duniafintech.com – Munculnya Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) menjadikan fintech semakin disoroti. Asosiasi ini bertujuan menyediakan partner bisnis yang terpercaya dan dapat diandalkan dalam membangun ekosistem pertumbuhan fintech untuk pengusaha lokal Indonesia.
Kini semakin banyak pula pengusaha lokal Indonesia yang melihat peluang dalam sektor startup fintech. Sektor bisnis ini dapat mengembangkan struktur keuangan sebagai solusi untuk meningkatkan daya beli masyarakat serta menyediakan sistem pinjaman yang transparan.
Meski pertumbuhan fintech di Indonesia meningkat pesat, tantangan untuk startup fintech Indonesia juga tinggi. Risikonya pun besar jika perusahaan-perusahaan ini tidak bisa membaca tren dan kemauan pasar dengan baik. Tanpa perencanaan, modal, dan inovasi yang berkesinambungan, perusahaan pun bisa goyah. Untuk itu, perlunya perencanaan keuangan yang baik demi kelangsungan peningkatan potensi dari startup fintech ini.
Di sisi lain, tingginya minat masyarakat untuk jasa finansial teknologi juga membuat menjamurnya startup fintech di tanah air, salah satunya di Kota Bandung. Kota Bandung digadang-gadang sebagai Kota yang mengedepankan teknologi Digital dan Smart City. Berbagai inovasi berbasis digital pun banyak lahir di Kota Kembang ini.
Kota Bandung juga menjadi lahan berbisnis bagi pelaku UMKM Indonesia sehingga penggunaan fintech dapat menjadi faktor pendukung dalam sektor tersebut, baik dari sisi kenyamanan, keamanan, kesesuaian transaksi, kemudahan pencatatan, serta peningkatan penjualan.
Startup fintech berbasis perencana keuangan dan investasi yang lahir di kota kembang ini antara lain, Finansialku.com dan Halofina. Sekedar informasi Halofina merupakan hasil karya alumni Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), yang meraih juara pertama bidang Financial Technologi (Fintech) dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri, yaitu Adjie Wicaksana.
Tidak hanya itu, berbagai kegiatan yang mendukung dalam pertumbuhan fintech juga sering diselenggarakan di Kota Bandung, salah satunya Universitas Padjajaran yang di tahun lalu menggelar acara pelatihan Fintech “Fintech Curriculum Development for Universities Segment I” yang diikuti oleh sejumlah peserta yang berasal dari Universita Padjajaran, Institut Teknologi Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Airlangga. Selama empat hari, para peserta tersebut mengikuti pelatihan pengembangan terkait financial technology (fintech).
Semangat para mahasiswa Bandung juga tampak dalam mendukung pertumbuhan fintech, dimana tahun lalu, FEB Unpad juga turut ikut serta bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka Digital Talent Scholarship dalam rangka meningkatkan ekonomi digital di Indonesia. Bahkan, Universitas Padajajaran (Unpad) kini membuka Program Studi baru jenjang S1 yaitu Prodi Bisnis Digital di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pendaftaran Prodi ini dibuka pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2018/2019.
– Dinda Luvita –
