27.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Bagaimana Perbankan di Dunia Digital: Jadi Pilihan Atau Kebutuhan?

DuniaFintech.com Saat ini kita sedang berada di tengah-tengah transformasi industri, tidak terkecuali industri perbankan. Lalu bagaimana perbankan di dunia digital ini? Melihat Industrial Revolution 4.0 yang didorong oleh digital memberikan Bank DBS kepercayaan bahwa “Banking will be less and less physical”, di mana kegiatan perbankan menjadi semakin tidak berwujud fisik dan merupakan bagian dari kegiatan keseharian kita yang tidak dapat dipisahkan. Terlebih saat ini, perbankan digital menjadi “new normal” dalam industri keuangan.

Dalam mengantisipasi perubahan tersebut, Bank DBS melakukan berbagai transformasi digital yang tidak sekedar “digital lipstick” namun “digital to the core” mulai dari proses dan layanan perbankan hingga budaya kerja. Bagi Bank DBS, transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga “digital mindset” yang berarti bagaimana bank tidak berhenti berinovasi guna dapat menyelesaikan kebutuhan nasabah dengan cara digital. Hal tersebut direalisasikan dengan digibank by DBS yang mampu menjawab kebutuhan nasabah saat ini dan kedepannya.

Managing Director, Head of Digital Banking, PT Bank DBS Indonesia, Leonardo Koesmanto pun menanggapi pertanyaan bagaimana perbankan di dunia digital saat ini.

“Dengan perbankan digital, pengalaman perbankan nasabah berubah seakan-akan seperti masuk ke dalam butik. Nasabah langsung dikenal, dan solusi keuangan yang ditawarkan akan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, terlebih jika kita berbicara mengenai wealth management. Karena setiap nasabah memiliki kebutuhan dan preferensi masing-masing. Dengan adanya digitalisasi, produk yang ditawarkan adalah produk yang sesuai dengan kondisi keuangan nasabah,”

Platform perbankan digital memungkinkan layanan keuangan menjadi semakin tersedia bagi semua segmen masyarakat, atau yang Bank DBS sebut dengan demokratisasi keuangan. Produk yang dulu hanya tersedia bagi segmen tertentu, sekarang dapat diakses oleh semua orang. Mulai dari pembukaan rekening, deposito, transaksi valas, rekening valas, pembiayaan kredit, hingga investasi obligasi pasar perdana dan sekunder. Memungkinkan setiap orang bergerak maju dan meningkatkan kondisi keuangan mereka. Terlebih di tengah kondisi pandemi saat ini, di mana kebutuhan untuk mengelola dan mengembangkan keuangan menjadi semakin penting. 

Baca juga :

Salah satu fitur yang dapat dimanfaatkan nasabah untuk mengembangkan keuangan mereka adalah fitur e-SBN yang ada di dalam aplikasi digibank by DBS. Nasabah dapat berinvestasi membeli obligasi pemerintah dengan aman dan nyaman yang prosesnya 100% digital from end-to-end melalui digibank by DBS sebagai salah satu mitra distribusi resmi. Dengan memanfaatkan teknologi digital, digibank by DBS berhasil mempercepat penjualan obligasi ritel yang ditawarkan oleh pemerintah meskipun di tengah pandemi saat ini. Sebagai contoh, hasil penjualan ORI017 yang ditawarkan pada 15 Juni hingga 9 Juli lalu melalui digibank by DBS naik lebih dari 100% jika dibanding dengan ORI016 yang ditawarkan pada tahun lalu, menjadikan digibank by DBS sebagai top 8 issuers ORI017 secara nasional, selain itu penjualan ORI017 melalui digibank by DBS juga meningkat sekitar 70% jika dibanding SR012 yang ditawarkan pada awal tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan digital menjadi solusi baru bagi masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan keuangan di era kenormalan baru.

Sebagai full-fledged digital banking, digibank by DBS memungkinkan nasabah untuk dapat melakukan aktivitas perbankan tanpa harus pergi ke cabang, tanpa perlu mengisi dokumen yang banyak, dan tanpa perlu tanda tangan basah (Branchless, Paperless, dan Signatureless).

Branchless, saat ini masyarakat menginginkan semua serba instan, termasuk layanan perbankan. Bank DBS percaya bahwa perbankan akan tetap diperlukan, namun delivery method-nya tidak akan lagi melalui physical branch, cukup melalui smartphone. Dengan perbankan digital, Bank DBS dapat menyediakan layanan perbankan dari genggaman tangan tanpa harus antri ke kantor cabang terlebih dalam situasi pandemi seperti saat ini.  

Paperless dan signatureless, memungkinkan nasabah untuk mengisi dokumen saat membuka rekening hanya melalui aplikasi tanpa perlu tanda tangan basah dan setumpuk formulir, karena digibank by DBS memanfaatkan penggunaan e-KTP dan verifikasi biometrik untuk proses e-KYC (Know Your Customer).  Di mana data yang di-encrypt dengan aman di dalam chip e-KTP, dicocokkan dengan sidik jari calon nasabah, sehingga dapat dipastikan nasabah yang membuka akun adalah memang orang yang sebenarnya. Selain itu, dengan soft token yang menggantikan One Time Password (OTP), memastikan transaksi dilakukan pada device yang benar, dan tidak di-hack dari device lain. Dari sisi layanan keluhan nasabah, Bank DBS sudah menggunakan fitur Virtual Assistant dengan Artificial Intelligence dan fitur Live Chat untuk menjawab berbagai pertanyaan nasabah yang umum, di mana sebelumnya nasabah harus menggunakan layanan call center.

(DuniaFintech/ Dinda Luvita)

Mengenal Bank Digital, Kelebihannya dan 5 Bank yang Telah Beroperasi

Belakangan ini, industri perbankan mulai merambah teknologi digital untuk menjangkau lebih banyak masyarakat di Indonesia. Di samping itu, bank digital juga membuat pelayanan menjadi lebih cepat dan nyaman.

Pada 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat telah ada lima bank yang resmi menjadi bank digital. Sebelum masuk ke pembahasan itu, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu bank digital.

Definisi Bank Digital

Bank digital adalah suatu bank yang memberikan pelayanan dan manajemen keuangan penggunanya secara daring (dalam jaringan) lewat aplikasi atau website berbasis digital.

Nasabah bank yang dulu harus ke kantor bank atau ke ATM untuk membuka rekening, mengatur deposit, atau melakukan transfer bank kini telah bisa melakukannya lewat ponsel saja. Dengan adanya aplikasi bank digital ini, maka nasabah dapat lebih mudah melakukan kegiatan transaksi.

Tentunya hal ini menjadi lebih efisien daripada yang ditawarkan oleh bank konvensional yang membuat nasabah harus mendatangi pihak bank terlebih dahulu. Di sisi lain, pihak bank juga terbantu karena tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk pelayanan fisik kepada nasabahnya.

Apa aja sih kelebihan dari bank digital ini?

Kelebihan Bank Digital

Bank digital memiliki banyak kelebihan dan keunggulan daripada bank yang beroperasi secara konvensional. Namun, hal paling menguntungkan kedua belah pihak adalah nasabah tidak perlu mendatangi kantor perusahaan, sedangkan bank tidak mesti lagi membuat kantor cabang untuk melayani bank. Selain itu, yuk simak kelebihan bank digital di bawah ini.

1. Bank digital menyediakan layanan keuangan yang inklusif kepada nasabahnya, dalam artian nasabah akan mendapat layanan yang menyeluruh. Sehingga bank dapat menjangkau masyarakat sebanyak mungkin, terutama kategori masyarakat yang tidak tersentuh layanan bank konvensional.

Pasalnya, bank digital tidak harus membuka kantor cabang dan lain sebagainya untuk melakukan ekspansi ke tempat-tempat baru.  Hal ini akan sangat menguntungkan bagi nasabah bank yang sulit mendapat akses kantor cabang atau ATM bank konvensional.

2. Tidak seperti bank konvensional yang memiliki jam kantor, layanan yang diberikan oleh bank digital bisa diakses oleh nasabah 24 jam dalam satu hari. Nasabah hanya tinggal membuka aplikasi, lalu pilihlah fitur yang ingin digunakannya. Sangat sederhana dan tidak memakan banyak waktu, bukan?

3. Bank digital membebankan biaya administrasi yang lebih murah daripada bank konvensional karena telah memotong banyak biaya operasional yang biasanya cukup besar apabila dibandingkan dengan bank konvensional.

Daftar bank digital di Indonesia

Berdasarkan keterangan dari OJK, saat ini sudah ada 5 bank digital yang resmi beroperasi di Indonesia. Apa saja itu?

1. Jenius (Bank BTPN)

Bank digital pertama adalah bank Jenius milik BTPN. Jenius resmi beroperasi pada 2016 lalu lewat aplikasi digitalnya yang bisa diunduh melalui google playstore dan appstore.

Melalui aplikasi Jenius, nasabah bisa melakukan beragam transaksi. Hal ini karena Jenius telah terhubung dengan banyak merchant. Sehingga nasabah juga dapat bertransaksi seperti berbelanja kebutuhan lewat online melalui fitur Jenius Pay.

2. Wokee (Bank Bukopin)

Bank digital kedua adalah Wokee milik Bank Bukopin yang telah beroperasi sejak 2018 silam. Bahkan, untuk mendaftarkan akun di Wokee, calon nasabah tidak dikenakan biaya sama sekali. Aplikasi perbankan juga bisa digunakan untuk top up (isi saldo) lewat e-wallet seperti LinkAja, GoPay, dan OVO.

Keunggulan bank digital Wokee ini adalah memiliki fitur merchant cardless withdrawal yang membuat nasabahnya dapat melakukan tarik tunai di merchant yang telah terdaftar dan bekerja sama dengan Bank Bukopin.

3. Digibank (Bank DBS)

Bank digital ketiga adalah Digibank yang telah resmi beroperasi sejak 2018 silam. Digibank mempunyai berbagai fitur menarik, di antaranya pembayaran tagihan internet, asuransi, kartu kredit, listrik, dan lain sebagainya. Nasabah Digibank juga dibebaskan dari biaya transfer jika saldo rata-rata yang dimilikinya per bulan mencapai Rp 1 juta ke atas.

4. TMRW (Bank UOB)

Bank digital keempat adalah TMRW yang dimiliki oleh Bank UOB dan beroperasi sejak Agustus 2020 lalu. Bank ini adalah bank digital yang menggabungkan layanan tabungan dengan kartu kredit, sehingga nasabah dapat membuat tabungan dan kartu kredit TMRW lewat aplikasi ini.

5. Jago (Bank Jago)

Bank digital kelima adalah Jago milik Bank Jago yang telah beroperasi sejak April 2021 ini. Meski tergolong baru, aplikasi perbankan ini punya fitur yang menarik lho, yaitu fitur Kantong. Fitur ini membuat nasabah bisa mengajak nasabah lain membuat alokasi dana ke dalam kantong yang bisa diakses bersama-sama.

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU