JAKARTA, 4 Desember 2024 – Jumlah wisatawan nasional (wisnas) yang melakukan perjalanan ke luar negeri terus meningkat sepanjang 2024. Dari data Januari hingga Oktober, tercatat sebanyak 7,38 juta perjalanan, naik 19,48% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 6,17 juta perjalanan.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama di tahun 2020, perjalanan wisnas hanya mencapai 2,62 juta.
Namun, jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi Covid-19, jumlah perjalanan wisnas saat ini masih lebih rendah. Pada Januari-Oktober 2019, wisnas mencatatkan 9,65 juta perjalanan.
“Perjalanan wisnas hingga Oktober 2024 masih di bawah level sebelum pandemi, tetapi menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir,” ujar Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti.
Statistik Perjalanan Wisatawan Nasional Oktober 2024
Secara khusus pada Oktober 2024, jumlah perjalanan wisnas mencapai 731 ribu, meningkat 10,61% dibandingkan September 2024. Jika dibandingkan dengan Oktober 2023, terjadi kenaikan 10,06% dari total 664,19 ribu perjalanan.
Mayoritas perjalanan dilakukan melalui jalur udara dengan jumlah 589,79 ribu perjalanan. Sementara itu, perjalanan melalui jalur laut dan darat masing-masing tercatat sebanyak 97,59 ribu dan 29,43 ribu perjalanan.
Bandara Soekarno-Hatta menjadi pintu keberangkatan utama bagi wisnas dengan 390,34 ribu perjalanan atau lebih dari 60% dari total perjalanan melalui jalur udara. Kenaikan tertinggi secara tahunan (year-on-year) di pintu udara tercatat di Bandara Minangkabau, yang meningkat 83,26% dari 6.869 perjalanan menjadi 12.588 perjalanan.
Negara Tujuan Utama
Malaysia tetap menjadi tujuan utama wisnas, dengan kontribusi sebesar 29,55% dari total perjalanan pada Oktober 2024. Meskipun demikian, angka ini sedikit turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 29,68%.
Negara-negara lain yang menjadi destinasi favorit adalah Arab Saudi (15,91%), Singapura (13,8%), China (5,98%), Thailand (4,8%), Timor Leste (4,03%), Jepang (3,41%), Kamboja (3,17%), Korea Selatan (2,24%), dan Australia (1,93%).
Peningkatan jumlah perjalanan ini mencerminkan pemulihan pariwisata internasional pasca-pandemi, meskipun belum sepenuhnya kembali ke tingkat pra-Covid-19.
