29.1 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Dollar ke Rupiah Hari Ini, Intip Kurs-nya sebelum Tukar Valas

JAKARTA, duniafintech.com – Dollar ke rupiah hari ini, sesuai kurs, melemah di level Rp 14.900 pada perdagangan pasar spot Rabu (24/5).

Diketahui, Rupiah mengalami pelemahan 0,16% dibanding Selasa (Rp 14.875). Di sisi lain, kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,17% pada level Rp 14.905 dibanding Selasa (Rp 14.878).

Bagi Anda yang ingin melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat, berikut ini referensi kurs perbankan yang patut untuk diikuti, seperti dinukil dari Kontan.co.id.

Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini

1. Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA

Pada hari ini Kamis 25 Mei 2023, situs resmi BCA menampilkan beberapa kurs, baik di TT counter, e-rate, maupun bank notes.

Berikut detail kurs yang dikutip dari laman BCA (Diperbarui pada pukul 08.25 WIB per 25 Mei 2023):

Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini Terlengkap, Simak Kurs di BCA hingga BRI

Kurs e-rate:

Kurs beli Rp 14.915 per dollar AS

Kurs jual Rp 14.935 per dollar AS

Kurs TT counter:

Kurs beli Rp 14.770 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.070 per dollar AS

Kurs bank notes:

Kurs beli Rp 14.770 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.070 per dollar AS

2. Kurs di Bank Mandiri

Referensi kurs hari ini di Bank Mandiri bisa diikuti oleh nasabah yang ingin menukarkan valas.

Melalui situs resmi Bank Mandiri, jenis kurs seperti TT counter, special rate, dan bank notes bisa didapatkan oleh nasabah.

Berikut ini kurs di Bank Mandiri, hari ini Kamis 25 Mei 2023 (Diperbarui 09.35 WIB).

Kurs special rate:

Kurs beli Rp 14.925 per dollar AS

Kurs jual Rp 14.945 per dollar AS

Kurs TT counter:

Kurs beli Rp 14.725 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.075 per dollar AS

Kurs bank notes:

Kurs beli Rp 14.725 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.075 per dollar AS

3. Kurs di BRI

Pada hari ini, Kamis 25 Mei 2023, situs resmi Bank Rakyat Indonesia (BRI) menampilkan beberapa kurs baik di TT counter maupun e-rate.

Melalui situs resmi BRI, jenis kurs seperti TT counter dan e-rate bisa didapatkan oleh nasabah.

Berikut detail kurs yang dikutip dari situs resmi BRI (Diperbarui pada pukul 11.15 WIB):

Kurs e-rate:

Kurs beli Rp 14.945 per dollar AS

Kurs jual Rp 14.965 per dollar AS

Kurs TT counter:

Kurs beli Rp 14.870 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.070 per dollar AS

Perbedaan Tingkat Dollar Rupiah

Perlu diketahui, ada perbedaan tingkat pertukaran dua mata uang ini yang pada kurs TT counter, e-rate, dan bank notes.

Penggunaan kurs dua mata uang ini, TT counter hanya berlaku di kala nasabah melakukan setoran atau transfer via counter bank.

Adapun kurs e-rate adalah kurs yang berlaku ketika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal ekuivalen di atas 25.000 dollar AS.

Baik BCA, Mandiri, maupun BRI mengimbau nasabahnya untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.

Kurs bank notes berlaku ketika nasabah menukarkan uangnya via kantor bank secara langsung.

Kurs dua mata uang ini hanya berlaku pada sudut pandang bank.

Kurs beli digunakan saat bank membeli dollar dari nasabah dan kurs jual dipakai saat bank menjual dollar ke nasabah.

Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA, Mandiri, BRI, Cek Kurs-nya di Sini

Berita Terkait Dollar ke Rupiah Hari Ini

Melangsir Bisnis.com, mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp14.948 pada perdagangan hari ini, Kamis (25/5/2023), sementara indeks dolar menguat 0,12 persen ke posisi 103.925.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah dibuka melemah 0,32 persen atau turun 48 poin ke posisi Rp14.948 di hadapan dolar AS.

Sementara itu mayoritas mata uang Asia lainnya terpantau bergerak turun. 

Adapun Yen Jepang bergerak melemah 0,09 persen, dolar Hong Kong melemah 0,04 persen, dolar Singapura melemah 0,17 persen, dolar Taiwan melemah 0,04 persen, won Korea turun 0,48 persen, dan peso Filipina melemah 0,07 persen. 

Dollar ke Rupiah Hari Ini

Kemudian, yuan China melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia melemah 0,52 persen dan bath Thailand melemah 0,23 persen. Hanya rupee India yang menguat 0,16 persen.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.880—Rp14.850 per dolar AS. 

Ibrahim menjelaskan, dolar AS stabil pada perdagangan Rabu, dan mendekati level tertinggi dua bulan dengan kurangnya kemajuan dalam negosiasi untuk menaikkan dolar AS.

“Risalah pertemuan Fed (FOMC Minutes) pada Mei, yang akan dirilis hari ini, dicermati oleh pelaku pasar untuk menemukan petunjuk kapan bank sentral berencana menghentikan siklus kenaikan suku bunga,” tulis Ibrahim dalam riset, dikutip pada Kamis (25/5/2023)

Sejumlah pembicara Fed selama sepekan terakhir memberikan sinyal sikap hawkish tentang kebijakan moneter bank sentral.

Hal ini menunjukkan kebijakan moneter dalam denominasi dolar AS menjadi perhatian utama. 

Sementara itu, Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin awal bulan ini, dan angka ini kemungkinan akan memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan terpaksa menaikkan suku bunga lagi pada bulan Juni. 

Dari sisi internal, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa transaksi berjalan kembali mencatat surplus yang didukung oleh surplus neraca perdagangan barang yang tetap tinggi.

Pada kuartal pertama 2023, transaksi berjalan membukukan surplus sebesar US$3,0 miliar atau 0,9 persen dari PDB, lebih rendah US$1,2 miliar dibandingkan surplus pada kuartal IV/2022 sebesar US$4,2 miliar atau 1,3 persen dari PDB. 

Adapun neraca perdagangan barang pada kuartal I/2023 mencatat surplus US$14,7 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada kuartal keempat 2022 sebesar US$17,0 miliar.

Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah perbaikan defisit neraca perdagangan migas. 

Sementara itu, defisit neraca jasa mengalami penurunan, ditopang oleh kinerja jasa perjalanan (travel) yang terus menguat seiring dengan mobilitas yang meningkat dan dampak positif dari pembukaan ekonomi China sehingga mendorong kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

Neraca perdagangan jasa pada kuartal pertama 2023 tercatat mengalami defisit sebesar US$4,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$5,5 miliar. 

Namun, angka tersebut lebih dalam dibandingkan dengan defisit pada kuartal I/2022 sebesar US$4,4 miliar. 

Defisit neraca pendapatan primer pada kuartal pertama 2023 tercatat sebesar US$8,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal keempat 2022 sebesar US$9,2 miliar, namun meningkat dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar US$7,9 miliar.

Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA hingga BRI, Cek Kurs-nya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE