baca juga: Utang Luar Negeri Bikin Cadangan Devisa Indonesia Naik Rp2.168 Triliun

Dia mengungkapkan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,” kata Erwin.

Dia mengatakan Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respon kebijakan dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional. 

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2023 mencapai US$140,3 miliar atau sekitar Rp2.168 triliun (asumsi kurs Rp15.453), meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Januari 2023 sebesar US$139,4 miliar atau sekitar Rp2.154 triliun (asumsi kurs Rp15.453).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan peningkatan posisi cadangan devisa pada bulan Februari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. 

Baca juga: Terbitkan Global Bond, Cadangan Devisa Indonesia Meningkat

Menurutnya cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Erwin. 

Dia menilai kedepannya, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respon kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi.

“Dan juga sistem sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” kata Erwin. 

Baca juga: Bank Indonesia Cadangan Devisa Alami Peningkatan Capai US$137,2 Miliar

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE