DuniaFintech.com – Perusahaan afilisiasi Alibaba milik Jack Ma, Ant Group dikabarkan segera melantai di bursa efek (IPO) dan membidik dana segar US$35 miliar. Nilai tersebut akan menjadi rekor penawaran perdana tertinggi di dunia, mengalahkan rekor IPO Saudi Aramco senilai US$29 miliar. Target IPO itu mempertimbangkan minat investor dan peningkatan nilai valuasi perusahaan sekitar US$250 miliar. Angka itu naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$225 miliar.
Sebelumnya, perusahaan menargetkan dana IPO sebanyak US$30 miliar. Dual listing dilakukan oleh perusahaan tersebut, yakni di Hong Kong dan Shanghai. Hal ini menjadikannya IPO terbesar sepanjang sejarah. Ant dapat melebihi kapitalisasi pasar Bank of America Corp atau dua kali lebih besar dari ukuran Citigroup Inc. Di antara bank-bank AS, hanya JPMorgan Chase & Co yang berhasil meraup dana IPO sebesar US$300 miliar.
Perusahaan tersebut telah mengantungi persetujuan IPO dari regulator di Shanghai pada Jumat lalu. Rencana tersebut dilakukan di tengah hantaman sejumlah aturan baru untuk mengurangi risiko di sektor keuangan digital China. Regulator telah membatasi sumber pendanaan untuk pinjaman kecil, membatasi suku bunga pinjaman, dan memberlakukan persyaratan modal serta lisensi baru bagi Ant Group dan perusahaan konglomerasi lainnya.
Ant telah memilih China International Capital Corp, Citigroup, JPMorgan dan Morgan Stanley untuk penjualan saham di Hong Kong. Perusahaan telah berkembang melalui aplikasi pembayaran Alipay. Ant Group mendapatkan sebagian besar pendapatannya dengan memberikan pinjaman konsumen dengan cepat atau biasa disebut pinjaman online.
Baca Juga:
- Alipay Buka Platform Bagi 40 Juta Penyedia Layanan di Penjuru Tiongkok
- Alipay Bikin Belanja Online Lebih Aman
- Fintech Jack Ma Raih Keuntungan Lebih dari 1000% Jelang IPO di Hong Kong dan Shanghai
Perusahaan juga menjalankan bisnis asuransi dan dana pasar uang. Selain itu, Ant juga menyediakan penilaian kredit dan layanan teknologi untuk industri keuangan. Alipay memiliki 711 juta pengguna aktif yang sebagian besar berada di China. Pada periode tahunan yang di akhiri pada bulan Juni 2020, Alipay telah menghasilkan transaksi sebesar US$17 triliun.
Bagi mereka yang tidak memiliki uang tunai, bisa berbelanja melalui Alipay. Ant juga menyediakan pinjaman dengan nominal kecil tanpa jaminan melalui layanan Huabei (Just Spend) dan Jiebei (Just Lend).
Ant menggunakan sebagian modalnya untuk pinjaman ini, tetapi sebagian besar uang itu berasal dari bank, dengan perusahaan bertindak sebagai perantara atau dikenal sebagai fintech P2P lending. Platform tersebut memberikan pinjaman kepada sekitar 500 juta orang dalam 12 bulan hingga Juni 2020 dan mengenakan tarif tahunan untuk pinjaman yang lebih kecil, yakni sekitar 15%.
(DuniaFintech/Drean M.Ikhsan)