JAKARTA, duniafintech.com – CEO Tesla, Elon Musk, diketahui memberhentikan Country Manager atau Bos Tesla di Singapura, Christopher Bousigues, dari jabatannya.
Keputusan itu diambil setelah Elon Musk memperingatkan tentang akan adanya PHK besar terhadap karyawan perusahaannya secara global.
Meski tidak ada keterangan resmi dari pihak Tesla, berdasarkan unggahan yang ditulis Bousigues di halaman Linkedin-nya, ia mengatakan bahwa dirinya adalah salah satu karyawan yang terkena dampak dari PHK besar tersebut.
“Tesla mengumumkan adanya pengurangan 10 persen jumlah tenaga kerja. Peran saya dipilih untuk dihilangkan mulai hari ini,” tulis Bousigues, dilansir dari Kompas.com, Jumat (17/6/2022).Â
Pemutusan kerja yang dilakukan Tesla terhadap Bousigues terkesan mendadak. Sebab, Bousigues baru menghabiskan waktu selama satu tahun menjabat sebagai bos Tesla di Singapura.
Meski demikian, Bos Tesla Singapura Bousigues ini mengaku tidak keberatan dengan keputusan yang diambil Tesla. Ia justru bangga dengan segala jenis pencapaian dan prestasi yang telah ia torehkan selama bekerja di Tesla.
Sejak menempati posisi sebagai bos Tesla pertama di Singapura pada Juni 2021 lalu, Bousigues mendirikan sejumlah bisnis Tesla dari nol.
Baca juga:Â Berapa Penghasilan YouTuber? Simak di Sini Cara Menghitungnya
Bousigues mengaku, ia telah berkontribusi membuat mobil Tesla Model 3 populer di Singapura, membangun dua showroom, serta sebuah pusat perbaikan.
Selain itu, sebelum Bousigues lengser, ia juga membawa Tesla Model Y mengaspal di Singapura dan mengembangkan tujuh supercharger di negara tersebut.
Baca juga:Â Insya Allah Berkah, Segini Biaya Haji Plus hingga Daftar Travel ONH Plus Terbaik
“Saya bangga menjadi country manager pertama perusahaan di Asia Tenggara, dan mendirikan bisnis di Singapura,” imbuh Bousigues.
Setelah tak lagi memimpin Tesla di Singapura, Bousigues berencana untuk kembali ke Eropa dan Perancis Selatan bersama keluarganya mulai musim panas 2022.
Bousigues menjelaskan bahwa tidak ada lagi alasan baginya untuk menetap di Singapura, mengingat masa tuntutan pekerjaan telah berakhir.
Mengutip Kompas.com, Tesla telah mempekerjakan setidaknya 100.000 karyawan pada akhir 2021.
Pada pekan lalu, Tesla dilaporkan tengah melakukan rekrutmen untuk 24 posisi baru di China. Perusahaan mulanya nampak bersikeras untuk segera mencari orang baru.
Namun, Tesla kemudian membatalkan tiga acara perekrutan yang direncanakan bakal digelar di China pada Juni 2022 ini.
Baca juga:Â Secara Umum, Inilah 7 Perbedaan Kartu Debit dan Kredit
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada