28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Harga Emas Kamis 21 Januari 2021 Kembali Solid dan Berkilau

DuniaFintech.com – Harga emas pada Kamis 21 Januari 2021 kembali menunjukkan kilaunya. Kabar ini dapat ditinjau melalui laman PT Pegadaian, dimana emas UBS dan Antam terpantau kompak.

Harga emas Antam yang mulanya berharga Rp 954.000 merangsek naik menjadi Rp 963.000 untuk bobot 1 gram. Sementara untuk ukuran 0,5 gram, emas Antam meningkat dari Rp 527.000 menjadi Rp 531.000.

Untuk bobot 2 gram, Antam membuka harga dengan nilai Rp 1.886.000. Sementara itu, untuk emas cetakan UBS, kenaikan dialami lebih sedikit dibanding Antam, dimana untuk bobot 0,5 gram dilego dengan harga Rp 501.000. Selanjutnya, harga emas UBS untuk bobot 1 gram naik sekitar Rp 4.000, dari Rp 934.000 menjadi 937.000.

Sentimen kenaikan harga emas dipengaruhi oleh kabar dilantiknya Joe Biden sebagai pemimpin Amerika Serikat ke-46. Selain itu, harga emas pada Kamis 21 Januari 2021 juga meningkat lantaran melemahnya Dolar Amerika Serikat, serta rendahnya suku bunga yang menyebabkan kontraksi pada inflasi.

Analis pasar ThinkMarkets Fawad Razaqzada mengatakan pada Bloomberg, harga emas cenderung meningkat dalam beberapa pekan kedepan, lantaran terperosoknya Dolar AS dan menguatnya pasar saham.

Baca juga:

Harga Emas Kamis 21 Januari 2021

Berikut adalah daftar harga emas per Kamis 21 Januari 2021 di pasar Pegadaian. Ada pun daftar meliputi emas UBS dan Antam.

BobotAntamUBS
0,5 gramRp 531.000Rp 501.000
1 gramRp 963.000Rp 937.000
2 gramRp 1.866.000Rp 1.860.000
5 gramRp 4.590.000Rp 4.595.000

Sebagai salah satu jenis investasi yang populer di dunia, beberapa orang kerap menjadikan emas sebagai instrumen investasi jangka pendek, seperti indeks harga saham. Meski demikian, beberapa orang juga menjadikan logam mulia sebagai jaminan simpanan serta safe haven.

Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi laju pertumbuhan dan penurunan nilai emas, salah satu yang paling berpengaruh ialah perubahan nilai mata uang Dollar Amerika Serikat. Disebutkan, semakin rendah nilai tukar mata uang negeri Paman Sam tersebut terhadap Rupiah, maka harga logam mulia tersebut semakin meroket.

Faktor selanjutnya ialah produksi emas dunia. Sejak tahun 2000, jumlah produksi emas semakin menurun lantaran sumber daya yang semakin berkurang serta kesulitan dalam penambangan. Hal ini tentunya membuat logam mulia menjadi instrumen investasi yang diperebutkan.

DuniaFintech/fauzan

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU