JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu Blockchain? Pertanyaan ini sering kali diajukan oleh trader Crypto. Teknologi ini adalah solusi keamanan dan privasi, khususnya untuk keuangan berbasis internet yang dapat memproses perdagangan bernilai triliunan. Â
Blockchain adalah teknologi yang mendasari perkembangan mata uang crypto seperti bitcoin, ethereum, atau bentuk aset kripto lain.
Padahal sebenarnya, manfaat dan fungsinya tak hanya untuk mata uang kripto saja, namun juga digunakan untuk beragam bidang lain terkait teknologi dan digitalisasi.
Bila dipahami secara harfiah, blockchain terdiri atas dua kata bahasa Inggris, yakni block yang berarti kelompok dan chain yang berarti rantai.
Sehingga, pengertiannya bisa diartikan sebagai teknologi yang memanfaatkan komputasi untuk menciptakan kelompok-kelompok atau blok yang saling terhubung satu sama lain. Blok-blok tersebut berisi catatan transaksi serta melacak aset dari sebuah jaringan bisnis.
Baca juga:Â Jangan Ragu, Begini Dasar Hukum Investasi Kripto yang Perlu Dipahami
Apa Itu Blockchain?
Dilansir dari buku Blockchain for Dummies oleh Manav Gupta dijelaskan, bahwa teknologi ini mulanya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan sistem yang efisien, hemat biaya, andal, dan aman untuk melakukan dan mencatat sebuah transaksi keuangan.
Teknologi ini mulanya digunakan pada bitcoin yang dikembangkan pada 2009 oleh Satoshi Nakamoto.
Tak seperti uang tradisional yang diterbitkan oleh bank sentral, bitcoin tidak memiliki otoritas sentral dan tidak ada pihak yang mengontrol.
Ketimbang bergantung pada otoritas sentral untuk mengawasi, melakukan verifikasi dan menyetujui transaksi serta mengelola pasokan uang, bitcoin diaktifkan oleh jaringan komputer peer to peer (P2P).Â
Dilansir dari laman Investopedia, blockchain adalah sebuah pusat data terdistribusi yang dibagikan pada setiap titik yang ada pada jaringan komputer. Sebagai data base atau pusat data, berisi beragam informasi dalam format digital.
Informasi yang ada di dalamnya tergantung pada jenis penggunaannya. Misalnya saja pada bitcoin, informasi yang terdapat di dalamnya terkait dengan detil transaksi, jumlah koin, pemilih koin, hingga penerima koin.
Dengan demikian, teknologi blockchain berfungsi untuk menjaga catatan mengenai transaksi yang aman dan terdesentralisasi.
Berikut ini informasi lengkap yang meliputi perbedaan, cara kerja hingga fiturnya. Disimak ya.Â
1. Perbedaan blockchain dengan pendataan konvensional
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sistem dari teknologi blockchain membuat sebuah catatan transaksi menjadi terdesentralisasi. Blockchain adalah sebuah buku kas besar (ledger) yang terdistribusi dengan baik.Â
Teknologi inilah yang membuat pencatatan terjadi di banyak komputer atau yang dikenal dengan nodes atau simpul.
Baca juga:Â Melihat Kelebihan Indodax, Platform Jual Beli Kripto Terpercaya di Indonesia
Setiap penggunanya bisa menjadi simpul-simpul yang saling terhubung, namun untuk pengoperasiannya, membuautuhkan tenaga komputer yang sangat besar. Simpul-simpul tersebutlah yang kemudian melakukan verifikasi, menyetujui, dan mencatatkan data di ledger.
2. Cara Kerja Blockchain
Lantas, bagaimana cara kerja blockchain? Ide mengenai blockchain sebenarnya bermula sejak 1991. Kala itu, Stuart Haber and W. Scott Stornetta menerbitkan jurnal dengan judul Journal of Cryptography: How to Time-Stamp a Digital Document sejak tahun 1991.
Tujuan utama teknologi blockchain adalah untuk mengizinkan informasi digital untuk tercatat dan terdistribusi tanpa bisa diubah. Dengan demikian, blockchain adalah pondasi atas buku besar atau ledger yang tidak bisa diubah, dihapus, atau dihancurkan. Inilah yang menyebabkan blockchain disebut sebagai distributed ledger technology (DLT).
Pada sistem bitcoin misalnya, bisa digambarkan cara kerja teknologi ini sebagai berikut:
– Seseorang membeli bitcoin
– Transaksi tersebut kemudian tertransmisi melalui jaringan komputer secara peer to peer yang tersebar di seluruh dunia.
– Jaringan komputer tersebut kemudian menyelesaikan sebuah persamaan yang berfungsi untuk mengonfirmasi validitas dari transaksi
– Setelah transaksi dikonfirmasi sebagai transaksi yang sah, kemudian akan dikelompokkan bersama untuk menjadi blok.
– Blok-blok inilah yang kemudian digabungan kemnjadi satu dan menjadi sebuah catatan panjang transaksi permanen yang tidak bisa diubah
– Transaksi selesai.
Dilansir dari Times, ide awal dari teknologi blockchain, yakni untuk menciptakan catatan transaksi yang aman, terdesentralisasi, serta permanen menarik minat banyak industri.
Blockchain pun diyakini bisa menjadi jawaban atas banyak kekhawatiran yang muncul di era digital, mulai dari masalah keamanan, proses pencatatan, dan masalah keamanan kepemilikan data di masa kini.
3. Fitur teknologi blockchain
Teknologi ini memiliki fitur utama sebagai berikut:
– Desentralisasi
Desentralisasi dalam blockchain mengacu pada kontrol transfer dan pengambilan keputusan dari entitas terpusat (individu, organisasi, atau grup) ke jaringan terdistribusi. Jaringan blockchain yang terdesentralisasi menggunakan transparansi untuk mengurangi kebutuhan akan kepercayaan di antara para peserta.Â
Jaringan ini juga menghalangi peserta untuk tidak menggunakan otoritas atau kontrol satu sama lain dengan cara yang dapat menurunkan fungsionalitas jaringan.
– Ketetapan
Ketetapan berarti sesuatu yang tidak dapat diubah atau ditukar. Tidak ada peserta yang dapat mengutak-atik transaksi setelah dicatat ke buku besar bersama. Jika catatan transaksi berisi kesalahan, Anda harus menambahkan transaksi baru untuk membalikkan kesalahan tersebut, dan kedua transaksi tersebut dapat dilihat oleh jaringan.
– Konsensus
Sistem teknologi ini menetapkan aturan mengenai persetujuan peserta untuk mencatat transaksi. Anda dapat mencatat transaksi baru hanya jika mayoritas peserta dalam jaringan memberikan persetujuan mereka.
Itulah ulasan lengkap mengenai apa itu blockchain yang dapat Anda pahami. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.Â
Baca juga:Â 10 Coin yang Bagus Untuk Investasi Kripto, Siap-siap Cuan Maksimal
Baca terus berita fintech Indonesia dan Kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada