JAKARTA, duniafintech.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti kementerian/lembaga hingga kepala daerah tidak membelanjakan APBN sebesar Rp 2.714,2 triliun dan APBD sebesar Rp 1.197,2 triliun untuk produk luar negeri alias barang impor.
Presiden Jokowi mengingatkan uang tersebut harus dibelanjakan untuk produk lokal buatan dalam negeri.
“Karena ini uang rakyat, APBD dan APBN, di BUMN, ini uang rakyat. Ya jangan dong kita belikan barang-barang impor. Keleru sekali kalau kita melakukan itu,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan evaluasi Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Senayan, Jakarta Pusat, melansir dari Tempo.co, Jumat (27/5/2022).
Jokowi mengatakan bakal mengawasi kementerian/lembaga dan para kepala daerah dalam penggunaan APBN serta APBD tersebut.
Baca juga: Berapa Penghasilan YouTuber? Simak di Sini Cara Menghitungnya
Ia juga bakal mengadakan pertemuan secara rutin setiap 2-3 bulan dengan para kepala daerah dan menteri untuk melakukan evaluasi penggunaan dana itu.
“Agar kita memiliki pemikiran yang sama. Saya minta kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota, Sekda, yang paling penting sekarang bagaimana produk lokal unggulan masuk dalam e-katalog lokal. Segera!” ujar Jokowi.
Baca juga: Apa Itu UMKM? Berikut Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Jokowi menerangkan, sampai saat ini hanya 46 pemerintah daerah dari 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi yang sudah memiliki e-katalog lokal. Jokowi meminta agar daerah lain menyusul, sehingga pembelanjaan APBN dan APBD dapat digunakan untuk produk dalam negeri.
Jokowi mengatakan saat ini pembuatan e-katalog lokal sudah sangat mudah untuk dilakukan. “Saya sudah memastikan tadi pagi dengan Kepala LKPP Pak Anas, dulu 8 langkah, sekarang hanya 2 langkah. Sehingga gampang sekali. Sehingga saya minta segera dilakukan,” kata Jokowi.
Selain mendorong instansi pemerintahan, Jokowi juga meminta KADIN, HIPMI, dan asosiasi pengusaha agar mendorong anggotanya untuk membangun kualitas produk yang baik, membuat desain baik, kemasan menarik, dan membangun branding yang bagus.
Sehingga, menurut Jokowi, bakal semakin banyak produk lokal dan unggulan daerah yang masuk ke e-katalog. “Ini akan memicu perekonomian daerah dan membuka lapangan kerja di daerah,” ungkapnya.
Baca juga: Secara Umum, Inilah 7 Perbedaan Kartu Debit dan Kredit
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada