duniafintech.com – Afiliasi blockchain untuk kesehatan masyarakat (PHBC) merilis sistem yang mampu mendeteksi virus beresiko di tubuh individu melalui gerakan. Layanan kesehatan berbasis Belanda menilai, proyek ini dirancang untuk mengantisipasi penyakit yang berpotensi mengancam nyawa, salah satunya wabah Wuhan Corona (COVID-19).
Ada pun mekanisme penerapan teknologi tersebut diperoleh dari verifikasi data individu yang dihimpun secara berlanjut, sistematis dan anonim oleh kelompok masyarakat dan tempat kerja yang tidak terpapar oleh virus mematikan.
Melalui rekam data tersebut, blockchain akan mendapatkan sertifikat dari pihak berwajib dan badan negara sebagai jaminan seseorang layak masuk ke daerah yang bebas dari kontaminasi virus. Selain itu, data tersebut akan menjadi panduan untuk pengawasan berlanjut. Jika seseorang pernah mengunjungi daerah yang terpapar, maka dirinya wajib menjalani karantina di beberapa tempat yang sudah disediakan oleh kelompok warga di suatu wilayah.
Ayon Hazra,ย administratorย PHBC menjelaskan, teknologiย artificial intelligenceย serta sistem informasi geografis yang terintegrasi, menjadi acuan blockchain memberikan diagnosa sementara. Hal ini akan membantu suatu wilayah tetap steril dari penyebaran.
โPHBC akan melakukan identifikasi melalui automasi terhadap wilayah yang telah divalidasi bebas dari virus, melalui informasi yang terintegrasi secaraย real timeโ
โDan untuk wilayah berstatus bebas dari kontaminasi virus, masyarakat dan perkantoran setempat dapat membatasi akses seseorang yang belum terdata, serta hanya memperbolehkan seseorang yang datang dari wilayah dengan status yang sama,โ
Baca juga:
- Kumpulan Kabar Berita Startup Indonesia per Maret 2020
- Referensi Manfaat Blockchain untukmu Memulai Startup
- OJK Mulai Terapkan Ketentuan Stimulus Perekonomian
Blockchain Mampu Identifikasi Virus?
Situasi darurat wabah COVID-19 menantang penyelenggara teknologi blockchain untuk pro-aktif dalam menciptakan sistem dan aplikasi berbasis kesehatan. Di Tiongkok, startup blockchain Hyperchain mengumumkan peron (platform) berbasis blockchain untuk menghadapi COVID-19. Peron ini berfokus untuk donasi pasokan medis dengan memastikan prosesnya tidak dapat diubah, mudah terlacak dan terpercaya.
Firma teknologi, ConsenSys juga akan membuka divisi blockchain untuk urusan kesehatan. Proyek ini ditujukan untuk memangkas biaya dan penanganan kesehatan, yang memang bisa ditawarkan oleh teknologi ini.
DuniaFintech/FauzanPerdana