DuniaFintech.com – Pasar Sekunder yang juga menjadi tempat jual beli saham bisnis lokal bernilai menengah telah hadir dengan sentuhan teknologi. Bizhare menjadi nama penyelenggara jasa keuangan berbasis teknologi (fintech) jenis equity crowdfunding pertama yang memiliki layanan pasar sekunder.
Pembukaan layanan pasar sekunder ini diumumkan oleh CEO Bizhare, Heinrich Vincent pada 1 Februari 2021.
“Hal ini menjadikan Bizhare sebagai platform ECF pertama di Indonesia yang meluncurkan Pasar Sekunder dengan sistem jual beli saham mirip dengan yang ada di Bursa Efek Indonesia,”
Layanan pasar sekunder memperbolehkan pendana atau investor untuk melakukan jual beli atas saham bisnis lokal. Ada pun ketentuan penjualannya bisa dilakukan seteah setahun kepemilikan.
Ada pun daftar nama bisnis lokal tersebut meliputi PT Rindang Kuliner Indonesia dengan nama bisnis Nasi Kapau by Padang Sederhana Lintau 88, PT Bangka Investasi Digital dengan nama bisnis Laundry Klin dan PT Manis Enak Jaya dengan nama bisnis Lakoe Dessert. Ketiga bisnis tersebut diperdagangkan hingga 12 Februari 2021.
Baca juga:
- Bizhare Mencatat Sebanyak 58% Investornya dari Kalangan Milenial
- Bizhare Cari Pemberi Modal Usaha Kecil, Mulai Dari 50 Ribu Aja!
- Bingung Memilih Asuransi? Ini Daftar Asuransi Premi Murah
Fintech Jual Beli Saham Bisnis Menengah Lokal Pertama
Vincent mengatakan pihaknya akan mengembangkan layanan yang terkait, mulai dari layanan pasar sekunder, syariah hingga interface untuk para pemilik bisnis.
“Bizhare juga akan segera mempersiapkan pengembangan untuk aplikasi mobile Bizhare untuk para pengguna kami, mengingat kebutuhan akan aplikasi mobile ini terus meningkat. Harapan kami bisa mempermudah para investor dalam berinvestasi kepada UKM potensial di seluruh Indonesia melalui Bizhare,”
Hadirnya layanan tak terlepas dari inisiatif Bizhare yang bekerja-sama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Kerja sama ini terbentuk dalam alternatif investasi baru berupa layanan fintech equity crowdfunding.
DuniaFintech/Fauzan