duniafintech.com – Masyarkat sering mengesampingkan masalah kesehatan. Padahal, kesehatan merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan. Banyak orang yang enggan mengecek kesehatan di kala sedang sehat. Mayoritas masyarakat mengecek kesehatan justru ketika jatuh sakit.
Di satu sisi, kesehatan menjadi pangsa pasar tersendiri. Tak terkecuali bagi para pelaku startup. Dalam beberapa waktu terakhir, hal ini, misalnya, bisa dilihat dari makin banyaknya startup berbasis kesehatan yang bermunculan. Salah satunya adalah Mediku.
Baca juga: https://duniafintech.com/mudahkan-pengguna-doktersiaga-keluarkan-fitur-chatbot-kesehatan/
Berawal dari ide yang didapat saat mengikuti brainstorming di acara Gemastik (Pagelaran Mahasiswa TIK) UGM, startup bernama VistoWorks Studio terinspirasi untuk membuat sebuah aplikasi di bidang kesehatan. Ide tersebut diwujudkan dalam sebuah aplikasi Medika.
Aplikasi Mediku sendiri terdiri dari sejumlah fitur, seperti pertolongan pertama yaitu informasi first aid yang dapat diakses saat offline mode untuk pertolongan pertama pada penderita di saat genting. Ada juga fitur cek gejala untuk mengetahui potensi penyakit berdasarkan umur, jenis kelamin, serta keterangan gejala yang dimasukkan.
Mediku juga menghadirkan fitur untuk mencari rumah sakit, apotek, dan klinik terdekat beserta informasinya untuk membantu pengguna dalam keadaan darurat. Fitur menarik lainnya adalah riwayat penyakit supaya penggunanya bisa menyimpan riwayat penyakit mereka dan mengingat pengobatan yang dilakukan jikalau mereka mengidap penyakit yang sama lagi. Ada juga fitur reminder obat untuk mengingatkan pasien minum obat secara teratur melalui live notification.
Baca juga: https://duniafintech.com/daftar-startup-kesehatan-di-indonesia-bagian-pertama/
Selain fitur-fitur tadi, ada juga fitur untuk mengecek gejala demi mengetahui potensi penyakit. Fitur ini dilengkapi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan keterangan gejala apa yang pasien rasakan. Mediku juga bisa mengingatkan pengguna yang sedang menjalani pengobatan untuk mengonsumsi obat-obatan secara teratur. Singkatnya, Mediku ingin diciptakan untuk mampu menjadi perawat virtual yang benar-benar bisa memberikan alternatif solusi kesehatan.
Dalam pengembangan Mediku, tim VistoWorks Studio turut menggandeng pakar kesehatan. Mereka menggandeng tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia untuk mendapatkan insight seputar dunia kesehatan. Mediku juga telah merekrut bebeapa dokter yang akan siap sedia memberikan pelayanan kesehatan secara virtual melalui aplikasi.
Selain itu, pengembang Mediku begitu berkonsentrasi pada pembuatan user experiences yang pas. Disadari bahwa solusi kesehatan erat kaitannya “cocok-tidak cocok”, maka desain intuitif dinilai sangat esensial untuk menciptakan sebuah value yang proporsional bagi pengguna.
Baca juga: https://duniafintech.com/daftar-startup-kesehatan-di-indonesia-bagian-kedua/
Terkait perkembangan teknologi, ada sebuah prediksi bahwa pada beberapa tahun ke depan, profesi dokter akan digantikan teknlogi. Bahkan, sekitar 80% tindakan dokter terhadap pasien diambil alih teknologi. Prediksi itu muncul dari Vinod Khosla, salah satu Co-Founder Sun Microsystems dan Founder Khosla Ventures. Jika 80% tindakan dokter akan dilakukan teknologi, fungsi dokter tersisa 20%.
Aktivitas seperti memberikan diagnosis, resep, dan pemantauan/observasi nantinya akan digantikan software dan smart hardware. Peran dokter akan lebih mengarah hal-hal yang baru.
Melihat perkembangan internet saat ini, hanya masalah waktu semua akan menjadi kenyataan. Artinya, bukan tidak mungkin peran pendukung industri kesehatan ini akan diambil alih semua oleh teknologi.
Setidaknya, aplikasi kesehatan diciptakan untuk membantu seseorang menerapkan gaya hidup sehat. Namun pencapaiannya tergantung pada individu masing-masing. Meski demikian, tren munculnya aplikasi kesehatan bisa disebut sebagai gejala positif.
Written by: Sebastian Atmodjo