DuniaFintech.com – Tamil Nadu, salah satu negara bagian di India umumkan rencana infrastruktur blockchain dan teknologi lainnya. Kepala Menteri Tamil Nadu, Edapaddi K. Palaniswami mengumumkan adopsi wilayahnya dari kebijakan blockchain dapat membuat proses birokrasi pemerintahan menjadi lebih mudah.
Palaniswami juga mengumumkan bahwa Tamil Nadu bermaksud untuk meluncurkan sebuah proyek untuk menyediakan layanan yang melacak bukti identitas terpercaya. Menurutnya, penerapan proyek ini akan merevolusi cara pemerintah memberikan layanannya kepada warga.
Proyek tersebut akan dilaksanakan dengan membangun dan memanfaatkan infrastruktur Database keluarga per negara bagian (SFDB) dan Blockchain Backbone. Infrastruktur blockchain berfungsi sebagai satu sumber validasi untuk semua data dan proses pemerintah. Hal itu juga dapat digunakan untuk menata kembali tata kelola dan mendorong penggunaan blockchain di negara bagian.
Dengan meluncurkan infrastruktur Blockchain Backbone, Tamil Nadu juga mengakui perlunya membuat forum untuk mempromosikan kolaborasi antara industri, start-up dan akademisi untuk membangun ekosistem.
Baca juga:
- Pesan Truk Online dan Ekspor-Impor Selama Pandemi Bisa Pakai Logol
- Pemerintahan Korsel Adopsi Blockchain untuk Identitas Tenaga Kerja
- Australia: Startup Fintech Akan Gunakan Blockchain 10 Tahun Kedepan
Infrastruktur Blockchain di India
Negara bagian Tamil Nadu juga dilaporkan telah mengadopsi kebijakan Artificial Intelligence (AI) etis yang bertujuan untuk memanfaatkan keunggulannya sekaligus menjaganya tetap aman dan sesuai secara etika dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Teknologi tersebut juga mengadopsi kebijakan yang mirip dengan keamanan siber untuk melindungi informasi dan memerangi kejahatan siber.
India tengah melakukan berbagai penerapan infrastruktur blockchain di berbagai sektor. Di sektor pertanian, Petani disebut segera memiliki akses untuk industri pangan Uni Emirat Arab (UEA) berkat jaringan blockchain terapan yang ada dalamย platformย Agriota E-Marketplace. Pelaku industri pangan di UEA akan mendapatkan akses langsung terhadap petani di India.
Platform ini akan memungkinkan petani India untuk terhubung langsung dengan perusahaan industri makanan di UEA untuk menawarkan sereal, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan bumbu.
Tak hanya di level pemerintahan, beberapa pihak terkait juga tengah melakukan pengembangan infrastruktur berbasis teknologi blockchain di India. Salah satunya penyelenggara pasar mata uang kripto, Binance yang menggelar kegiatan regu perlombaan di bidangย programmingย komputer dan perangkat lunak, atau disebutย hackathonย di India.ย
Gelaran tersebut merupakan program akselerator Binance dalam mencari talenta India di bidang teknologi untuk pengembangan DeFi, yang merupakan singkatan dariย decentralized finance. Melalui hackathon, mereka bermaksud menjembatani kesenjangan antara blockchain dan beberapa adopsi atas teknologi tersebut di India.
DuniaFintech/Fauzan