29.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

OJK UNGKAP TANTANGAN PENGEMBANGAN FINTECH

duniafintech.com – OJK sebagai otoritas di industri jasa keuangan melihat kehadiran Fintech (Financial technology) sebagai peluang untuk dalam meningkatkan perkembangan sektor jasa keuangan termasuk mendorong program inklusi keuangan.

Baca juga : KELOLA ASET DIGITAL PAKAI APLIKASI INI

Seiring berkembangnya teknologi, belakangan ini fintech pun berkembang semakin pesat pula. Hal inilah yang menjadi acuan Bizcom.id (Bizcom Indonesia) melakukan kerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER), secara khusus menggelar seminar yang membahas ranah industri fintech di tahun 2018 ini.

Dengan mengusl tema “Indonesia Fintech Outlook 2018: Infrastructure, Ecosystem, and Investment.”, kegiatan seminar ini berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Baca juga: NEGARA TERKECIL INI JADI PUSAT BLOCKCHAIN

Dalam menyoroti sisi infrastruktur, ekosistem dan investasi, Bizcom Indonesia melihat bagaimana iklim financial technology ini berkembang sangat pesat di tahun 2018.

Berbagai macam regulasi yang terkait pun dibuat seiring dengan maraknya tren fintech saat ini, ada beberapa faktor yang nampaknya perlu diperhatikan dalam menyusun kebijakan ini.  Hal ini pun menegaskan bahwa pembuat kebijakan, pemerintah, stakeholder, maupun investor, dianggap penting memberikan proyeksi dan gambaran di sektor industri ini.

Sukarela Batunanggar selaku Deputi Komisioner OJK Institute yang membuka seminar tersebut dengan sambutan, mengatakan bahwa ada tantangan di sektor jasa keuangan termasuk fintech khususnya mengenai akses masyarakat ke jasa keuangan atau inklusi keuangan.

Pertama level inklusi keuangan yang masih rendah. Saya rasa ini tantangan gimana bisa memberikan akses yang lebih luas sekitar 60-an persen. Penduduk dewasa yang punya rekening di bank baru 30% termasuk juga pemahaman masyarakat terhadap sektor jasa keuangan masih sangat di bawah. Artinya tugas bersama untuk mengatasi itu, ungkapnya dilansir dari DetikFinance.

Baca juga: SATU KARTU INI BUAT SEMUA KEBUTUHAN ANDA

Nenden Esti Nurhayati  selaku Ketua Bidang Hukum Dan Legal LPER dalam seminar tersebut juga mengutarakan pendapatnya bahwa masih terdapat kalangan yang kesulitan mendapat akses keuangan misalnya pelaku UMKM di daerah-daerah. Hal ini bisa dijadikan peluang oleh pelaku fintech.

UMKM adalah potensi pengguna fintech karena seperti yang kami temukan di pulau-pulau itu tidak ada bank. Kadang harus ke daerah makan waktu 1-3 hari. Tapi dengan fintech akan bantu teman-teman kami bisa transaksi dengan mudah, ujarnya.

Acara tersebut secara garis besar, merupakan seminar yang membuka sesi diskusi untuk membahas hal-hal terkait perkembangan fintech.

Dalam acara ini dibagi menjadi dua sesi dengan mengundang beberapa pembicara. Dari pemerintah hadir perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Tidak ketinggalan juga, dalam seminar tersebut hadir pula para pelaku industri terkait fintech, yakni dari MERCER dan Modalku. Selain itu dari sisi kalangan analis yang hadir adalah INDEF.

Dengan diselenggarakannya seminar ini, diharapkan dapat menjawab segala pertanyaan terkait industri fintech dan memperluas wawasan mengenai industri fintech itu sendiri, serta memahami betul berbagai kemungkinan industri fintech di tahun 2018.

Written by : Dinda Luvita
Picture : Pixabay.com

2 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU