duniafintech.com – Satu per satu sektor industri dunia mulai melirik kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi blockchain. Teknologi yang muncul bersamaan dengan hadirnya mata uang virtual ini diakui telah membawa kemudahan bagi banyak bidang terutama industri keuangan.
Beberapa perusahaan dunia bahkan sudah merasakan kenaikan saham saat mereka meluncurkan sesuatu yang berbau Bitcoin atau blockchain. Ini seakan menjadi bukti bahwa mengikuti arus teknologi adalah satu-satunya cara untuk tetap bertahan dan meraih kepercayaan publik yang sudah serba melek teknologi.
Baca juga: apa-yang-paling-dicari-tentang-bitcoin-10-hal-ini-jawabannya/
Bank Central Asia atau BCA menjadi bank berikutnya yang mengaku siap mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan kinerja perbankan mereka. Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja menyebut bahwa menggunakan blockchain merupakan sebuah keharusan yang tak terhindarkan lagi.
“Untuk penggunaan sistem blockchain sedang kita kerjakan sekarang. Kalau tidak segera, persiapan pembuatan aplikasi bisa terlambat,” ungkapnya sebagaimana dilansir oleh Warta Ekonomi.
Baca juga: yuk-pelajari-cash-flow-management-untuk-bisnismu/
Karena untuk pengembangan blockchain tidak diperlukan biaya bahal, Jahja mengaku tidak ada dana khusus yang mereka siapkan.
Biaya pengembangan teknologi dengan blockchain ini tidak terlalu mahal. Pengerjaannya juga sangat cepat dan langsung di blok-blok sehingga begitu dikerjakan akan langsung terganti secara keseluruhan,” imbuhnya.
Blockchain sendiri bekerja mirip dengan buku kas induk yang biasa dimiliki bank. Bedanya, sistem ini berjalan secara online dan bersifat open source (terbuka). Semua data transaksi akan langsung tercatat pada tiap bloknya.
Data transaksi juga akan langsung bisa divalidasi oleh semua yang tergabung dalam blok. Teknologi ini memungkinkan semua orang melihat dan mengelola data tanpa adanya sentral (pusat) yang mengawasi. Karena sistemnya tidak terpusat, blockchain disebut lebih aman terhadap aksi peretasan dan tentu saja berbiaya lebih murah. Sebelumnya, PT POS Indonesia juga disebut telah menggunakan sistem blockchain untuk memperluas layanannya.
Baca juga: pertumbuhan-belanja-industri-ti-didorong-oleh-blockchain-dan-iot/
Written by: Dita Safitri