30.6 C
Jakarta
Kamis, 28 Maret, 2024

Cara Menaikkan Haji Orang Tua dengan Gaji Rp3 Juta

JAKARTA, duniafintech.com – Cara menaikkan haji orang tua, apakah sulit? Dengan gaji Rp3 juta, pada dasarnya Anda juga sudah bisa memberangkatkan haji kedua orang tua nantinya. 

Seperti diketahui, bagi seorang muslim, memberangkatkan orang tua untuk pergi naik haji ke Tanah Suci memberikan pahala yang besar sebab itu merupakan salah satu bentuk berbakti. Namun, paket naik haji dari Indonesia terhitung mahal, setidaknya Rp35 juta—Rp45 juta (sesuai embarkasi yang digunakan) yang harus dikeluarkan dari tabungan.

Meski terbilang mahal, tetapi uang sebesar itu tidak sebanding dengan kebahagiaan untuk memberangkatkan orangtua naik haji ke Tanah Suci. Namun, mulai sekarang Anda tidak perlu pusing atau khawatir soal tingginya biaya haji tersebut.

Kalau Anda punya gaji Rp3 juta per bulan, inilah beberapa tips yang bisa dilakukan demi memberangkatkan orang tua Anda ibadah haji ke Tanah Suci.

Baca juga: Insya Allah Berkah, Segini Biaya Haji Plus hingga Daftar Travel ONH Plus Terbaik

  1. Cara Menaikkan Haji Orang Tua dengan Membuka Tabungan Haji

Penting diingat bahwa Anda tidak perlu menunggu uangnya terkumpul sebab Anda bisa langsung membuka tabungan haji—biasanya layanan ini dibuka oleh bank syariah. Namun, juga ada beberapa bank konvensional yang memberikan pelayanan serupa.

Langkah selanjutnya, Anda bisa menetapkan setoran tiap bulannya. Jika biaya haji Rp40 juta maka Anda bisa menyetorkan Rp500 ribu per bulan atau bahkan Rp100 ribu per bulan sesuai dengan keinginan.

Dengan membuka tabungan dan menyetor dana tiap bulan, Anda sudah memulai suatu tindakan nyata dan selangkah lebih dekat dengan impian Anda untuk memberangkatkan orangtua ke Tanah Suci.

  1. Atur Setoran Bulanan Naik Haji sebagai Cara Menaikkan Haji Orang Tua

Kalau Anda ingin menyetor biaya untuk Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), yakni sebesar Rp36 juta maka sangat disarankan untuk tidak lebih 40% dari pendapatan Anda. Jadi, jika Anda punya gaji per bulan sebesar Rp3 juta maka maksimal Anda dapat menyetor untuk BPIH sebesar Rp1,2 juta per bulannya. Misalnya, Anda akan menyetor Rp1 juta per bulannya.

Nantinya, Calon Jamaah Haji akan mendapat nomor urut keberangkatan melalui Sistem Komputerisasi Haji (Siskohat) setelah dana di rekening mencapai Rp25 juta. Simulasi perhitungannya adalah sebagai berikut:

  • BPIH = Rp36 juta
  • Setoran Haji per bulan = Rp1 juta
  • Jangka waktu Penyetoran hingga Pendaftaran = Rp25 juta : Rp1 juta = 25 bulan

Baca juga: 8 Tips Memilih Travel Haji dan Biro Umroh Terbaik

Adapun pada bulan ke-21, Anda akan mendapatkan nomor urut keberangkatan.

  • Sisa setoran yang harus dilunasi = Rp11 juta
  • Jangka waktu Pelunasan = Rp11 juta : Rp1 juta = 11 bulan
  • Total Jangka Waktu Pemenuhan BPIH = 36 bulan

Sekiranya Anda melakukan setoran lebih besar dari simulasi tadi maka jangka waktu pemenuhan BPIH pasti akan semakin cepat—hal itu juga bergantung dari biaya penyesuaian BPIH yang tiap tahun tidak menentu, adakalanya biaya naik dan sering kali juga turun. 

Di samping itu, Anda juga disarankan untuk segera melunasi, kalau sudah dekat dengan jangka waktu keberangkatan agar tidak diundur jadwalnya dan Anda tidak kena biaya penyesuaian BPIH tahun berikutnya. Jika biaya tahun berikutnya turun maka itu tidak masalah. Namun, jika naik maka Anda harus mengeluarkan uang lebih.

  1. Buka Tabungan Berencana

Sebagai informasi, bunga di tabungan berencana lebih besar daripada bunga di tabungan konvensional, tetapi tidak lebih besar daripada reksa dana atau deposito. Tabungan berencana akan membantu Anda dalam memberikan keuntungan keuangan bagi Anda dan juga dapat menjadi salah satu cara menaikkan haji orang tua yang bisa Anda pilih.

Inilah perhitungan untuk membuka tabungan berencana selama 4 tahun:

  • Gaji per bulan = Rp3.000.000
  • Tabungan haji per bulan = Rp1.000.000 (4 tahun)
  • Setoran awal tabungan berencana = Rp500.000
  • Setoran bulan berikutnya selama 4 tahun =  Rp200.000
  • Sisa dana saat pertama membuka tabungan berencana = Rp3.000.000 – (Rp1.000.000 + Rp500.000) = Rp1.500.000

Dengan adanya kewajiban auto debit di tabungan berencana Anda sebesar Rp200.000 dan setoran tabungan Haji Rp1.000.000, Anda akan hidup dengan penghasilan Rp1,8 juta per bulan selama empat tahun. Angka itu masih terbilang wajar sebab nilainya masih di bawah 40% dari penghasilan—dengan catatan Anda tidak menambah utang.

Nah, di akhir tahun keempat, Anda akan mendapatkan Rp10.100.000 di tabungan berencana dengan perhitungan setoran awal Rp500.000 dan setoran bulan berikutnya Rp200.000 hingga 4 tahun (48 bulan).

Skenario perhitungan ini menggunakan metode bunga 0%. Jadi, kalau ada perhitungan bunga per tahun maka sudah pasti akan semakin banyak uang yang Anda peroleh. Lebih jauh, dengan membuka tabungan berencana, Anda bisa menyisihkan uang tanpa takut terpakai untuk kebutuhan-kebutuhan Anda.

  1. Menabung dalam Bentuk Emas

Menabung dalam bentuk emas juga bisa menjadi satu alternatif demi mewujudkan impian memberangkatkan orangtua ke Tanah Suci. Anda harus tetap memantau harga emas setiap hari minimal agar tahu kapan harus membeli dan menjualnya.

Investasi dalam bentuk emas memang tidak ada ruginya, khususnya karena harga emas cenderung stabil. Meski demikian, jangan terburu-buru untuk lekas membeli atau menjualnya.

  1. Kerja Part-Time atau Side Job

Sebaiknya, Anda juga memiliki pemasukan tambahan karena penghasilan Anda cukup minim untuk menabung sebagai salah satu cara menaikkan haji orang tua di samping alokasi kebutuhan hidup sehari-hari. Nah, Anda bisa menggunakan bakat dan hobi Anda untuk bisa menghasilkan pendapatan lebih atau mencari kerja part time setelah bekerja seharian.

Baca juga: Cara Menabung Haji dan Umroh, Insya Allah Berangkat

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Editor: Rahmat Fitranto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE