DuniaFintech.com – Nilai klaim asuransi jiwa untuk tanggungan COVID-19 telah mencapai Rp 216 milyar. Hal ini disebutkan Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon. Ia mengungkapkan angka ini diklaim oleh 1.642 polis.
“Sebanyak 1.578 diantaranya merupakan klaim produk asuransi kesehatan dengan nilai Rp 200,6 miliar atau 92,9% dari total klaim,”
Sementara, Budi mengatakan sisa jumlah polis yang yang telah diklaim berasal dari kredit asuransi jiwa. Asuransi jiwa kredit merupakan pemegang polis yang masih memiliki kredit lalu meninggal akibat COVID-19 dan akan segera diklaim.
Budi mengharapkan klaim yang dilakukan dapat meringankan beban para nasabah yang berada di Indonesia mau pun di beberapa negara lain.
“Kami mengimbau kepada seluruh nasabah untuk tetap menjaga polis perlindungan jiwa dan kesehatannya tetap aktif ditengah pandemi. Tidak melakukan surrender atau pemutusan kontrak asuransi, agar tetap dapat memiliki proteksi asuransi jiwa,”
Baca juga:
- Program ‘Fintech Express’ Oleh Mastercard Siap Dukung Ekosistem Eropa
- Upaya Merger Alot, Grab Dinilai Lebih Butuh Gojek Untuk Bertahan
- 3 Pinjaman Online Via Web Langsung Cair untuk Dana Darurat Saat Pandemi
Asuransi Jiwa untuk COVID-19
AAJI senantiasa berkoordinasi dengan regulator terkait, termasuk OJK untuk mengambil langkah-langkah strategis bagi industri. Hal ini ditujukan untuk menghadapi kondisi pandemi, sekaligus sebagai langkah untuk mendorong pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia.
Selain itu, AAJI juga mendukung penerapan regulasi yang mendorong inovasi dan digitalisasi dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, baik dalam hal pemasaran produk asuransi dan pemberian layanan kepada nasabah.
Selain itu AAJI juga menguatkan pengaturan mengenai pemasaran Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) atau UnitLink. Hal ini meliputi tatap muka langsung secara digital yang telah diperkenalkan dalam rangka menyikapi dampak penyebaran COVID 19.
DuniaFintech/Fauzan
