28.2 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Kementerian Keuangan Catat Posisi Utang Pemerintah Alami Penurunan

JAKARTA, duniafintech.com – Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah saat ini berada di posisi sebesar Rp7.849,89 triliun. Posisi utang tersebut berada dalam rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di angka 38,15 persen. 

Kementerian Keuangan melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan posisi utang pemerintah Indonesia mengalami penurunan jika dibandingkan antara bulan Mei dengan April. Posisi utang Indonesia sebesar Rp7.879,07 triliun di bulan April. 

Baca juga: Amerika Gagal Bayar Utang, LPS: Kita Lebih Pintar Sedikit daripada Amerika

“Baik secara nominal maupun rasio, posisi utang mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” kata Sri Mulyani. 

Sri Mulyani menjelaskan penurunan utang tersebut dipengaruhi oleh mutasi pembiayaan baik dari instrumen pinjaman maupun dari SBN. Sedangkan untuk pembayaran cicilan utang pada bulan April lebih besar daripada pengadaan atau penerbitan utang baru. 

“Pemerintah melakukan pengelolaan utang secara baik dengan risiko yang terkendali, antara lain melalui komposisi yang optimal, baik terkait mata uang, suku bunga maupun jatuh tempo,” kata Sri Mulyani. 

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) sebesar US$402 miliar atau setara dengan Rp5.921 triliun di triwulan I tahun 2023.  Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia pada triwulan I 2023 secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,9 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 4,1 persen (yoy).

“Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan swasta. Perkembangan posisi ULN pada triwulan I 2023 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono. 

Baca juga: Amerika Serikat Gagal Bayar Utang, OJK MInta Sektor Jasa Keuangan Tetap Waspada

Menurut Erwin, ULN Indonesia pada triwulan I tahun 2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap stabil di kisaran 30,1 persen. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,6% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat.

Dia mengatakan peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan meminimalisasi resiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian. 

“Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat dalam pemantauan ULN didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” kata Erwin. 

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Alami Peningkatan Rp5.921 Triliun

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE