JAKARTA, duniafintech.com – Perusahaan layanan keuangan digital, PayPal kini memungkinkan penggunanya untuk melakukan transfer aset kripto ke dompet eksternal setelah raksasa tekfin itu membuka platformnya untuk transfer mata uang digital.
Fitur baru ini akan tersedia di Amerika Serikat (AS) dan beberapa pengguna yang terpilih mulai bisa menggunakan layanan tersebut.Â
Mengutip Reuters, Sabtu (11/6/2022), perusahaan Paypal nantinya akan membuka akses fitur transfer aset Kripto ini kepada para penggunanya yang lebih luas beberapa bulan mendatang. Termasuk juga ke seluruh dunia.Â
Perusahaan yang berbasis di San Jose, California AS itu sebelumnya sudah membuka akses layanannya untuk pengguna bertransaksi menggunakan aset kripto seperti bitcoin, ethereum, hingga litecoin pada akhir tahun 2020.
Namun sebelum fitur dompet eksternal ini berlaku, aset kripto pengguna PayPal tidak diizinkan untuk ditransfer ke dompet digital lainnya.
Sejak adanya fitur penjualan dan pembelian di PayPal, saham perusahaannya telah naik 0,3 persen.
Pasar kripto mendapatkan lebih banyak investor sejak 2021 terutama sejak banyaknya pesohor, selebriti, hingga pebisnis yang terang- terangan berinvestasi di web3.0 ini.
Meski sempat naik daun, kini minat masyarakat umum mulai meredup karena harga aset kripto yang terlalu fluktuatif dan tidak memiliki daya lindung terhadap inflasi.
Dalam sebuah wawancara SVP blockchain dan kripto PayPal, Jose Fernandez da Ponte mengatakan perusahaan mengambil pandangan panjang dalam hal mengejar strategi untuk mengintegrasikan kripto dan blockchain pada platformnya.
“Seluruh alasan kami menggunakan kripto adalah karena kami yakin sebagian besar perdagangan akan beralih ke mata uang digital,” ujar Ponte.Â
Baca juga:Â Berapa Penghasilan YouTuber? Simak di Sini Cara Menghitungnya
Fernandez da Ponte menambahkan ini adalah alasan besar perusahaan tidak mengenakan biaya untuk transaksi kripto yaitu, karena rencana kripto-nya berkisar pada perdagangan, bukan operasi bisnis pertukaran.
Dia juga mencatat PayPal memiliki pandangan bullish di lebih banyak negara yang merangkul stablecoin dan mata uang bank sentral, sebuah perkembangan yang akan mendukung model bisnis perusahaan.
Tidak jelas untuk saat ini berapa banyak kripto yang berkontribusi pada keuntungan PayPal, terutama karena perusahaan tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang menggunakan layanan Bitcoin dan Ethereum.Â
Jika orang-orang seperti Coinbase dan Robinhood dua perusahaan dengan bisnis kripto besar adalah perbandingan apa pun, volume transaksi kripto di PayPal kemungkinan telah turun secara signifikan dengan penurunan pasar baru-baru ini.Â
Baca juga:Â Bursa Kripto Tak Kunjung Diluncurkan, Bappebti Ungkap Alasan Ini
Mengingat kondisi pasar kripto saat ini yang sedang tertekan akibat berbagai fenomena yang terjadi, Ponte mengatakan dirinya tidak terpengaruh dengan hal tersebut.Â
“Ada banyak diskusi tentang musim dingin kripto, tetapi penting untuk melihat lebih dari itu. Tren makro adopsi kripto yang luas tidak terganggu karena hal itu,” pungkas Ponte.
Baca juga:Â Binance vs Indodax Dua Platform Jual Beli Kripto Raksasa, Manakah yang Lebih Baik?Â
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada