JAKARTA, duniafintech.com – Pencipta aset kripto Terra Luna, Do Kwon angkat bicara mengenai aset buatannya yang anjlok. Dia juga mengungkapkan kalau dirinya patah hati karena Terra Luna yang membuatnya patah hati.
Mengutip CoinMarketCap, pada Jumat (13/5/2022), pukul 13.50 WIB, Terra LUNA ambruk ke harga US$0.00005976 per koin atau setara Rp 0,87 rupiah. Dalam 24 jam terakhir, harga Terra LUNA sudah turun 99,98%. Penurunan ini membuat kapitalisasi pasar turun menjadi US$347,2 juta.
Baca juga:ย Mengenal Bos Terra LUNA, Kripto yang Harganya Anjlok 98 Persen
Padahal pada 5 April 2022, Terra LUNA sempat mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa senilai US$119,18 per koin dan memiliki kapitalisasi pasar hingga US$40 miliar.
Melansir Coindesk, Do Kwon menghabiskan beberapa hari terakhir untuk menelpon berbagai anggota komunitas tentang token yang kehilangan semua nilainya.
Baca juga:ย Sepuluh Tahun ke Depan, Satu Miliar Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Gunakan Mata Uang Kripto
“Saya masih percaya ekonomi yang terdesentralisasi layak mendapatkan uang yang di desentralisasi, tapi jelas US$ dalam bentuknya saat ini tidak menjadi uang itu,” kata pencipta Terra Luna dalam tweetnya dilansir Coindesk, Senin (16/5/2022).
Menurut dia, TerraUSD, sebuah stablecoin yang nilai seharusnya tetap dipatok terhadap dollar Amerika Serikat, namun kehilangan acuannya pada awal pekan ini dan tidak pernah pulih.
Baca juga:ย Berapa Penghasilan YouTuber? Simak di Sini Cara Menghitungnya
Dalam unggahan sebelumnya, dia juga mengakui stablecoin Terra sebagaimana adanya tidak dapat dipulihkan.
“Sementera ekonomi yang terdesentralisasi memang membutuhkan uang yang terdesentralisasi, UST telah kehilangan terlalu banyak kepercayaan dengan penggunaannya untuk memainkan peran tersebut,” katanya.
Blockchain yang menopang Luna dan UST ditutup dua kali oleh validator selama satu pekan terakhir. Kwon juga mengaku tidak menjual Token Luna atau UST selama insiden.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada