JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini memperlihatkan pergerakan aset mata uang digital tersebut yang bergairah dalam sepekan.
Mayoritas harga kripto nampak hijau dibandingkan pekan lalu, namun rata-rata turun jika dibandingkan dalam 24 jam terakhir.
Pergerakan yang dominan menanjak tersebut juga didorong oleh respon positif para investor pasca ditetapkannya kebijakan The Fed. Kebijakan tersebut berpengaruh terhadap pergerakan aset kripto.
Inilah berita Bitcoin hari ini.
Pasar Kripro Bergairah, Pergerakan Sepekan Perkasa – Berita Kripto Hari ini
Berikut ini ulasan mengenai berita Kripto hari ini:
1. Intip Pergerakan Kripto yang Menguat Dalam Sepekan– Berita Kripto Hari Ini
Mayoritas harga kripto nampak hijau atau menguat dibandingkan pekan lalu. Namun rata-rata turun jika dibandingkan dalam 24 jam terakhir.
Mengutip coinmarketcap, pada perdagangan Senin (1/8/2022) kemarin, harga bitcoin naik 5,85 persen dalam sepekan dan berada di level US$23.427 per keping. Namun, kripto nomor satu di dunia itu turun 1,59 persen dalam 24 jam terakhir.
Ethereum naik 10,62 persen dalam 7 hari terakhir, tapi turun 0,20 persen dalam 24 jam terakhir, dan berada di level US$1.696 per keping.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Sri Mulyani Terima Pajak Rp48 M, Awalnya Ogah
Tether naik tipis 0,03 persen dalam sepekan terakhir, dan stabil dalam 24 jam terakhir. Kripto itu ada di level US$1 per keping. USD coin menurun tipis 0, 03 persen dalam 7 hari, begitu pun dalam 24 jam terakhir turun 0,03 persen dan berada di level US$0,9998 per keping.
Mata uang kripto lainnya seperti BNB naik 13,07 persen dalam 7 hari terakhir dan turun 1,17 persen dalam 24 jam di level US$288 per keping.
XRP naik 9,81 persen dalam 7 hari terakhir dan turun 2,25 persen dalam 24 jam terakhir. Binance USD turun 0,11 persen dalam sepekan, dan naik 0,05 persen dalam 24 jam terakhir.
Cardano naik 5,94 persen dalam 7 hari terakhir, namun turun 1,23 persen dalam 24 jam terakhir menjadi di level US$0,523 per keping. Solana naik 10,12 persen dalam sepekan namun turun 1,37 persen dalam 24 jam terakhir.
Sementara Dogecoin naik 7,87 persen dalam 7 hari terakhir dan naik 0,41 persen di 24 jam terakhir.
Sebagai informasi, saat ini kripto belum dilegalkan sebagai alat bayar di Indonesia. Namun, kripto termasuk jenis investasi, sehingga tidak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.
Baca juga: Jenis Kripto Populer 2022, Cocok buat Investasi Masa Depan
Aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik Komoditi di Bursa Berjangka.
Selain itu, aturan kripto juga tercantum dalam Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset).
2. Penggemar Kripto Taruhan Ethereum Bakal Merebut Tahta Bitcoin
Bitcoin sebagai kripto terbesar di dunia selalu menduduki tahta tertinggi di pasar aset digital. Namun sekarang, lonjakan yang memukau oleh Ethereum kembali menghidupkan prediksi bahwa koin terbesar kedua tersebut akan mengambil alih tahta Bitcoin suatu hari nanti.
Mengutip Bloomberg via Bisnis.com, Senin (1/8/2022), dalam bahasa kripto, istilah pengambilalihan dikenal sebagai ‘membalik’ atau flippening, dan kemungkinan masih jauh, jika itu terjadi.
Nilai pasar Ether sekitar US$210 miliar atau kurang dari setengah ukuran Bitcoin bahkan setelah Ether melonjak 50 persen selama sebulan terakhir. Namun, penggemar kripto dengan optimisme segar percaya kemungkinan Ether menyalip Bitcoin bisa terjadi, bahkan bisa lebih cepat dari perkiraan.
“Saya terus mendengar orang mengulangi pertanyaan, ‘wen flippening?’,” tulis Pendiri dan Chief Executive Officer Quantum Economics Mati Greenspan dalam sebuah catatan, menggunakan bahasa gaul kripto yang digunakan oleh para pengikut pasar
“Meskipun tidak ada jaminan ini akan pernah terjadi, hanya dengan melihat jumlahnya, sepertinya peluang ini semakin dekat dari hari ke hari,” jelasnya.
Penggemar Ethereum telah menggembar-gemborkan blockchain sebagai versi Bitcoin yang lebih baik sejak diciptakan oleh programmer Vitalik Buterin pada tahun 2014 dan diluncurkan setahun kemudian.
Buku putih Bitcoin diluncurkan pada tahun 2008 dan dikreditkan ke Satoshi Nakamoto, nama yang digunakan oleh individu atau kelompok pseudonim yang mengembangkannya.
Ether telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir karena optimisme tumbuh atas peningkatan perangkat lunak yang telah lama dinanti, yang akan memfasilitasi perpindahan dari sistem saat ini menggunakan penambangan hemat energi.
Peralihan sistem yang disebut sistem proof-of-stake ini diharapkan terjadi pada September 2022 setelah ditunda selama beberapa tahun.
Pengembang Ethereum baru-baru ini mengisyaratkan kemajuan lanjutan dalam pengujian sistem baru, dan mereka mengadakan serangkaian acara untuk calon pemangku kepentingan dan anggota komunitas lainnya dalam beberapa minggu mendatang.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan Ether telah naik sekitar 50 persen sejak pertengahan Juni, dan aset terkait Ethereum juga meningkat. Aplikasi Uniswap, pertukaran kripto terdesentralisasi yang paling populer di Ethereum, telah melonjak sekitar 70 persen selama sebulan terakhir.
Sementara itu, dominasi Bitcoin telah menyusut menjadi sekitar 40 persen dari pasar, turun dari 70 persen pada Januari tahun lalu, menurut CoinMarketCap.
“Kami memang menyukai Ether, dan kami pikir itu adalah pembeda utama, Bitcoin adalah gorila seberat seratus pon, tetapi Ether benar-benar gorila seberat seratus pon lainnya. Segala sesuatu yang lain tertinggal di belakang.”” kata Joe DiPasquale, CEO BitBull Capital, yang mengelola dana lindung nilai cryptocurrency.
Itulah berita Kripto hari ini.
Baca juga: Rupiah Digital Segera Diluncurkan, Pelaku Industri Kripto Respon Baik
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada