JAKARTA, duniafintech.com โ Berita Bitcoin hari ini akan mengulas tentang turunnya pertumbuhan ATM Bitcoin secara global untuk pertama kalinya.
Kabarnya, hal tersebut terjadi sebagai efek domino dari bearish market yang berkepanjangan, yang kemudian ikut menjalar ke dalam ekosistem ATM Bitcoin (BTC).
Berikut ini berita terkait Bitcoin selengkapnya, seperti dinukil dari berbagai sumber.
Berita Bitcoin Hari Ini: Turunnya Pertumbuhan ATM Bitcoinย
Pertumbuhan negatif dalam instalasi jaringan global ATM untuk pertama kalinya dalam sejarah terjadi September 2022. Hal itu utamanya didorong oleh perlambatan di Amerika Serikat.
Adapun jumlah total ATM Bitcoin yang dipasang dari waktu ke waktu diketahui turun menjadi 37.980 pada September lalu, dari tertinggi sepanjang masa 38.776 ATM pada Agustus. Itu adalah penurunan -2,05%, seperti dibuktikan oleh data dari CoinATMRadar.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Harga BTC Masih Tertahan di Bawah Rp300 Juta
Diketahui, data perubahan bersih instalasi ATM kripto mengkonfirmasi bahwa pada September, 796 ATM kripto ditarik dari jaringan global. Adapun Amerika Serikat mencatat terjadi pengurangan sebanyak 825 ATM.
Meski demikian, Eropa, Kanada, dan sejumlah yurisdiksi lainnya meredam kejatuhan dengan adanya instalasi baru secara lokal. Sekalipun mengalami kemunduran, data berdasarkan 60 hari menunjukkan bahwa hampir 14 ATM kripto dipasang secara global per hari, dengan Genesis Coin mewakili 40,3% pangsa ATM di antara produsen lain. Adapun produsen ATM kripto populer lainnya termasuk General Bytes dan BitAccess.
Merujuk pada laporan Cointelegraph, pengurangan tiba-tiba dalam instalasi ATM kripto ini bisa dikaitkan dengan ketegangan geopolitik di antara berbagai faktor, termasuk kurangnya kejelasan peraturan dan ketidakpastian pasar.
Kendati instalasi ATM kripto sudah mengalami pukulan sementara lantaran faktor eksternal, negara-negara terus menunjukkan minat untuk memiliki ATM kripto yang berfungsi di dalam perbatasan mereka.
Misalnya saja Jepang yang baru-baru ini memutuskan untuk memperkenalkan kembali ATM kripto setelah 2014, yang dipelopori oleh bursa kripto lokal Gaia Co. Pada mulanya, ATM baru itu akan dipasang di Tokyo dan Osaka. Perusahaan pun berencana untuk mendirikan sebanyak 50 BTM di seluruh negeri pada Agustus 2023 mendatang.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Sepekan Suram, Kini BTC Bertengger di Zona Hijau
Dulu Seharga Alphard, Sekarang Cuma Avanza โ Berita Bitcoin Hari Ini
Mengutip laporan CNBC Indonesia, harga Bitcoin (BTC) terus melemah sepanjang tahun 2022 ini, Bahkan, harganya sudah kehilangan 72% dari nilai pasarnya dari posisi tertinggi tahun 2021 lalu.
Sebagai pengingat saja, harga BTC pernah menyentuh US$67.707 per koin pada 2021 lalu. Kalau asumsi kurs yang digunakan adalah Rp15.300/US$ maka nilai 1 BTC setara dengan Rp1,04 miliar.
Dengan asumsi di atas, kalau seseorang memegang 1 BTC di masa itu maka harganya masih setara dengan harga 1 unit rumah ukuran sedang di kawasan pinggiran Jakarta. Kalau dibelikan mobil, 1 BTC pada saat itu setidaknya setara dengan mobil mewah merek Toyota Alphard, BMW, atau Mercedes-Benz seri-seri tertentu.
Ironisnya, apabila pada tahun lalu nilai BTC itu setara dengan mobil Toyota Alphard maka saat ini, dengan terjadi penurunan tersebut, 1 BTC hanya mampu untuk membeli Toyota All New Avanza Veloz.
Bitcoin Melemah
Sebagai informasi, harga mayoritas kripto utama terpantau melemah pada perdagangan Senin (3/10/2022) kemarin lantaran investor masih mengkhawatirkan potensi resesi global akibat kenaikan inflasi dan kenaikan suku bunga.
Menurut data CoinMarketCap pada pukul 09.00 WIB, Bitcoin melemah 0,38% ke posisi harga US$19.230,72 per koin atau sekitar Rp293.268.480/koin (dengan asumsi kurs Rp15.250/US$).
Sementara itu, untuk Ethereum terkoreksi 0,89% ke posisi US$1.296,8/koin atau Rp19.776.200/koin. Hingga saat ini, Bitcoin masih diperdagangkan di kisaran harga US$18.000โ19.000. Terkait hal itu, pasar kripto sudah melewati periode yang cukup menantang kalau dilihat dari sisi historisnya.
Selayaknya di pasar saham, pasar kripto pun secara historis telah mencatatkan kinerja yang kurang baik pada bulan September, yang kemudian diistilahkan sebagai โSeptember Effectโ. Kendati telah melewati periode yang kurang baik, tetapi prospek pasar kripto masih cenderung suram lantaran terus dibayangi oleh kenaikan inflasi dan suku bunga serta isu resesi global.
Sekian ulasan tentang berita Bitcoin hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Big Cap Masih Koreksi, XRP Paling Cerah
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.