25.2 C
Jakarta
Sabtu, 2 November, 2024

Cara Hitung NAB Reksadana Termudah Plus Contohnya

JAKARTA, duniafintech.com – Cara hitung NAB reksadana termudah plus contohnya perlu diketahui, khususnya oleh para investor reksa dana.

Adapun NAB sendiri adalah singkatan dari Nilai Aktiva Bersih, yang merupakan salah satu faktor penting dalam produk reksadana. Nilai NAB dalam reksadana juga bisa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam menilai kinerja manajer investasi.

Berikut ini ulasan selengkapnya, seperti dirangkum dari Qoala.

Baca juga: Biaya Reksadana: Top Up hingga Transfer Antar Bank

Cara Hitung NAB Reksadana: Apa Itu NAB Reksadana?

Pada dasarnya, Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai aset suatu reksa dana dikurangi nilai kewajiban (liability) dibagi dengan jumlah unit reksa dana. Artinya, NAB merupakan nilai bersih setiap unit reksa dana.

Saat kamu ingin membeli unit reksadana, harga yang mesti dibayar untuk setiap unit adalah NAB. Dengan demikian, kamu harus punya pemahaman yang baik tentang NAB ini.

Jenis Produk Reksa Dana dan Karakteristiknya

  1. Reksa Dana Saham

Dalam hal ini, Manajer Investasi akan menempatkan investasi para investornya untuk pembelian saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keuntungan diperoleh ketika terjadi kenaikan harga saham yang sudah dibeli tersebut.

  1. Reksa Dana Campuran

Sejalan dengan namanya, di sini, Manajer Investasi akan mengalokasikan dana investor pada berbagai macam efek, di antaranya saham (ekuitas), surat utang (obligasi) dan pasar uang (deposito).

  1. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Menilik dari jenis resikonya, reksa dana pendapatan tetap adalah investasi berisiko menengah. Investasi ini bisa memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi ketimbang bunga deposito pada umumnya.

  1. Reksa Dana Pasar Uang

Dibandingkan dengan jenis-jenis sebelumnya, ini menjadi jenis investasi dengan risiko paling kecil sehingga bisa dianggap investasi paling aman.

Cara Kerja NAB

Adapun cara kerja NAB reksadana cukup mudah. Dalam hal ini, investor hanya perlu melihat unit penjualan setiap produk reksadana dan NAB. Produk reksadana lazimnya dijual berbentuk satuan unit. Lantas, investor akan membeli produk reksadana per unit dari NAB.

Sebagai contoh, modal yang ditanamkan sebesar Rp750.000 dan harga NAB reksadana campuran di sebuah manajer investasi sebesar Rp1.750. Dengan demikian, unit yang dari dimiliki produk reksadana itu adalah sekitar 428,57 unit.

Sesuai dengan rumusnya, cara kerja ini dinamakan NAB/UP. Jadi, kalau ingin mengetahui berapa unit yang akan dimiliki, kamu hanya perlu melihat namanya, tidak lagi harus menghafal rumusnya.

Untuk memahami NAB/UP, perlu dipahami pengertian dari setiap istilah secara terpisah. Singkatnya, NAB adalah harga dari produk reksadana yang sudah bersih dan UP atau unit penyertaan merupakan jumlah unit atau produk yang dimiliki investor.

Oleh sebab itu, NAB/UP adalah harga wajar dari sebuah portofolio reksadana yang sudah bersih dibagi jumlah UP yang dimiliki investor saat itu. Perlu diketahui juga, setiap harinya NAB/UP ini akan berubah nilainya sesuai dengan kondisi transaksi para investor.

cara hitung nab reksadana

Peran NAB Reksadana

Banyak investor yang melihat kinerja reksadana dari NAB/UP, padahal peranan NAB/UP dalam reksadana tidak bisa dijadikan acuan penilaian bagus atau tidaknya reksadana itu. Maka dari itu, sebagai investor, kamu perlu mengetahui bahwa kinerja reksadana bisa dilihat dari riwayat keuntungan yang dihasilkan.

Sebetulnya, NAB/UP tidak mempengaruhi pilihan investasi reksadana soalnya NAB/UP hanya memberitahukan bagaimana aset dasar dihitung. Oleh sebab itu, dalam memilih jenis reksadana, nilai NAB/UP yang rendah tidak menjadikan dana investasi yang lebih baik atau sebaliknya.

Karena itu, bisa disimpulkan bahwa dalam memilih investasi reksadana, kamu harus mengenali masing-masing jenis reksadana agar kamu bisa mengetahui potensi imbal hasil dan risiko yang harus kamu tanggung. Di samping itu, kamu pun harus memilih instrumen reksadana yang sesuai dengan profil risiko kamu.

Baca juga: Dalam 6 Tahun Terakhir, Berikut Ini Daftar Reksadana Terbaik

Cara Hitung NAB Reksadana

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa keuangan (OJK), pada hari pertama penawaran umum (initial public offering/IPO) sebuah reksadana, NAB/UP ditetapkan Rp1.000, sesuai regulasi yang berlaku.

Kemudian, perhitungan NAB/UP akan berubah sesuai dengan pergerakan nilainya di pasar instrumen investasi. Secara sederhana, cara menghitung NAB reksadana dengan menjumlahkan total aktiva bersih keseluruhan dana (Asset Under Management/AUM) dalam reksadana lalu dibagi dengan jumlah total unit yang beredar.

Adapun total aktiva bersih berasal dari nilai pasar setiap jenis aset investasi seperti saham, obligasi, surat berharga pasar uang, serta deposito; ditambah dividen saham dan kupon obligasi; kemudian dikurangi biaya operasional reksadana seperti biaya MI, biaya bank kustodian, dan lain-lain.

Maka dari itu, disebut dengan ‘aktiva bersih’ dan menyebabkan pergerakan NAB/UP reksa dana mengalami perubahan setiap harinya akibat pergerakan pasar instrumen investasi yang menjadi portofolio reksadana.

Untuk memahami cara menghitung NAB terhadap investasi reksadana, mari ilustrasikan pada contoh berikut ini. Misalnya kamu ingin berinvestasi pada reksadana di marketplace investasi Bareksa yang saat ini fee (biaya) pembelian dan penjualan reksa dana dikenakan sebesar 0 persen alias tidak ada biaya transaksi.

Sebagai contoh, kamu memilih reksadana perusahaan X, salah satu produk reksadana saham kelolaan perusahaan tersebut kini berganti nama menjadi perusahaan Y untuk menanamkan modal Rp5 juta dengan NAB per unit Rp1.594,26.

Selanjutnya, jumlah unit penyertaan reksadana yang akan kamu miliki ditetapkan setelah dana Rp5 juta dikurangi fee (biaya) yang ditetapkan oleh manajer investasi, kemudian dibagi dengan NAB per unit reksadana.

Dengan fee reksadana perusahaan Y yang sebesar 0 persen, nilai investasi bersih kamu adalah Rp5 juta sehingga kamu bisa memiliki unit penyertaan reksadana sebanyak Rp5 juta dibagi Rp1.594,26, yaitu 3136,25 unit penyertaan reksadana.

Selanjutnya, sebulan kemudian, katakanlah misalnya NAB reksadana perusahaan Y naik menjadi Rp2.000 per unit. Alhasil, dana investasi kamu sudah bertumbuh 25,5 persen. Kalau kamu ingin menjualnya pada harga Rp2.000/UP maka kamu akan mendapatkan dana sebesar harga NAB per Unit tersebut dikalikan dengan jumlah unit penyertaan milikmu, yakni 3136,25, menjadi senilai Rp7.740.480

Namun, hasil itu masih harus dikurangi lagi dengan fee penjualan (jika diberlakukan). Jadi, jika biaya penjualan reksadana perusahaan Y sebesar 0 persen, maka nilai bersih hasil penjualan reksadana milikmu sekitar Rp7.740.480

Dalam hal ini, besar kecilnya NAB reksadana tidak menunjukkan murah atau mahalnya reksadana melainkan hanya menjadi acuan harga ketika kita ingin membeli dan menjual reksadana. Tingginya NAB suatu reksa dana disebabkan aset-aset dalam portofolio reksa dana tersebut telah mengalami kenaikan.

Sehingga pada umumnya, NAB reksadana yang baru melakukan penawaran umum lebih kecil dibandingkan dengan NAB reksadana yang sudah lebih lama terbit.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Cara Hitung Keuntungan atau Kerugian NAB Reksadana

Di samping itu, kamu pun dapat menghitung keuntungan maupun kerugian investasi kamu dengan melihat pertumbuhan NAB kamu. Misalkan kamu membeli produk reksa dana C pada tanggal 5 Oktober 2020 dengan dana sebesar Rp5.000.000,- dengan harga NAB/UP Rp1.000,-/unit, dan tidak ada biaya pembelian (subscription fee). Artinya, pada saat itu, kamu mendapat 5.000 unit reksa dana C.

Adapun pada 10 Januari 2021, kamu berencana untuk menjual reksa dana C. Kala itu, NAB/UP dari reksa dana C Rp1.100,-/unit dan unit reksa dana C yang kamu punya sebanyak 5.000 unit. Biaya penjualan dari reksa dana kamu (redemption fee) 0%. Maka dari itu, hasil penjualan reksa dana kamu dapat kamu hitung sebagai berikut.

Rumus Menghitung Penjualan Reksa Dana = ((Jumlah Unit x NAB/ Unit) – Biaya Penjualan))

Nilai Investasimu 10 Januari 2021 = 5.000 X Rp1.100,- = Rp5.500.000,-

Biaya Penjualan = 0% x Rp5.500.000,- = Rp0,-

Jadi, total nilai investasi kamu 10 Januari 2021 = Rp5.500.000 – Rp0 = Rp5.5 juta

Kalau kamu ingin mengetahui berapa keuntungan dari investasi kamu maka begini perhitungannya:

Keuntungan investasi = (Nilai Investasi Terakhir – Modal Investasi)

Rp5.500.000 – Rp5.000.000 = Rp500.000,-

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai aktiva bersih reksa dana C yang kamu miliki sudah mengalami pertumbuhan sebesar 10% sejak tanggal 5 Oktober 2020.

Sekian ulasan tentang cara hitung NAB reksadana yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Mengenal Reksadana Mandiri, dari Jenis hingga Keuntungannya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU