JAKARTA, duniafintech.com – Kementerian BUMN secara konsisten menjaga komitmen mendukung perempuan dan generasi muda usia di bawah 42 tahun pimpin perusahaan.
โSejak awal saya percaya, perbaikan BUMN, transformasi BUMN yang terus berlangsung dengan dukungan pekerja perempuan, tidak kalah pentingnya ketika kepemimpinan perempuan, wanita, kesempatan untuk bekerja ini kita setarakan,โ ujar Menteri BUMN, Erick Thohir.
Erick mendorong langkah-langkah yang dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi perempuan untuk menunjukkan karya dan talentanya dalam lingkungan yang nyaman dan kondusif, termasuk menjadi pemimpin di perusahaan BUMN.
Sebelumnya, tepat di hari Kartini tahun ini, Srikandi BUMN meluncurkan Program Respectful Workplace (RWP) guna mendorong lingkungan kerja yang aman, saling menghargai, menghormati serta bebas dari diskriminasi dan kekerasan, khususnya terhadap perempuan.
“Tidak berhenti disitu, Srikandi BUMN juga berkolaborasi dengan Asian Development Bank melaksanakan Asian Women Leaders Programs untuk mempersiapkan talent perempuan BUMN menduduki posisi women leader,” ujar Erick.
Baca juga: Indeks Literasi Keuangan OJK Tunjukkan Perempuan Lebih Dominan Daripada Laki-Laki
Sebagaimana diketahui, perempuan pimpin perusahaan BUMN terus didorong oleh Erick Thohir melalui keterwakilan perempuan di jajaran direksi BUMN. Pada tahun 2021, keterwakilan perempuan di jajaran direksi BUMN mencapai angka lebih dari 15%, dimana capaian ini akan terus ditingkatkan sampai 25% di tahun 2023. Sementara itu, jumlah direksi muda BUMN di bawah 42 tahun pun telah mencapai angka 9% dan angka ini akan terus dijaga dan ditingkatkan sampai 10% di tahun 2023.
Sejalan dengan itu, Srikandi BUMN sebagai komunitas perempuan pimpin atau berkarya di perusahaan BUMN yang merupakan sayap dari Forum Human Capital Indonesia (FHCI), terus menciptakan ruang bagi perempuan untuk berkembang, salah satunya melalui program Srikandi BUMN Berkarya & Bertalenta yang disingkat DAYA. DAYA menjadi salah satu program berkelanjutan yang diusung untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin perempuan di BUMN.
Baca juga: Masyarakat Digital Perempuan, Pemuda dan UMKM jadi Fokus Pemerintah
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan saat ini sekitar 17 persen, perempuan menduduki jajaran direksi di perusahaan BUMN. Dia menargetkan perempuan yang menduduki tingkat direksi berkisar 25 persen di tahun 2023, sehingga masih terjadinya gap 8 persen dalam kurun waktu lebih 1 tahun 3 bulan.
“Saya optimistis bisa tercapai, walaupun tidak mudah karena ini percepatan yang saya rasa sangat signifikan,” kata Erick.
Selain perempuan pimpin perusahaan BUMN, Erick juga mendorong usia dibawah 42 tahun untuk menduduki jabatan tingkat direksi. Menurutnya saat ini umur dibawah 42 tahun menduduki tingkat direksi sudah mencapai lebih dari 5 persen. Dia mengaku optimis angka tersebut akan bertambah hingga 10 persen di tahun 2023.
“Angka ini terus kita jaga dan tingkatkan, mestinya bisa. Kita lakukan ini karena kita harus mulai berinvestasi kepada future leader kita,” kata Erick.
Dia mengungkapkan bentuk transormasi perusahaan BUMN bukan hanya transformasi business model, people, human capital, business process dan lain-lain. Tetapi memastikan transformasi melalui laporan keuangan yang terkonsolidasi.
“Sebagai BUMN, penting sekali punya buku yang bisa kita baca bersama-sama. Ini merupakan bagian dari transparansi dan good corporate governance yang kita ciptakan selalu, dimana keterbukaan itu menjadi penting,” kata Erick.
Baca juga:ย OJK Akui Minimnya Pengetahuan Perempuan Soal Literasi Keuangan Digital
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com