JAKARTA, duniafintech.com – Kabar terbaru datang dari klub sepakbola asal Inggris, Chelsea FC. Setelah ‘cerai’ dengan Roman Abramovic, Si Biru kini punya pemilik baru.
Berdasarkan keterangan resmi di situs klub, adalah konsorsium Ted Boehly, Clearlake Capital, Mark Walter, dan Hansjoerg Wyss yang akan menjadi ‘sugar daddy’ baru di Chelsea.
Untuk memiliki klub yang berbasis di ibu kota London itu, dana yang dikeluarkan mencapai GBP 2,5 miliar. Menggunakan asumsi GBP 1 adalah Rp 18.086,665 seperti kurs tengah transaksi Bank Indonesia (BI) 28 April 2022, Chelsea ditebus dengan mahar Rp 45,22 triliun.
Dilansir dari CNBC, Selasa (10/5/2022), Boehly dan sejawat berkomitmen jangka panjang untuk membangun The Pensioners. Ini ditunjukkan dengan komitmen tambahan sebesar GBP 1,75 miliar (Rp 31,65 triliun) untuk renovasi Stadion Stamford Bridge, pengembangan akademi, pengembangan tim putri, dan pendanaan Chelsea Foundation.
Baca juga: Usai Suku Bunga The Fed Naik, Harga Bitcoin Melonjak Jadi USD 40.000
“Proses penjualan diperkirakan selesai pada akhir Mei. Detail akan diberikan saat itu terjadi,” sebut keterangan resmi Chelsea.
Dengan demikian, bisa dibilang ‘perkawinan’ Chelsea dengan Abramovic sudah resmi berakhir. Perkawinan yang bertahan hampir dua dekade, dan sebenarnya sangat mesra.
Serangan Rusia ke Ukraina memang membuat posisi Abramovich menjadi serba salah. Sebagai salah satu orang terkaya Rusia, Abramovich diposisikan menjadi bagian dari oligarki yang mengeruk kekayaan dari kedekatan dengan pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Baca juga: Siap-siap, Elon Musk Terapkan Twitter Berbayar Untuk Akun Pemerintah dan Perusahaan
Sejak 2003, klub sepakbola asal London itu dimiliki oleh Abramovich. Lepas dari Ken Bates, Abramovich ‘menyulap’ Chelsea jadi klub kelas kakap. Abramovich, dengan duit tak berseri, menjejali Chelsea dengan pemain-pemain kelas dunia.
Pada musim kedua era Roman Empire, Chelsea di bawah komando Manajer Jose Mourinho menjadi juara Liga Primer Inggris. Ini menjadi gelar juara Inggris pertama bagi The Pensioners setelah 50 tahun.
Era Abramovich menjadi periode keemasan Chelsea, periode tersukses sepanjang sejarah. Lima titel juara Liga Primer, dua gelar Liga Champions Eropa, satu Piala Dunia Antar Klub, dua trofi Liga Europa, lima Piala FA, tiga Piala Liga Inggris, satu Piala Super Eropa, dan dua Community Shield.
Baca juga: Ada Kemajuan, Bank Terbesar di Argentina Fasilitasi Nasabah Beli Bitcoin
Dari sisi kekayaan, tidak banyak orang yang mampu mengungguli Abramovich. Mengutip daftar Forbes, Abramovich ditaksir mash memiliki kekayaan senilai US$ 8,8 miliar (Rp 127,42 triliun) meski sedang dirundung masalah. Harta sebanyak itu membuat Abramovich menempati urutan 223 orang terkaya di Planet Bumi.
So, siapakah para pemilik baru Chelsea? Apakah mereka lebih kaya dari Abramovich sehingga bisa memodali Chelsea untuk merekrut pemain-pemain kelas wahid?
Konsorsium pemilik baru Chelsea dipimpin oleh Todd Boehly. Kekayaan Boehly datang dari perusahaan keuangan yang didirikannya, Elridge Industries.
Berinvestasi di bidang olahraga bukan hal baru buat Boehly. Sebelum Chelsea, Boehly sudah memiliki saham minoritas di klub basket Los Angeles Lakers dan klub bisbol Los Angeles Dodgers.
Boehly memang kaya, tetapi tidak sekaya Abramovich. Menurut catatan Forbes, nilai kekayaan Boehly tercatat US$ 4,5 miliar (Rp 65,16 trilun). Boehly didapuk menjadi orang terkaya ke-637 dunia.
Sementara Wyss lebih kaya dari Boehly dengan harta US$ 5 miliar (Rp 72,4 triliun). Harta yang membuat Wyss jadi orang terkaya nomor 552 dunia. Namun lagi-lagi, masih lebih ‘miskin’ ketimbang Abramovich.
Kekayaan Wyss datang dari penjualan perusahaan farmasi miliknya, Synthes, ke Johnson & Johnson pada 2012. Nilai penjualan itu adalah US$ 20,2 miliar. Saat ini, Wyss adalah pemegang saham di perusahaan kesehatan seperti NovoCure dan Molecular Partners.
Dalam wawancara dengan Blick, Wyss mengungkapkan soal masa depan Chelsea. Menurut Wyss, Abramovich memang ingin segera menjual semua asetnya di Inggris mumpung belum kena sanksi dari Negeri Big Ben. Aset itu tentu termasuk Chelsea.
“Abramovich adalah salah satu sahabat dekat dan penasihat Putin. Seperti semua oligarki Rusia, Abramovich panik dan akan berusaha menjual semua asetnya di Inggris secepat mungkin. Termasuk Chelsea,” ungkap Wyss.