26.7 C
Jakarta
Minggu, 17 November, 2024

Siap-siap Cuan Maksimal, Begini Cara Mudah Mining Ethereum

JAKARTA, duniafintech.com – Cara mining atau menambang Ethereum (ETH) sepertinya juga perlu untuk Anda pelajari. 

Selain trading, metode lain yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi kripto adalah dengan cara mining Ethereum tersebut. 

Anda bisa mendapatkan dua token Ethereum jika berhasil mendapatkan block baru dengan cara mining Ethereum. Itu sebabnya, mengetahui cara mining Ethereum yang tepat bisa menjadi pasif income terbaik untuk memaksimalkan keuntungan.

Ada beberapa cara menambang Ethereum yang bisa kamu sesuaikan dengan anggaran yang dimiliki saat ini. Masing-masing cara tersebut memiliki keunggulan serta kekurangannya. 

Berikut ini, cara yang dirangkum dari MoneyDuck.com. Simak ulasannya berikut ini. 

Apa Itu Mining Ethereum?

Kamu bisa memiliki Ethereum tanpa harus beli Ethereum melalui platform trading, yakni dengan cara mining Ethereum. 

Sama halnya dengan mining Bitcoin, kamu bisa memilih metode mining terbaik tergantung anggaran dan kemampuan teknis yang kamu miliki. Beberapa cara menambang Ethereum yang bisa kamu pilih adalah pool mining, solo mining, dan cloud mining.

Hal mendasar yang membedakan ketiga cara mining Ethereum tersebut adalah alokasi sumber daya yang digunakan. Jika kamu memiliki anggaran besar dan kemampuan teknis yang memadai, kamu bisa memilih solo mining. Untuk kamu yang ingin bekerjasama dengan miner lain, kamu bisa pilih metode pool mining. 

Baca jugaBerita Kripto Hari Ini: SOL Bermasalah, 8.000 Dompet Kripto Diretas

Cara yang terakhir adalah cloud mining, jika kamu tidak memiliki perangkat keras dan kemampuan teknis yang memadai namun ingin berkontribusi dengan membayar biaya sewa perangkat mining.

Kenapa kamu harus menaruh perhatian lebih pada ketiga metode tersebut? Alasannya tidak lepas dari konsep mining itu sendiri. Sebagai seorang miner, kamu harus menjadi yang tercepat dalam menemukan block baru. Waktu, tagihan listrik, perangkat keras, serta uang yang kamu investasikan menjadi sia-sia jika kamu gagal menjadi yang tercepat. 

Itu sebabnya, kamu harus mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan miner lain untuk meningkatkan peluang menjadi yang tercepat.

Perbedaan Mining Bitcoin dan Ethereum

Perbedaan cara mining Ethereum dan Bitcoin tidak bisa lepas dari tujuan penciptaan masing-masing jenis aset cryptocurrency ini. Bitcoin diciptakan sebagai generasi pertama cryptocurrency bertujuan untuk memperkenalkan alternatif keuangan digital terdesentralisasi. 

Sedangkan Ethereum diciptakan sebagai platform teknologi smart contract, NFT, Metaverse, dengan kecepatan transaksi dan konsumsi daya yang lebih sedikit. Ethereum juga melakukan pembaharuan pada protokol proof-of-stake yang sebelumnya proof-of work. Proof-of-work adalah protokol yang digunakan Bitcoin hingga saat ini.

Baca juga: Dompet Ethereum Terbaik yang Dijamin Aman, Ini Rekomendasinya

Perbedaan ini tentunya akan memengaruhi cara mining Ethereum dan Bitcoin. Ethereum yang melakukan pembaharuan protokol kini akan mengandalkan protokol staking untuk melakukan validasi. 

Para validator nantinya akan mendapatkan reward setelah menginvestasikan token Ethereum yang dimiliki untuk digunakan pada proses validasi. Berbeda dengan Bitcoin yang hanya mengandalkan protokol proof-of-work yang sangat menguras daya. Software dan mining pool yang digunakan untuk mining masing-masing cryptocurrency tersebut juga berbeda.

 Cara Mining Ethereum

Cara Mining Ethereum yang Mudah Dipahami

Terdapat tiga cara yang bisa dipilih sesuai anggaran dan kemampuan teknis. Sebagai miner pemula, kamu tetap bisa memilih metode yang paling mudah dan terjangkau. 

Seiring dengan meningkatnya kemampuan teknis dan anggaran yang dimiliki, kamu bisa memilih untuk menggunakan metode yang lebih baik. Berikut ini beberapa caranya beserta penjelasan lengkapnya:

1. Cara Mining Ethereum dengan Pool Mining

Inti dari pool mining adalah kamu menghubungkan perangkat mining yang kamu miliki dengan perangkat yang dimiliki miner lain melalui sebuah jaringan untuk meningkatkan processing power untuk menemukan block baru. Hasil dari mining akan dibagi sesuai dengan kontribusi setiap miner, semakin besar proporsi mining yang diberikan, maka semakin besar jatah yang didapat. 

Mining pool adalah cara mining Ethereum yang sangat menguntungkan karena dapat meningkatkan potensi miner untuk menemukan block baru. Untuk mining Ethereum dengan pool mining, lakukan beberapa langkah di bawah ini:

– Buat dompet Ethereum untuk menghubungkan perangkat mining yang dimiliki dengan pool mining. Kamu bisa menggunakan Indodax, MyEtherWallet, Trust Wallet, Coinomi, atau Binance, atau dompet Ethereum lain yang biasanya sudah satu paket dengan platform trading yang kamu pilih.

– Unduh software mining yang sesuai dengan operating system dan kartu grafis yang kamu gunakan. Jika kamu menggunakan kartu grafis NVIDIA, maka software mining yang direkomendasikan adalah T-Rex atau Gminer. Jika kamu menggunakan kartu grafis AMD, maka software mining yang direkomendasikan adalah lolMiner atau GMiner.

– Lakukan pengaturan pada file BAT untuk menghubungkan dompet kripto dengan mining pool. Caranya, masukkan alamat dompet pada file BAT yang ada pada software mining. Kamu tidak perlu khawatir karena penyedia software mining selalu menyediakan video tutorial untuk melakukan pengaturan file BAT.

– Proses mining sudah berjalan, kamu sudah bisa menunggu hingga perangkat mining yang digunakan mulai menghasilkan profit. Kamu bisa melakukan penarikan saldo yang biasanya dibebankan biaya penarikan sebesar 0,001 ETH atau 1% dari ETH yang berhasil didapat.

2. Dengan Solo Mining

Jika kamu memiliki kemampuan teknis yang tinggi disertai dengan modal yang besar, maka cara mining Ethereum dengan solo mining adalah pilihan yang tepat. Solo mining memungkinkan kamu untuk memiliki semua reward yang berhasil didapatkan tanpa harus berbagi dengan miner lainnya, seperti pada pool mining. 

Namun, kamu juga harus ingat bahwa cara ini memiliki risiko yang cukup tinggi mengingat tidak ada jaminan bahwa investasi yang dikeluarkan akan mendapatkan pengembalian yang diharapkan. Ini cara mining Ethereum dengan solo mining:

– Install Dompet Ethereum.

– Unduh software mining sesuai dengan kompatibilitas perangkat mining yang digunakan.

– Lakukan pengaturan pada file BAT.

– Lakukan pengaturan ASIC untuk menghubungkan perangkat keras yang akan digunakan untuk mining Ethereum.

– Lakukan pengaturan koneksi SSL, biasanya cukup dengan pengaturan default.

– Proses mining telah berjalan dan kamu bisa melakukan penarikan saldo begitu perangkat mining yang digunakan menghasilkan block baru.

3. Dengan Cloud Mining

Untuk kamu yang memiliki anggaran kecil serta kemampuan teknis yang rendah, maka cara mining Ethereum dengan metode cloud mining adalah pilihan yang bijak. Kamu tidak harus memiliki perangkat keras yang mahal dan tidak perlu memelajari seluk-beluk mengenai mining. Kamu hanya perlu mendaftar dan membayar biaya sewa alat mining yang bisa dimonitor melalui web browser.

Cara ini juga tidak terlalu berisiko mengingat investasi yang dikeluarkan cukup kecil. Kekurangannya, reward yang dihasilkan terbilang sangat kecil jika dibanding dengan cara mining Ethereum yang lain. Kamu bisa mining di smartphone atau laptop untuk menambang:

– Buat dompet Ethereum.

– Buat akun mining pada situs penyedia jasa cloud mining. Kamu bisa pilih ChikenFast, BeMine, StormAgain, ECOS, Scryptcube, atau situs lainnya.

– Setelah menghasilkan Ethereum, kamu bisa melakukan penarikan saldo atau menyewakan hash power yang kamu miliki untuk mendapatkan lebih banyak profit.

Itulah cara mining Ethereum yang bisa anda pelajari. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Baca jugaProyek Kriptonya Gagal, Meta akan Tutup Dompet Digital Novi pada September 2022

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU