DuniaFintech.com – Wabah COVID-19 telah mengajarkan masyarakat berbagai hal, mulai dari segi pengaturan keuangan, persiapan hal tak terduga hingga perlindungan diri. Maraknya industri yang terpaksa tutup, melakukan pemutusan kerja hingga meningkatnya penderita virus perlu dijadikan pelajaran berharga.
Di sisi keuangan sendiri, pandemi mengajarkan perlunya mengenal dan memahami tata kelola keuangan yang baik, sehingga siap menghadapi kondisi tak terduga seperti saat ini. Isu tentang kebebasan finansial hingga hadirnya bermacam produk keuangan menjadi hal yang layak dipelajari mulai saat ini. Ada pun beberapa produk keuangan yang sangat terkait dengan perlunya perlindungan terhadap penyakit mau pun hal tak terduga ialah asuransi.
Sebagaimana diketahui, produk asuransi merupakan salah satu bentuk kepedulian sekaligus pemahaman literasi keuangan yang paling dasar. Beragamnya produk asuransi membuat setiap perusahaan bersaing untuk menawarkan harga dan layanan yang tepat untuk setiap pelanggannya. Oleh sebab itu, saat ini pun banyak sekali penyelenggara teknologi keuangan yang mengadaptasi asuransi secara digital.
Mengenai transformasi produk asuransi secara digital, peneliti pembangunan ekonomi dan keuangan independen, INDEF memiliki pandangannya sendiri. Nailul Huda selaku divisi inovasi dan ekonomi digital INDEF mengatakan bahwa pandemi bisa mengajak masyarakat untuk melirik produk asuransi digital.
“Tentu saja produk berbasis digital akan mendapatkan momentumnya,”
“Insurtech, fintech crowdfunding dan lainnya memiliki prospek yang menarik,”
Huda menjelaskan beberapa kelebihan yang dimiliki asuransi digital. Menurutnya, kemudahan yang diterima konsumen melalui layanannya menjadi salah satu keunggulan yang layak dilirik oleh publik. Hal tersebut juga dijelaskan oleh salah satu penyelenggara asuransi elektronik, PasarPolis.
Baca juga:
- Penelitian: Online Shop buat Pelanggan Semakin Peduli Kesehatan
- Thailand Akan Terbitkan Tabungan Obligasi Berbasis Blockchain
- Bitcoin.co.id Hadir Kembali! Lalu, Bagaimana Nasib Indodax?
Tren Asuransi Digital
CEO PasarPolis, Cleosent Randing menegaskan pihaknya akan mengubah cara pandang publik akan produk asuransi. Melalui teknologi beserta efisiensi yang ditawarkan, ia percaya bahwa semakin banyak peminat dari asuransi.
“KAMI INGIN MENGUBAH STIGMA DI MASYARAKAT MENGENAI ASURANSI YANG DIANGGAP MAHAL MAUPUN PROSES KLAIM YANG RIBET,”
Saat ini, PasarPolis tengah gencarnya untuk mengenalkan masyarakat dengan nama bekennya, insurtech. Ada pun perihal tersebut diwujudkan melalui kolaborasi dengan beberapa penyelenggara teknologi keuangan, salah satunya DANA. Layanan PasarPolis kini hadir dalam fitur milik DANA.
Berdasarkan penelitian DANA, pandemi COVID-19 menghadirkan tantangan yang ditujukan kepada pelaku asuransi. Diperlukan solusi yang dapat memenuhi harapan masyarakat terhadap asuransi sebagai produk yang menawarkan perlindungan jiwa dan kesehatan (59,4%), akses dan proses klaim yang simpel (36,4%), dan premi yang terjangkau (33,1%).
Melalui fitur ini, pengguna DANA dapat dengan mudah membeli produk asuransi jiwa dan kesehatan dengan premi di bawah Rp10 ribu per bulan. Vincent Iswara, CEO & Co-Founder DANA menyambut baik kerja sama ini. Ia menilai hadirnya produk asuransi hingga skala mikro dapat memudahkan konsumen untuk memilih polis dan layanan yang sesuai kebutuhan.
Lebih dari itu, kami ingin memperluas inklusi finansial digital bagi masyarakat Indonesia. Dengan teknologi yang ramah, inklusif dan adaptif, mampu menjadi solusi untuk masyarakat beradaptasi dengan berbagai situasi, termasuk di masa New Normal,”
DuniaFintech/Fauzan