DuniaFintech.com – Ada proyek digital payment BRI? Ya, salah satu bank milik pemerintah Indonesia, BRI (Bank Rakyat Indonesia) mengumumkan bahwa mereka telah menerima persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk menerima dan memproses transaksi dompet Alipay di Indonesia sebagai pengakuisisi.
BRI menjadi bank pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan platform pembayaran mobile dan online Alipay untuk meningkatkan penggunaan metode pembayaran melalui Indonesian Standard Quick Response Code (QRIS) di Indonesia. Bertujuan untuk menguniversalkan pembayaran non-tunai di negara kita, sistem kode QRIS yang diluncurkan BI memungkinkan pengguna dari satu layanan pembayaran untuk mentransfer dana ke layanan apa pun dalam ekosistem Bank Indonesia.
Didirikan pada 2004, pengguna Alipay dilaporkan mencapai 870 juta pada 2018, menjadikannya perusahaan penyedia layanan pembayaran seluler nomor satu dunia.
Baca juga:
- Bank Penyedia KTA Bunga Rendah, Apakah Lebih Murah dari Pinjol?
- Pinjaman Online Tanpa Slip Gaji 2020 Terpercaya. Disini Tempatnya!
- Prediksi Harga Emas 2021, Apakah Penurunnya Akan Tajam?
- Prediksi Investasi Obligasi 2021, Apakah Masih Menarik?
BRI Berupaya Genjot Pembayaran Non Tunai di Indonesia
Dengan adanya proyek digital payment BRI tersebut, BRI terus berupaya untuk meningkatkan perluasan sistem transaksi non tunai di masyarakat melalui metode pembayaran QRIS.
“Salah satu upaya BRI adalah menggandeng Alipay sebagai penyedia aplikasi atau alat pembayaran dari luar negeri sehingga masyarakat dapat bertransaksi di Indonesia melalui QRIS BRI,” kata Direktur Konsumer BRI Handayani.
Proyek digital payment BRI dengan Alipay ini memungkinkan pengguna Alipay yang berkunjung ke Indonesia untuk melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS di merchant BRI dan menikmati pengalaman pembayaran digital yang nyaman dan lancar dari smartphone mereka. Dalam kerjasama ini BRI juga bermitra dengan PT. QFPay Technology Indonesia sebagai penyedia dukungan (system integrator) untuk mengintegrasikan BRI ke dalam sistem Alipay.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), wisatawan Tiongkok ke Indonesia dari 2009 hingga 2019 tumbuh signifikan sekitar 450 persen, yang dinilai memiliki potensi pasar yang sangat besar terkait kerja sama dengan Alipay. Peningkatan jumlah wisatawan ke Indonesia setiap tahunnya diharapkan dapat meningkatkan fee based income BRI.
Sebagai langkah awal kerja sama, BRI akan fokus pada penetrasi penerimaan Alipay di wilayah kerja BRI di seluruh Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan China, seperti Bali, Batam dan Manado. Di luar wilayah tersebut, BRI akan menggelar penerimaan Alipay di seluruh jaringan merchant BRI dengan menggunakan QRIS.
“Peluncuran kerjasama ini masih dalam rangka HUT BRI yang ke 125 tahun. BRI akan terus berkomitmen untuk mendorong cashless payment society untuk kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah serta perekonomian Indonesia,” tutup Handayani.
(DuniaFintech/ Dita Safitri)