duniafintech.com – Gebrakan baru dalam dunia digital, lagi-lagi menempatkan cryptocurrency sebagai bintang utama. Di mana seiring dengan harga dari cryptocurrency yang terus merangkak naik, terutama Bitcoin, kabar menggembirakan untuk para pengguna Bitcoin juga diumumkan oleh aplikasi messaging Kik yang meluncurkan layanan pembayaran cryptocurrency. Bahkan cryptocurreny akan menjadi mata uang utama dalam transaksi yang dilakukan di Kik. Penerapan ini merupakan langkah luar biasa karena umumnya kebanyakan aplikasi menggunakan mata uang lokal untuk pembayaran.
Dilansir dari cnbc.com, aplikasi messaging Kik secara resmi menyatakan kepada publik bahwa akan menggunakan token cryptocurrency sebagai mata uang utama dalam platform transaksinya. Hal ini merupakan sebuah upaya yang tidak biasa agar bisa bersaing dengan kompetitor raksasa, antara lain Facebook Messenger.
Pengumuman tersebut dikeluarkan saat harga Bitcoin dan mata uang desentralisasi lainnya berada pada posisi terbaiknya, yakni mencapai rekor $2,500 pada hari Rabu yang lalu, dan itu adalah lonjakan mencapai 150% di tahun ini. Dengan adanya program baru tersebut, pengguna Kik sekarang dapat menggunakan mata uang internasional dalam melakukan banyak transaksi.
Ini merupakan eksperimen yang ingin kami lakukan sejak tahunn 2014,” kata pendiri dan CEO Kik, Ted Livingston, kepada Power Lunch, CNBC. “Ada banyak cara untuk melakukan pembayaran, Anda bisa menonton iklan, menjadi tuan rumah dalam grup chat, menciptakan sticker yang hebat,. Jadi, ada banyak cara berbeda sebagai pengguna untuk melakukan pembayaran dan mendapatkan nilai dari transaksinya. Dan bagaimana itu menghasilkan uang untuk Kik adalah, kita menciptakan sebuah layanan baru dengan cryptocurrency, sehingga akan semakin banyak orang bertransaksi dengan cryptocurrency, dan nilainya bertumbuh.”
Menciptakan ekosistem seperti WeChat bisa menjadi peluang yang menguntungkan, begitu juga untuk perusahaan pesan lain seperti Line dan Apple, menurut analisis teknologi yang ditulis oleh Ben Thompson. Banyak aplikasi perpesanan, seperti Facebook Messenger dan Snapchat, menawarkan pembayaran dan transaksi secara peer to peer (p2p) dalam berbisnis. Dan perusahaan di belakang WeChat, Tencent, menginvestasikan $50 juta di Kik dengan tujuan itu.
Pemodal Venture, Fred Wilson, yang berinvestasi di Kik, menyatakan bahwa:
Secara historis, Anda membangun sebuah komunitas dan menggunakannya untuk kemudian menjual perhatian mereka kepada pengiklan, atau menggunakannya untuk menjual barang-barang mereka, yang tidak mereka inginkan atau tidak mereka butuhkan. Jadi, sekarang dengan cryptocurrency, akan membuka cara baru untuk memonetisasi sebuah komunitas.” Lebih lanjut ia mengatakan memiliki harapan tinggi terhadap cryptocurreny.
Cryptocurrency Kik yang berbasis di Kanada, Kin, akan didasarkan pada jenis teknologi yang berbeda, yakni Blockchain Ethereum. Data dari Google Trends menunjukkan bahwa Kanada adalah salah satu dari 10 wilayah teratas yang paling tertarik dalam Ethereum selama 12 bulan terakhir.
Menanggapi perkembangan baru dalam dunia cryptocurrency tersebut di atas, Suasti Atmastuti Astaman selaku Manager Bisnis Development dari Bitcoin Indonesia (Bitcoin.co.id), mengemukakan pendapatnya bahwa:
Cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum memang saat ini terbukti menjadi alat pembayaran paling cepat, murah dan efisien, tak peduli di mana transaksi ini dilakukan. Meskipun harga cryptocurrency kerap melonjak naik, pembayaran dalam jumlah kecil tetap bisa dilakukan hingga hanya beberapa perak sekalipun. Inilah sisi menarik dari cryptocurrency yang tentunya akan sangat membantu masyarakat global dalam melakukan pembayaran secara online.”
Picture: pexels.com
Written by: Sintha Rosse