27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Hidup Tanpa Pinjaman Online, Ini Tips Mengontrol Keuangan yang Baik

JAKARTA, duniafintech.com – Hidup tanpa pinjaman online alias pinjol bisa membawa ketenangan. Di satu sisi, pinjaman online membawa dampak positif namun juga dapat menjerumus ke hal negatif. Apabila tak mampu membayar, ini akan membawa kesusahan bagi Anda sendiri. 

Di sisi lain, masa pandemi yang sempat menghebohkan masyarakat rupanya membuat debitur pinjaman online resmi mengalami peningkatan. Pasalnya tidak banyak orang yang memiliki dana cadangan di dalam rekening tabungannya. 

Sehingga tidak mengherankan ketika ekonomi mengalami penurunan, satu-satunya cara survive adalah dengan berhutang.

Sebenarnya hutang tidak selalu memiliki dampak buruk bagi kehidupan tergantung bagaimana cara memanfaatkannya. Namun jika hutang digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari atau kegiatan konsumtif lain, tentu saja adalah hal yang keliru. Pinjaman seperti itu hanya akan membuat seseorang terjerat hutang-hutang lainnya dikemudian hari.

Baca juga: Harus Diperhatikan, Inilah Pertimbangan Sebelum Memanfaatkan Pinjaman Online

Maka dari itu sebelum semuanya terlambat, sangat penting bagi seseorang untuk mengatur pos-pos keuangan dengan baik. Jika tidak begitu, selamanya akan bergantung pada pinjaman yang tidak ada habisnya.

Hidup Tanpa Pinjaman Online

Tips Mengontrol Keuangan –Hidup Tanpa Pinjaman Online 

Mengontrol keuangan untuk kualitas financial yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara memporsikan pendapatan. 

Banyak ahli ekonomi menyarankan untuk membuat rasio pendapatan dengan perbandingan 40:30:20:10 dengan rincian sebagai berikut. Inilah salah satu cara tenang hidup tanpa pinjaman online. 

1. 40 persen kebutuhan dasar

Memaksimalkan penggunaan terbesar dari rasio pendapat untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Pastikan dianggarkan untuk: biaya makan, transportasi, listrik, dan lainnya.

2. 30 persen hutang

Gunakan 30 persen untuk cicilan produktif misalnya berhutang untuk membeli kendaraan yang diperuntukan untuk jasa sewa, atau hal lain. Jika tidak ada hutang yang harus dibayar, maka dana ini bisa dialokasikan untuk investasi. Ada banyak instrumen investasi yang bisa dicoba, maka pelajari dan mulailah!

3. 20 persen dana darurat

Cadangkan sebanyak 20 persen pendapatan untuk dana darurat. Uang ini akan sangat membantu apabila terjadi hal-hal mendesak. Dengan begitu seseorang tidak perlu lagi mencari pinjaman online resmi untuk sesuatu yang datang tiba-tiba. Jika memiliki asuransi, maka pembayaran premi bulanannya didapat dari rasio ini juga.

4. 10 persen menderma atau sedekah–hidup tanpa pinjaman online 

Bersedekah tidak hanya mengenai kaum fakir saja, tapi bisa dimulai dari orang terdekat misalnya orang tua.

Mengatur keuangan dengan baik sebenarnya harus menjadi kebiasaan sejak dini, dimulai dari hal kecil misalnya memanajemen uang jajan dengan benar. Untuk pembagian rasionya bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan mereka.

Hal ini akan menjadi pola kebiasaan yang terus menerus dilakukan hingga kelak dewasa. Jadi jangan lupa untuk ajarkan hal ini pada anak-anak sehingga memiliki kesadaran finansial sejak dini dan terhindar dari pinjaman online resmi.

Jangan Pakai Hasil Pinjaman Online Sembarangan–Hidup Tanpa Pinjaman Online 

Namun jika sudah terlanjur, naka jangan pakai hasil pinjaman online secara sembarangan ya. Meski memang tidak ada batasan dalam menggunakan hutang, namun alangkah baiknya menghindari penggunaannya untuk hal-hal berikut ini, yaitu:

1. Keinginan sesaat

Jangan berhutang hanya karena untuk memenuhi keinginan sesaat yang sebenarnya tidak terlalu penting dan tidak berdampak apapun terhadap keseharian. Meski diskon besar-besaran, belum tentu benda-benda itu nantinya akan dibutuhkan. Misalnya saja berhutang karena tergiur oleh potongan harga tinggi untuk membeli barang bermerk.

Kasus seperti ini juga kerap ditemui pada potongan harga untuk peralatan memasak bagi ibu rumah tangga. Diskon menarik membuat mereka tidak berpikir panjang dalam mengambil cicilan demi mendapatkan produk-produk seperti panci atau wajan berkualitas tinggi. Padahal sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

2. Menutupi gengsi

Seringkali seseorang membandingkan diri sendiri dengan karib terdekat seperti saudara atau rekan kerja. Hal ini secara tidak sadar membuat mereka juga menginginkan barang-barang yang berhasil dibeli orang lain seperti misalnya kendaraan mewah.

Kejadian seperti ini kerap membuat seseorang secara emosional tanpa pertimbangan yang matang mengambil pinjaman online resmi demi menutup gengsi semata. Solusinya berdamailah dengan diri sendiri atas pencapaian orang lain, sehingga tolak ukur kebahagiaan terletak di dalam hati masing-masing.

3. Membayar hutang lain

Jangan pernah berpikir melunasi hutang dengan mengambil cicilan baru. Hal ini sama saja dengan istilah “gali lubang tutup lubang” yang tentunya hanya akan membawa kreditur terjebak dalam lingkaran hutang. Jika kebingungan mendapat uang demi melunasi pinjaman, ada baiknya memikirkan cara menambah pemasukan.

Ada banyak usaha yang bisa dilakukan demi menambah pendapatan. Cara-cara tersebut misalnya menjadi dropship toko online, driver ojek online, membuka layanan jasa seperti kursus, dan lain-lain.

Baca jugaInvestasi Syariah Jadi Investasi yang Menguntungkan, Begini Simulasi Perhitungan & Jenisnya

Pertimbangan yang matang memang dibutuhkan sebelum memutuskan mengambil pinjaman online resmi. Maka dari itu buat list keuntungan dan kerugian sebelum benar-benar mengambil cicilan. Apabila benefit yang didapat tidak terlalu sesuai, maka tunda dahulu rencana tersebut.

Demikianlah ulasan mengenai tips mengontrol keuangan dengan hidup tanpa pinjaman online. Semoga bermanfaat ya. 

Baca juga: Wajib Diketahui, Begini Batasan Akses Pinjaman Online Kepada Nasabah

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU