DuniaFintech.com – Deputi Direktur Pengawasan Asuransi 2 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kristianto Andi Handoko mengimbau pelaku industri asuransi memanfaatkan ekosistem digital dalam memasarkan produk yang menjawab kebutuhan konsumen saat ini.
Kemajuan teknologi membuat permintaan akan hal tersebut semakin tinggi. Terutama disebabkan adanya kemudahan dan praktis, tak terkecuali layanan finansial. Kristianto menilai industri asuransi memiliki potensi untuk tumbuh apabila mengadopsi layanan digital dan menerapkan harga yang murah dalam produknya.
Kristianto melihat peralihan pada sektor asuransi telah terjadi, sehingga hal tersebut menjadi referensi para pelaku industri terkait. Hal tersebut ia sampaikan pada sesi seminar digital Literasi Keuangan Goes to Campus dengan tema ‘Membangun Ekosistem Digital di Industri Asuransi’ pada Rabu (17/11).
“Saat ini sebetulnya sudah terjadi shifting dalam industri asuransi dalam skema yang tradisional atau konvensional menjadi industri asuransi yang berbasis ekosistem digital,”
“Pandemi Covid-19 juga bisa dilihat sebagai kesempatan yang besar bagi industri asuransi untuk melakukan shifting ke digital secara total,”
Baca juga:
- Perusahaan Asuransi Terbaik 2020 Berdasarkan Indonesia Insurance Innovation Award
- Klaim Asuransi Jiwa untuk COVID-19 Bernilai Ratusan Milyar
- Seberapa Penting Pemanfaatan Teknologi di Bidang Asuransi? Simak!
Produk Asuransi Digital Perlu Siapkan Produk Murah
Kristianto menjelaskan, produk asuransi yang diperkenalkan dalam ekosistem digital, membuat produk-produk yang dijual relatif menjadi sederhana, salah satunya dalam urusan perhitungan. Disamping itu, produk tidak membutuhkan penjelasan yang begitu signifikan.
“Untuk produk asuransi yang tidak memiliki harga terjangkau, cepat akan lambat juga akan bisa dijual secara online. Kesempatan ini harus ditangkap para pelaku industri asuransi,”
Kristianto menambahkan, para pelaku asuransi perlu mempersiapkan inovasi produk dalam hal pengembangan produk dan premi yang terjangkau. Selain itu, ia meminta pelaku membenahi berbagai proses administrasi, salah satunya penanganan klaim.
“Ketika kita tidak bisa berinteraksi one on one, kemudian industri asuransi melihat harus ada cara bagaimana memasarkan produk, memitigasi risiko, dan berinovasi secara digital. Jadi ini kesempatan yang baik,”
DuniaFintech/Fauzan