JAKARTA, duniafintech.com – Sepasang kakak adik yang masih belia, Ishaan Thakur 14 tahun dan adik perempuannya, Aanya yang baru 9 tahun menghabiskan musim panas mereka untuk membangun bisnis nambang mata uang kripto.
Dari bisnis tersebut, mereka menghasilkan 30.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp429 juta setiap bulan.
“Kami mulai (menambang kripto) karena ingin mempelajari sesuatu yang baru tentang teknologi dan juga menghasilkan uang,” kata Ishaan, dikutip dari CNBC via INews.id, Sabtu (2/4/2022).
Sepasang saudara kandung yang tinggal di Frisco, Texas, Amerika Serikat (AS) ini bisa menghasilkan lebih dari 30.000 dolar AS dengan menambang tiga koin digital, yakni bitcoin, ethereum, dan ravencoin. Mereka harus belajar cara menambang, yang bukan hal mudah.
Saat menambang untuk mendapatkan uang kripto seperti bitcoin dan ethereum, komputer kompleks diprogram untuk bersaing memecahkan teka-teki sulit untuk memvalidasi transaksi.
“Penambangan kripto sama seperti menambang emas atau berlian. Daripada menggunakan sekop, Anda menambang dengan komputer. Alih-alih menemukan sebongkah emas atau berliah di tambang, Anda akan menemukan uang kripto,” ujar Ishaan.
Setelah menonton video di YouTube dan mencari di internet, Ishaan mengubah Alienware miliknya, sejenis komputer game yang populer, menjadi rig penambangan ether pada April lalu.
Dia melakukannya dengan menggunakan kartu grafis, yang dapat melakukan perhitungan volume tinggi untuk penambangan.
Sejak Usia 5 tahun, Kakak adik ini mulai dengan menambang ether karena menambang bitcoin lebih sulit. Dengan pasokan yang terbatas dan permintaan yang melonjak, persaingan saat menambang bitcoin bisa lebih ketat. Pada hari pertama menambang, Ishaan menghasilkan 3 dolar AS atau sekitar Rp43.000.
Untuk meresmikan bisnis uang kriptonya, Ishaan dan Aanya mendirikan perusahaan pertambangan sendiri, yang diberi nama Flifer Technologies pada 30 April 2021. Pendirian perusahaan tersebut dibantu sang ayah, Manish Raj.
“Kami sangat menyukainya sehingga kami mulai menambahkan lebih banyak prosesor (atau chip), dan menghasilkan 1.000 dolar AS di bulan pertama kami, di Mei,” ucap Ishaan.
Pendapatan mereka pun terus meningkat, dan pada akhir Juli lalu, keduanya mampu membeli peralatan dari nambang kripto, seperti Antminers dan kartu grafis Nvidia RTX 3080-Ti, untuk mulai menambang bitcoin dan ravencoin lebih baik lagi.
Raj mengatakan, saat memutuskan mana yang akan ditambang, kedua anaknya memilih ravencoin karena peralatan yang mereka miliki optimal untuk menambangnya.
Secara total, mereka berharap bisa menghasilkan sekitar 36.000 pada September berdasarkan peralatan yang saat ini dipesan.
“Kami dapat memproses lebih dari 10 miliar algoritma ethereum per detik,โ ucap Ishaan. Meski Ishaan dan Aanya kini sukses bisnis penambangan kripto, namun prosesnya jauh dari mudah.
Selain sangat rumit, penambangan kripto juga tidak murah karena membutuhkan peralatan yang mahal, banyak energi, dan daya komputer. Ishaan dan Aanya misalnya, memiliki lebih dari 97 prosesor, yang dibantu oleh ayah mereka Raj yang merupakan mantan bankir investasi, dengan mencari pinjaman bank.
Namun Raj menolak untuk mengungkapkan total pinjaman bank untuk membantu anaknya bisnis penambangan kripto.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada