30 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Mudah Banget! Ini Tips Pengajuan Pinjaman KUR Langsung Cair

JAKARTA, duniafintech.com – Tips pengajuan pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) bisa jadi peluang bisnis tahun 2022 yang semakin terbuka, sebab masyarakat Indonesia bisa memulai bisnis mereka tanpa khawatir akan kurangnya modal. Bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adanya perpanjangan kebijakan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3% hingga Juni mendatang.

Namun, masih banyak pelaku UMKM yang gagal untuk memiliki pinjaman KUR di setiap perbankan dan lembaga pembiayaan. Hal itu bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti dokumen kurang lengkap, kredit skor rendah, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, adapun cara dan syarat pengajuan KUR di setiap perbankan dan lembaga pembiayaan relatif berbeda, tetapi ada satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap kreditur, yaitu tingkat kelayakan debitur dalam mengajukan kredit, termasuk pengajuan KUR.

Melalui artikel berikut ini akan dijabarkan lebih lanjut mengenai tips pengajuan pinjaman KUR dengan mudah.

4 Tips Pengajuan Pinjaman KUR Tanpa Ditolak

Agar proses pengajuan lancar, mudah, dan aman, maka ada hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu:

  1. Usia Bisnis yang Dimiliki

Bisnis yang beroperasi minimal berusia 6 bulan, karena jika hanya menjual ide bisnis saja dirasa tidak cukup untuk mengajukan KUR, sebab pihak kreditur harus memastikan terlebih dahulu bahwa pinjaman yang dialokasikan tepat sasaran. Oleh karena itu, adapun persyaratan umum bagi beberapa bank penyalur kredit UMKM adalah calon debitur memiliki usaha produktif yang sudah berjalan minimal enam bulan.

Hal ini tentu akan menunjukkan konsistensi dari calon debitur dalam menjalankan usahanya dan mengatur arus kas, hal tersebut adalah hal yang dapat meningkatkan kepercayaan kreditur dalam menyalurkan pinjaman.

  1. Menyesuaikan Jumlah Pinjaman dengan Rencana Bisnis

Hal yang harus dipersiapkan selanjutnya adalah melakukan perhitungan terlebih dahulu, hal itu terkait dengan proyeksi pertumbuhan bisnis di tahun ini, lalu disesuaikan dengan pertumbuhan bisnis di tahun sebelumnya sebagai tolok ukur. Dengan memiliki rencana bisnis yang terukur, maka pinjaman KUR yang didapatkan nanti bisa digunakan dengan lebih bijak dan terarah.

Umumnya untuk pelaku UMKM, terdapat dua pilihan KUR yang dapat dijadikan pilihan, yaitu KUR mikro dan KUR retail. Besaran pinjaman KUR mikro ini relatif tergantung dari pemberi pinjaman, dan biasanya plafon kreditnya itu berkisar dari Rp10 juta sampai Rp100 juta. Bahkan, jika untuk KUR super mikro dengan maksimal pinjaman Rp10 juta, tidak diperlukan lagi agunan atau jaminan karena adanya jaminan dari pemerintah.

Adapun KUR Pekerja Migran Indonesia (PMI) alias TKI, plafonnya bisa naik hingga Rp100 juta dari yang semula hanya Rp25 juta. Sedangkan KUR retail ini sangat cocok untuk pebisnis yang sudah dibilang mencapai skala menengah, besaran plafon yang diterima pebisnis alias limit pinjamannya bisa mencapai sebesar Rp500 juta.

  1. Memiliki Riwayat Kredit yang Baik

Mengajukan pinjaman untuk kebutuhan bisnis dapat menjadi keputusan yang menantang dan cukup berisiko bagi beberapa orang yang sedang menjalani maupun baru memulai bisnis. Untuk itu, agar pengajuan jadi lebih aman dan juga minim risiko, maka Anda dapat memulainya dari memeriksa tingkat kelayakan sebagai calon debitur dengan mengecek credit score.

Hal ini tentu dapat membantu untuk mengetahui tingkat kelayakan kredit Anda sebelum mengajukan KUR dan mengukur seberapa besar peluang pinjaman dapat disetujui. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengecek credit score dan laporan riwayat kredit adalah menggunakan MyIdScore. Credit score ini menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi debitur. Menurut salah satu anggota IdScore, Koinworks yang diwakili oleh Jonathan Bryan, selaku CMO, menyatakan bahwa pihaknya selalu menganalisa risiko terlebih dahulu sebelum menyetujui pengajuan KUR.

Oleh karena itu, sebelum Anda mengajukan KUR, ada baiknya untuk melihat profil risiko, credit score, kemungkinan gagal bayar, dan riwayat kredit. Hasil laporan kredit yang muncul nantinya dapat digunakan sebagai salah satu dokumen penunjang untuk meningkatkan peluang pengajuan KUR diterima.

  1. Melengkapi Dokumen yang Dibutuhkan

Tips pengajuan pinjaman KUR yang terakhir setelah memastikan kelayakan pengajuan pinjaman KUR, kreditur harus lebih memprioritaskan pengajuan KUR dengan data paling lengkap dan akurat. Apabila dokumen yang dilampirkan tersebut tidak lengkap dan valid, maka pengajuan KUR bisa ditolak karena tidak memenuhi syarat. 

Umumnya, dokumen yang biasanya diperlukan adalah dokumen pribadi dan dokumen mengenai legalitas usaha, seperti E-KTP dan Surat Izin Usaha atau Keterangan Usaha. Selain itu, diperlukan juga dokumen jaminan dan NPWP khusus bagi yang ingin mengajukan pinjaman KUR di atas Rp50 juta, dan juga surat nikah apabila sudah berkeluarga.

 

 

 

Penulis: Kontributor / M. Raihan Muarif

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU