duniafintech.com – Penerapan teknologi blockchain sangat variatif di berbagai belahan dunia. Salah satu yang terbaru, terjadi di Italia. Penerapan teknologi tanpa kendali terpusat (decentralized) ini diterapkan kepada dua sektor berbeda di negara Pizza tersebut, kira-kira apa saja penerapannya? Simak dibawah ini.
- Blockchain Untuk Gelar Akademik
Sebanyak 2 sekolah menggunakan blockchain sebagai pemberian gelar akademik. Inisiatif ini sebagai bentuk untuk menguji proses penerbitan dan pelacakan menjadi transparan. Ada pun segala keputusan ini juga dibuat untuk memecahkan permasalahan utama dari Italia, yakni pemalsuan ijazah.
Ada pun 2 sekolah tersebut berlokasi di Kota Roma dan Crotone. Roma menerapkan blockchain yang dikembangkan EY Company. Sementara, sekolah di Crotone menggunakan jasa pengembang setempat.
Maria Chiara Sidori, Kepala Sekolahย The licei internazionali di Villa Flaminia mengatakan teknologi blockchain membantu proses pencocokan gelar yang bisa diklaim seseorang.
“Proyek ini akan berkontribusi mengurangi informasi yang kurang tepat untuk diminta beberapa pihak. Selain itu, hal ini membantu universitas untuk melakukan verifikasi otentik atas klaim para kandidat,”
Proyek blockchain ini menggunakan platform Ethereum dengan basis terbuka untuk publik. Sidori mengatakan proyek ini akan membantu lembaga pendidikan untuk mengoleksi informasi detil, seperti pengambilan kursus. Informasi tersebut juga membantu lembaga untuk menindak lanjuti personalisasinya.
Sidori juga mengatakan, proyek yang digarap secaraย real-timeย ini akan membantu metode mengajar guru ke siswa serta timbal balik yang didapat keduanya.
Baca juga:
- Fintech Center Pertama di Indonesia Kini Telah Hadir!
- Pengamat: Fintech Equity Crowdfunding Berpotensi Genjot Perekonomian
- Perlawanan Wabah COVID-19 Butuh Upaya Kolaboratif dari Semua Kalangan
Penerapan Blockchain di Italia
- Blockchain untuk Deteksi Virus Corona di Sekolah Italia
Lansiran Cointelegraph menyebut, penyelenggara teknologi blockchain berbasis pendidikan, Odem. Platform tersebut dirancang untuk mendeteksi wabah virus Corona yang menjangkit sekolah dan universitas di Italia.
Seperti diketahui, wabah virus Wuhan tersebut telah menelan korban hingga 1.000 nyawa di Italia. Beberapa kegiatan juga dihentikan di negara tersebut, salah satunya kompetisi sepak bola kasta atas Serie A. Terdapat beberapa nama-nama pesepak-bola populer setempat seperti Paulo Dybala dari klub Juventus.
DuniaFintech/Fauzan