25.6 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

BRI Ventures Bidik Investasi di Sektor D2C, Danai Game hingga Metaverse 

JAKARTA, duniafintech.com – Perusahaan modal ventura milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk BRI Ventures bersama local fund partners Kiqani, pada akhir tahun 2021 ini memulai investasi di sektor consumer brands khususnya sektor Direct to Consumer (D2C) dengan target total investasi mencapai Rp500 miliar.

Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures mengungkapkan inisiatif yang diberi nama Sembrani Kiqani ini telah berinvestasi pada Yield Guild Games Southeast Asia yang merupakan perusahaan game berbasis blockchain.

Tak hanya itu, ke depan, Sembrani Kiqani juga akan memberikan pendanaan tahap awal dan mentoring ke sejumlah perusahaan D2C dan sektor crypto metaverse.

“Selama tahun 2020-2021, sektor D2C menunjukkan pertumbuhan yang sangat masif. Di sini kita melihat bahwa Indonesia perlu inisiatif pendanaan yang ditujukan kepada brand lokal di bidang fashion, food & beverage (F&B), dan beauty yang berkembang pesat saat ini,” katanya dalam keterangan resminya, Jumat (24/12).

Dimulai sejak Juli 2021, Sembrani Kiqani telah berhasil menghimpun dana dari korporasi, local chain brands, dan family office. Jika kedepannya minat pemain D2C cukup besar, tidak menutup kemungkinan Sembrani Kiqani akan menambah pendanaan.

Menurutnya, langkah ini dapat menjadi menjadi awal Indonesia sebagai creative economy powerhouse. Brand yang berasal dari Indonesia diharapkan bisa menjadi pemenang di negara sendiri.

“Sehingga mampu berkompetisi dengan brand global yang semakin banyak masuk ke tanah air. Hal ini menjadi semangat kami dalam menjalankan inisiatif Sembrani Kiqani,” ujarnya.

Menurutnya, dalam menentukan investasi terhadap suatu brand, Sembrani Kiqani memperhatikan sejumlah aspek, di antaranya yakni pengalaman konsumen, keunikan produk, performa brand, aspek keberlanjutan produk, serta dampaknya terhadap pasar potensial.

Dia mengatakan, alasan BRI Ventures menggandeng local fund partners Kiqani, karena berpengalaman mereka di bidang food & beverage, digital marketing, IP, games, dan web3.0 Crypto Metaverse, baik lokal maupun internasional, juga online dan offline, sehingga membuat prospek sektor D2C semakin baik ke depan.

Sementara itu, Founder Kiqani yang juga Presiden Direktur Atmos Indonesia Marcel Lukman menyambut gembira kolaborasi antara Kiqani dan BRI Ventures. Baginya, BRI Ventures memiliki tujuan dan pandangan yang selaras dengan Kiqani terkait dengan pengembangan sektor D2C.

“Kami melihat banyak sekali brand Indonesia yang kuat, namun kurang memiliki kesempatan untuk jadi juara di negeri sendiri. Itu sebenarnya bisa dilakukan melalui investasi dan kita bantu mentoring,” ucap Marcel.

Dia pun menambahkan, mentoring atau pendampingan bagi brand atau usaha yang diberikan investasi menjadi hal yang membuat Sembrani Kiqani berbeda dari fund kebanyakan.

Sehingga kedepannya, entitas ini tidak hanya akan menyediakan investasi dan network, tetapi juga mentoring untuk eksekusi, pendampingan dan pelatihan terkait dengan keuangan, pengelolaan inventory, digital marketing, manajemen hingga social media activation dan brand campaign.

Pada kesempatan yang sama, Yukka Harlanda, yang merupakan salah satu Founder Kiqani dan Brodo, mengungkapkan hasil studi yang melihat pola perilaku konsumsi masyarakat yang berubah seiring dengan adopsi digital berbagai brand untuk memperkuat bisnisnya.

“Fenomena ini didukung dengan infrastruktur digital yang semakin lengkap di Indonesia, mulai dari marketplace hingga sistem pembayaran,” ujarnya.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU