JAKARTA, duniafintech.com – Pertanyaan tentang asuransi jiwa berikut ini penting diketahui sebelum kamu membeli produk asuransi ini nantinya.
Memang, produk asuransi pun saat ini mulai banyak diminati oleh masyarakat, tetapi masih banyak orang yang kebingungan dengan istilah-istilah yang ada pada asuransi. Hal ini sendiri wajar karena banyak istilah asuransi yang cukup rumit untuk dipahami.
Di samping itu, juga ada banyak orang yang memiliki banyak pertanyaan terkait asuransi. Sejatinya, tidak masalah kalau menanyakan hal ini kepada agen, tetapi akan lebih aman lagi jika mencari tahu terlebih dahulu terkait pertanyaan yang ingin diajukan.
Berikut ini adalah rangkuman dari pertanyaan sulit tentang asuransi jiwa yang bisa membantumu untuk lebih paham asuransi, seperti disadur dari Qoala.
Apa Itu Asuransi Jiwa—Daftar Pertanyaan tentang Asuransi Jiwa
Apa itu asuransi jiwa? Asuransi jiwa adalah sebuah layanan asuransi yang dapat digunakan sebagai bentuk perlindungan terhadap timbulnya kerugian finansial atau hilangnya pendapatan seseorang atau keluarga akibat adanya kematian anggota keluarga (tertanggung) yang biasanya menjadi sumber nafkah bagi keluarga tersebut.
Artinya, sebagai bentuk antisipasi bagi keluarga yang ditinggalkan sebab mereka membutuhkan dukungan finansial akibat adanya kematian ini yang tentu saja bisa mengakibatkan keluarga menjadi kehilangan pendapatan dan mengalami kesulitan ekonomi selama bertahun-tahun ke depan.
Nah, ketika salah satu anggota keluarga meninggal, apalagi yang menjadi sumber nafkah bagi keluarga, bisa dipastikan bahwa keuangan keluarga akan mengalami goncangan dan bahkan hal ini bisa berlangsung dalam waktu yang panjang (selamanya).
Demi mengantisipasi hal itu, akan sangat bijak jika sejak awal kamu telah membeli atau menggunakan asuransi jiwa. Tujuannya untuk menjamin kelangsungan keuangan keluarga, pendidikan anak-anak, kesehatan, dan kelayakan hidup dari anggota keluarga yang ditinggalkan.
Daftar Pertanyaan tentang Asuransi Jiwa
1. Perlukah memiliki asuransi jiwa?
Pertanyaan tentang asuransi jiwa yang pertama adalah terkait perlu/tidaknya memiliki asuransi jiwa. Pada masa pandemi sekarang ini, asuransi jiwa memiliki peran dalam membantu ketahanan keuangan keluarga. Contohnya, ketika pencari nafkah dalam suatu keluarga cacat atau meninggal dunia, investasi terhenti sehingga mengganggu dana yang direncanakan untuk kebutuhan pendidikan atau tabungan masa depan.
Baca juga:Â Asuransi Kesehatan Syariah untuk Keluarga, Inilah Produknya
Asuransi jiwa pun berguna untuk menyiapkan dana waris untuk bekal kehidupan para ahli waris yang ditinggalkan. Asuransi jiwa ini bukan bertujuan untuk menghindar dari kematian, namun sebagai pelindung penghasilan bagi keluarga yang nantinya ditinggalkan apabila terjadi hal-hal buruk yang menimpamu.
2. Bagaimana cara memilih asuransi jiwa terbaik?
Adapun saat ini, ada berbagai perusahaan asuransi yang menyediakan produk asuransi jiwa dan hasilnya, banyak orang yang malah kebingungan memilih. Cara memilih asuransi jiwa terbaik bisa kamu lihat dari 5 tips berikut ini:
- Menyesuaikan dengan keperluan
- Menganggarkan asuransi secara tepat
- Memahami manfaat dan besaran uang pertanggungan
- Memilih produk dengan layanan terbaik
- Mengetahui kredibilitas perusahaan asuransi
3. Kapan waktu yang tepat untuk membeli asuransi jiwa?
Di bawah ini adalah waktu-waktu yang tepat untuk kamu membeli asuransi jiwa:
- Masih dalam keadaan muda dan sehat
- Sudah produktif atau punya pendapatan
- Sudah punya tanggungan
- Saat risiko finansial masih rendah
- Pada periode akhir pembukuan asuransi
4. Apakah premi akan dikembalikan?
Adapun salah satu contoh produk asuransi yang memberikan pengembalian premi adalah produk asuransi jiwa dengan pengembalian premi atau disebut juga Asuransi Jiwa RoP/Return of Premium.
Baca juga:Â Hindari Penipuan Asuransi Kesehatan Keluarga dengan 5 Tips Ini
Asuransi jiwa dengan pengembalian premi adalah produk asuransi jiwa yang akan mengembalikan premi nasabah setelah masa pertanggungan berakhir. Nantinya, nasabah bisa mendapatkan persentase pengembalian premi yang beragam, mulai dari 50%, 75%, hingga di atas 100 %.
Akan tetapi, tidak semua produk asuransi jiwa menawarkan manfaat yang biasa disebut Return on Premium (ROP) atau no claim bonus ini.
5. Siapa yang perlu memiliki asuransi jiwa?
Sebagai gambaran, setidaknya sejumlah pihak di bawah ini disarankan untuk memiliki asuransi jiwa:
- Masih lajang dan berusia muda
- Pasangan yang masih muda
- Keluarga muda dan sudah mapan
- Pasangan bekerja yang belum punya anak
- Keluarga usia pensiun
6. Bagaimana cara membeli asuransi jiwa?
Jika kamu ingin membeli asuransi jiwa maka saat ini sudah bisa melalui dua cara, yakni secara online dan offline. Berikut ini rinciannya:
- Beli di situs resmi perusahaan asuransi
- Beli di situs pembanding produk asuransi atau broker
- Beli di e-commerce atau marketplace
- Datang langsung ke kantor perusahaan asuransi
- Beli lewat agen asuransi
7. Apakah nilai pertanggungan asuransi jiwa dibatasi?
Perlu diketahui, biaya pertanggungan asuransi jiwa punya batas tertinggi atau plafon. Kian tinggi plafonnya, biasanya cakupan pembiayaannya kian luas dan kemungkinan kamu mesti mengeluarkan uang tunai ketika berobat kian kecil.
8. Bagaimana cara mengajukan klaim?
Klaim asuransi jiwa merupakan proses saat nasabah meminta haknya kepada perusahaan asuransi setelah terjadi risiko meninggal dunia. Pada asuransi jiwa, klaim dilakukan oleh ahli waris. Untuk mengajukan klaim asuransi jiwa biasanya tahapannya sebagai berikut.
- Ahli waris melaporkan kepada pihak asuransi bahwa tertanggung meninggal dunia, tidak lebih dari 7 hari sejak kejadian
- Selanjutnya, ahli waris mengirimkan dokumen yang diperlukan. Misalnya saja formulir klaim, identitas diri dan kartu polis.
- Pihak asuransi akan memverifikasi kebenaran data dan mencocokkannya dengan ketentuan polis
- Ketika dokumen sudah sesuai ketentuan, pihak asuransi akan mencairkan uang pertanggungan ke rekening ahli waris.
Di bawah ini beberapa dokumen yang perlu disiapkan untuk mengajukan klaim meninggal dunia:
- Polis asuransi yang asli.
- Formulir klaim meninggal dunia.
- Surat keterangan kematian lengkap dari pemerintah atau pihak berwenang setempat.
- Salinan identitas diri tertanggung, pemegang polis, dan ahli waris.
- Surat keterangan dokter untuk klaim meninggal dunia.
- Salinan catatan medis tertanggung.
- Surat berita acara dari pihak kepolisian apabila meninggal dunia karena kecelakaan.
- Dokumen lain yang dibutuhkan oleh pihak asuransi.
- Bukti identitas ahli waris yang akan menerima uang pertanggungan.
9. Berapa besaran premi dan lamanya kewajiban bayar premi asuransi jiwa?
Berikutnya, seberapa banyak yang dikeluarkan untuk bayar asuransi dan bayarnya per bulan, per semester, atau per tahun? Info yang paling penting adalah terkait berapa lama bayarnya.Â
Pasalnya, jarang sekali agen asuransi menginformasikan soal lamanya bayar premi. Ada yang cukup bayar selama 10 tahun saja, tetapi manfaatnya sampai nasabah meninggal dunia.
Ada pula yang tetap bayar sampai nasabah berusia 80 tahun, bahkan ada yang seumur hidup harus bayar. Nah, pastikan hal itu jelas sebab menyangkut besaran uang yang kami bayarkan sehingga setelah beli asuransi, keuanganmu tidak akan menjadi masalah besar nantinya.
10. Apa yang terjadi jika pembayaran premi telat?
Kalau pembayaran premi asuransi jiwa telat maka status kepesertaan akan ditangguhkan sementara. Itu berarti, kamu tidak bisa menggunakan manfaat dari produk asuransi ataupun mengajukan klaim.
Sekian ulasan tentang pertanyaan tentang asuransi jiwa yang perlu kamu ketahui. Belum punya produk asuransi ini? Beli yuk sekarang juga!
Baca juga:Â Asuransi Kesehatan Keluarga Cashless, Inilah Rekomendasinya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Boy Riza Utama