31.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Berita Bitcoin Hari Ini: Ini Prediksi di Bulan November 2023

JAKARTA, duniafintech.com – Berita bitcoin hari ini terkait tentang Optimisme pasar Aset Kripto sepanjang Oktober yang didorong oleh antisipasi ETF Bitcoin mengangkat Bitcoin (BTC) ke level tertinggi sejak Mei tahun lalu, dengan kenaikan yang luar biasa sebesar 22,85% sejak 1 Oktober hingga 31 Oktober.

Sementara dari sejak awal tahun Bitcoin telah melesat lebih dari 100% dari harga $16.600 pada 1 Januari 2023 hingga mencapai level tertingginya di harga $35.200 pada bulan Oktober ini.

Selasa (31/10) pukul 08.00 WIB, BTC bertengger di harga USD 34.511 menguat 0,55% dalam 24 jam terakhir dan melemah 0,57% dalam periode tujuh hari terakhir. Sementara, Ethereum (ETH) bertengger di harga USD 1.810 menguat 0,98% dalam 24 jam terakhir dan naik 0,22% dalam tujuh hari terakhir.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Masuk Zona Hijau

Sementara, kapitalisasi pasar Aset Kripto global pada Selasa (31/10) pukul 08.00 WIB bertengger di USD 1.255 triliun, naik 0,80% dalam 24 jam terakhir.

Beberapa Altcoin juga mengalami kenaikan signifikan sepekan terakhir seperti Conflux (CFX) naik 32,50% bertengger di USD 0,1650. Sementara, Aptos (APT) bertengger di USD 7,24 naik 15,30% dalam 7 hari terakhir. Adapun, Axie Infinity (AXS) sepekan terakhir mengalami kenaikan 17,16%, bertengger di harga USD 5,63.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan Bitcoin berpotensi besar kembali akan menutup bulan oktober dengan positif dimana harga Bitcoin saat ini di atas USD 34.000 telah naik lebih dari 20% sejak 1 Oktober pada harga USD 28.000. Selanjutnya, dua minggu pertama bulan November berpotensi akan menjadi peluang untuk buy the dip apabila Bitcoin turun ke harga USD30.000.

“Sehingga momentum bullish sepanjang Oktober berpotensi akan berlanjut melihat November juga merupakan salah satu bulan yang positif sepanjang sejarah Bitcoin sejak tahun 2013,” kata Panji.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Waspada Aksi Profit Taking

Panji mengungkapkan berdasarkan data coinglass, sepanjang tahun 2013 hingga tahun 2017 Bitcoin terus mengalami kenaikan yang signifikan di setiap November. Sementara, dari 2018 hingga 2022, Bitcoin hanya mengalami kenaikan sekali pada November yaitu pada 2020.

“Namun jika dilihat dari pergerakan rata rata Bitcoin setiap bulan November sejak tahun 2013-2022, menjadikannya sebagai bulan paling bullish dengan kenaikan rata rata sebesar 50,61%,” kata Panji.

Meski data menunjukkan Bitcoin cenderung bullish pada November, pekan ini terdapat serangkaian rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi akan berdampak ke pergerakan Aset Kripto, dimulai pada Selasa (31/10), Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dua hari, di mana diperkirakan suku bunga acuan telah mencapai puncaknya dengan The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25%-5,50%.

Investor juga akan mencermati pernyataan yang menyertainya dan sesi tanya jawab berikutnya dari Ketua Fed Jerome Powell untuk mencari petunjuk mengenai langkah bank sentral ke depan dalam menentukan suku bunga.

Pada hari yang sama pemerintah AS juga akan merilis data mengenai biaya tenaga kerja dari bulan Juli hingga September. Selain itu, The Conference Board akan merilis indeks kepercayaan konsumen untuk bulan Oktober. Sementara, pelaku pasar juga akan mencermati laporan ketenagakerjaan bulan Oktober yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat (3/11).

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Gejolak Bitcoin Selama Sepekan, Simak Yuk!

Saat ini, Fear & Greed index yang mengukur sentimen pasar Aset Kripto, telah mencapai level tertinggi sejak Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada November 2021. Data terakhir menunjukkan indeks mencapai 72/100 dalam beberapa hari terakhir. Ini termasuk dalam kategori “keserakahan” atau greed dan menyamai posisinya hanya beberapa hari setelah Bitcoin mencapai level tertinggi terbaru sepanjang masa di $69,000 hampir dua tahun lalu.

“Melihat pekan ini dengan rilis berbagai data ekonomi AS dan saat ini situasi pasar kripto juga telah berada dalam zona greed atau serakah, maka dapat dipertimbangkan untuk melakukan diversifikasi portofolio, menetapkan tujuan dan batasan risiko dengan menggunakan fitur Take Profit dan Stop Loss dan menghindari FOMO,” kata Panji.

“Penting juga untuk terus memantau berita dan tren pasar. Sementara, memperhatikan pergerakan Bitcoin untuk mendapatkan wawasan tentang potensi pergerakan harga, serta kewaspadaan juga penting mengelola risiko dalam pasar kripto yang volatil,” jelas Panji.

Analisis Teknikal Bitcoin & Ethereum Minggu ini

BTC/USDT

Support: US$ 30.000
Resistance: US$ 35.000

Dalam 24 jam terakhir BTC masih terlihat kokoh diatas $34.000 namun belum berhasil naik ke atas $35.500 dan pada Selasa (31/10) pukul 08:00 WIB BTC bertengger di $34.511. Saat ini, BTC berpotensi akan menuju ke $36.000 – $36.500 kembali, apabila berhasil breakout harga tertinggi tahun ini di kisaran $35.000.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Simak Sentimen Pekan Ini

Namun apabila gagal maka BTC akan turun menuju area support terdekat di $33.500 dan area support selanjutnya berada di kisaran $30.000. Indikator Stochastic menguat di atas area centreline dan MACD histogram bar dalam momentum bullish terbatas.

ETH/USDT

Support: USD 1.730
Resistance: USD2.000

Selasa (31/10) pukul 09:00 WIB, ETH bertengger harga $1.810. Saat ini, ETH berupaya untuk bertahan di atas $1.800 dan berpotensi akan menguji area resistance trendline di kisaran $1.900, apabila berhasil breakout maka ETH akan berpotensi lanjut menguat ke area resistance psikologis di harga $2.000. Sementara area support saat ini berada di kisaran $1.730 Indikator stochastic menguat di area centreline dan MACD histogram memasuki momentum bullish terbatas.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU