28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Pemerintahan Singapura Luncurkan Program Inovasi Blockchain dengan Pendanaan $8,9 Juta

DuniaFintech.com – Beberapa lembaga pemerintahan Singapura melakukan kerjasama untuk meluncurkan program penelitian baru untuk teknologi blockchain dengan pendanaan $ 12 juta SGD (sekitar $ 8,9 juta USD).

Program yang disebut dengan Singapore Blockchain Innovation Program (SBIP) merupakan kolaborasi antara Enterprise Singapore, Infocomm Media Development Authority dan National Research Foundation Singapore.

SBIP juga mendapat dukungan dari Monetary Authority of Singapore, bank sentral dan regulator keuangan negara.

Pendanaan SBIP berasal dari National Research Foundationdan akan digunakan untuk mengembangkan, mengkomersialkan, dan mendorong adopsi teknologi blockchain oleh perusahaan. Program ini pertama-tama akan fokus pada penggunaan blockchain dalam perdagangan, logistik, dan rantai pasokan.

Lebih dari 75 Perusahaan Ikut Terlibat

Menurut siaran pers yang dirilis oleh pemerintahan Singapura setempat, program tersebut akan melibatkan lebih dari 75 perusahaan dan akan berlangsung selama 3 tahun ke depan.

Untuk pelaksanaannya, pemerintahan Singapura bekerja sama dengan Dimuto, platform rantai pasokan global untuk melacak barang yang mudah rusak dengan tujuan meningkatkan kelayakan kredit petani.

Hal lain yang juga masuk ke dalam rencana adalah menemukan cara bagaimana membantu sistem dan jaringan Blockchain untuk bisa berkolaborasi satu sama lain. Pemerintah juga berencana menemukan bakat-bakat baru di bidang Blockchain untuk bisa diberdayakan.

Baca juga:

Blockchain Semakin di Depan

Seperti yang kita ketahui, saat ini ada banyak perusahaan baik perusahaan skala kecil (pemula) hingga raksasa seperti IBM yang melakukan eksplorasi dalam penggunaan Blockchain.

Tujuannya adalah untuk menciptakan rantai pasokan yang lebih transparan dan kohesif. Kebutuhan ini menjadi lebih mendesak karena pandemi yang sedang berlangsung. Adanya Blockchain diharapkan dapat mengatasi kerentanan dalam bidang logistik dan rantai pasokan secara global.

Dalam sebuah pernyataan, Peter Ong, ketua Enterprise Singapore, mengatakan “COVID-19 telah menekankan perlunya sistem bisnis tepercaya dan andal di dunia digital baru.

Teknologi Blockchain membantu menanamkan kepercayaan pada aplikasi yang mencakup logistik dan rantai pasokan, pembiayaan perdagangan hingga identitas dan kredensial digital.”

Pemerintah Singapura memposisikan dirinya sebagai mitra bagi pengembang dan perusahaan Blockchain, dengan tujuan menjadi “hub kripto” yang lebih terbuka untuk teknologi dibandingkan negara lain. Inisiatif pemerintah terkait Blockchain lainnya termasuk proyek Ubin milik Monetary Authority of Singapore.

Diluncurkan pada 2016, Project Ubin mengumumkan pada Juli bahwa jaringan pembayaran multi-mata uangnya telah membuktikan potensi komersialnya setelah pengujian dengan lebih dari 40 perusahaan.

(DuniaFintech/ Dita Safitri)

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU