DuniaFintech.com โ Microsoft dan Ernst & Young LLP (EY) telah mengumumkan rencana untuk menggunakan platform Blockchain untuk gaming. Platform Blockchain untuk gaming ini memungkinkan mitra game, artis dan pembuat konten Microsoft untuk melacak dan mengelola pembayaran dan kontrak royalti.
Menurut pengumuman perusahaan yang disampaikan pada Senin lalu, langkah pembuatan platform Blockchain untuk gaming ini akan menjadi salah satu implementasi terbesar dari sistem keuangan berbasis Blockchain untuk akuntansi.
Ini nantinya yang akan mengelola proses end-to-end Microsoft untuk hak dan royalti kepada mitra game Xbox-nya. Untuk pembuatan kontrak baru, Microsoft akan menggunakan kecerdasan buatan yang didukung oleh Microsoft Azure yang memungkinkan kontrak dibuat dengan cara digital.
Baca juga:
- Bitcoin Tembus Rp300 Juta, Ini Tanggapan Oscar Darmawan
- DBS Meluncurkan Pertukaran Aset Digital Full-Service
- Pluang Luncurkan Produk Aset Kripto, Bantu Diversifikasi Portofolio Investasi Anda
- Situs Mining Bitcoin Gratis 2020 Terpercaya dan Terfavorit
Aplikasi Telah Diuji Coba
Aplikasi blockchain untuk pembayaran dan kontrak telah diuji telah melalui tahap โpengujian rendamโ atau soak testing yang digunakan untuk mengukur kinerja aplikasi perangkat lunak dalam volume yang sangat besar. Berdasarkan pernyataan dari perusahaan, temuan menunjukkan pihaknya mampu memproses dua juta transaksi per hari.
โDalam go-live ini, kami berhasil menghasilkan putaran pertama pembayaran mitra menggunakan Blockchain dan teknologi kontrak pintar,โ kata Luke Fewel, manajer umum operasi keuangan global di Microsoft.
Platform ini akan merampingkan proses keuangan dan operasional dengan kemampuan untuk menskalakan, mengurangi biaya overhead manual yang berat dan meningkatkan pengalaman untuk mitra permainan Microsoft, kata Fewel.
Tentang Microsoft
Microsoft merupakan salah satu raksasa teknologi dunia. Bergerak di bidang pembuatan perangkat lunak, perusahaan milik Bill Gates ini beberapa tahun ke belakang diketahui berperan aktif dalam pengembangan tekologi Blockchain.
Tahun 2019 lalu, perusahahaan tersebut meluncurkan Azure Blockchain Service, layanan terkelola sepenuhnya yang memungkinkan pembentukan, pengelolaan, dan tata kelola jaringan konsorsium Blockchain.
Tidak berhubungan langsung dengan aset kripto, layanan perusahaan ini imaksudkan untuk membantu bisnis membangun aplikasi dengan memanfaatkan teknologi Blockchain.
Azure Blockchain Service terintegrasi dengan Azure Active Directory dan menawarkan alat untuk menambahkan anggota baru, mengatur izin, serta memantau kesehatan dan aktivitas jaringan.
Microsoft tentu bukan satu-satunya perusahaan yang terlibat dalam industri Blockchain. IBM misalnya, juga berperan aktif dalam beberapa tahun terakhir. Persaingan antara raksasa-raksasa teknologi ini di bidang Blockchain patut kita nantikan.
(DuniaFintech/ Dita Safitri)