26.1 C
Jakarta
Senin, 18 November, 2024

Kripto Ambruk: Sandiaga Uno Ingatkan Soal Alokasi Investasi, Ini Penjelasannya 

JAKARTA, duniafintech.com – Pengusaha Sandiaga Uno, yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berkomentar soal ambruknya kripto dan kembali mengingatkan soal basic investasi dalam hal penempatan aset dalam portofolio investasi.

Sandi Uno mengungkapkan hal itu dalam akun YouTube-nya Sandiuno TV, yang menampilkan dirinya berdialog dengan Timothy Ronald, Co-Founder Ternak Uang. 

“Kalau mau belajar (investasi di kripto) itu maksimum 5% dari portfolio investasi, waktu itu saya bilang very small allocations. Tapi ternyata banyak yang against our advice, ada yang sampai majority didominasi oleh kripto investment,” ujar Sandiaga Uno dalam tayangan tersebut, dikutip lewat CNBC Indonesia, Rabu (18/5/2022). 

Baca juga: Kabar Baik, Pengguna Telegram Kini Bisa Kirim Kripto Lewat Bot

Soal ambruknya kripto, Sandi mengaku tidak mengikuti terlalu jauh soal kripto namun Sandi melihat ambruknya kripto ini karena adanya ketidakpastian yang memicu volatilitas.

“Fed sudah sinyal akan ada rate hike cukup besar yang dipicu karena inflasi dan ketegangan di Ukraina-Rusia. Dan juga tingginya harga-harga komoditas yang bagus buat Indonesia, tapi juga perlu disikapi dengan membaiknya supply and demand. Ternyata supply side-nya belum beres sejak pandemi, dan kita lihat correction across the board,” ungkap Sandi.

Baca juga: Tergiur Bayaran dengan Kripto, Perwira Militer Korsel Curi Rahasia Negara Buat Korut

Sementara itu, Timothy mengatakan dulu publik mengira kripto adalah aset kelas lain untuk diversifikasi. Namun mungkin sekarang banyak yang sadar bahwa kripto itu sangat berkaitan erat dengan Venture Capital dan Teknologi. 

“Kalau Nasdaq jatoh, kripto pasti ikutan jatoh, jadi berhubungan. Yang men-trigger jatoh itu LUNA, itu koin tertinggi, koin Top 10,” jelas Timothy. 

Adalah Do Kwon, yang menciptakan stablecoin, yang menciptakan peg 1:1. Tapi ternyata dia turun, tidak lagi 1:1 dengan dolar. Sedangkan, Do Kwon menjanjikan semua orang yang mau beli LUNA, bisa pakai UST dan dijamin sama dia 1:1.

“Begitu peg-nya turun, semua orang rush keluarin duit dari LUNA. LUNA per koin sempat US$ 100, all time high US$ 130, tapi kemarin itu turun sampai 0,1 rupiah, sekitar 99,99%, ke-wipe out puluhan miliar dolar,” jelas Timothy. 

Timothy mengatakan UST punya anchor protocol yang menawarkan 20% return, di mana sangat banyak orang yang taruh duit termasuk dirinya. 

“Saya pikir lumayan 20%. Tapi ternyata pelajarannya, kalau too good to be true, ya mungkin memang too good to be true dalam investing. There’s no

free lunch, memang semuanya hancur. Ada yang bilang ini ponzi, ada juga yang bilang ada yang kerjain LUNA ini,” jelasnya. 

“Saya salah satu yang break rule Bang Sandi. Saya waktu itu menaikkan alokasi 20-30% di kripto, tapi waktu itu put majority di Bitcoin.”

Seperti diketahui, sejak 10 Mei 2022, harga UST terus turun dan menyimpang jauh dari kisaran yang dijanjikan. Harga UST 1 sempat anjlok lebih dari 87% dan bersisa 13 sen dolar AS saja.

Baca juga: 8 Cara Mendapatkan Passive Income dengan Mudah

Sementara sister coin UST yaitu Luna, nasibnya jauh lebih mengenaskan. Koin yang sempat dihargai lebih dari US$ 100, kini bisa dikatakan tak berharga sama sekali karena harganya sudah sangat dekat dengan US$ 0.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU