DuniaFintech.com – Sebagai jasa keuangan terpopuler di Indonesia, fintech pinjaman (lending) telah diminati berbagai kalangan, terutama pendana luar negeri. Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Putih Sekar Djarot. Ia mengatakan aliran dana tersebut ditujukan kepada peminjam industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sekar juga mengatakan, total pendana luar negeri per April mencapai 1.028 individu dengan total aliran pendanaan sejumlah Rp 4,68 triliun. Jika dihitung total aliran pendanaan keseluruhan, secara year-to-year (Y2Y) persentase pendanaan bertumbuh sekitar 67% dibandingkan April 2019.
Di kuartal pertama ini, fintech pinjaman telah menyalurkan pendanaan dengan taksiran nilai mencapai Rp 106 triliun. Jumlah dana tersebut mengalir ke beberapa penyelenggara fintech lending yang bersatus berizin dan diawasi OJK. Sekar menilai industri pinjaman produktif menjadi sektor yang paling diminati pendana luar negeri lantaran permintaan yang tinggi.
“Reputasi dan kepercayaan terhadap industri fintech pinjaman juga menjadi alasan ketertarikan pendana asing,”
Baca juga:
- Tren Transaksi Uang Elektronik Meningkat di Era New Normal
- Aset Kripto Legal di Indonesia? Berikut Penjelasannya
- Thailand Siapkan Sistem Pembayaran Berbasis Mata Uang Digital
Fintech Pinjaman Digemari Pendana Luar Negeri
Derasnya arus pendana luar negeri untuk pinjaman produktif melalui fintech pinjaman tidak lepas dari penyelenggara sporadis dalam negeri. Salah satunya adalah Modalku. Reynold Wijaya selaku CEO Modalku menilai, kemampuan teknologi yang menghilangkan batas-batas fisik membuat pendana luar negeri tertarik mendanai UMKM Indonesia.
“Modalku juga beroperasi di Malaysia dan Singapura. Selagi mereka terdaftar dalam akun Modalku di Indonesia dan ingin mendanai UMKM dalam negeri maka pendana bisa memilih negara yang dituju,”
Kepala Bidang Humas dan Kelembagaan Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI), Tumbur Pardede menilai P2P Lending di Indonesia menghadirkan tawaran yang menarik untuk pendana luar negeri tertarik mendanai peminjam produktif.
“Tenor yang singkat, imbal yang menarik serta NPL yang rendah menjadi daya tarik pendana asing,”
DuniaFintech/FauzanPerdana