DuniaFintech.com – Pernah dengar tentang remitansi aset kripto? Sejak muncul pertama kali, tidak terhitung berapa banyak masalah keuangan yang berhasil diatasi oleh aset kripto. Selain dijadikan alat transaksi digital, Bitcoin dkk bahkan pernah menjadi sarana bagi warga negara yang mengalami krisis seperti Venezuela untuk menyelamatkan nilai uang mereka.
Kali ini, aset kripto kembali membuktikan perannya dalam remitansi di Amerika Latin.
Western Union baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan pengiriman dolar Amerika Serikat ke Kuba karena saksi dari negara adidaya tersebut. Kondisi ini diperkirakan akan menjadi pemicu naiknya pengiriman uang dengan menggunakan aset kripto.
Aset kripto seperti Bitcoin, Ripple dan lain sebagainya dianggap lebih tahan terhadap ketegangan geopolitik karena tidak memiliki pusat kendali.
Remitansi Aset Kripto Menjadi Opsi Pengiriman yang Lebih Murah
Menurut Bank Dunia, pasar remitansi resmi Amerika Latin bernilai sekitar $96 miliar. Tetapi layanan tradisional seperti Moneygram atau Western Union biasanya menyertakan biaya komisi yang tinggi, nilai tukar yang tidak menguntungkan, jam kerja terbatas, waktu transmisi yang lama serta adanya batasan pertukaran harian.
Baca juga :
- Tips Menghindari Fintech Ilegal yang Beredar. Simak Poin Penting Ini
- Cara Melaporkan Kerugian Akibat Fintech Ilegal
- Bank Penyedia KTA Bunga Rendah, Apakah Lebih Murah dari Pinjol?
- Pinjaman Online Tanpa Slip Gaji 2020 Terpercaya. Disini Tempatnya!
- Prediksi Harga Emas 2021, Apakah Penurunnya Akan Tajam?
Lain ceritanya jika orang-orang menggunakan aset kripto sebagai opsi pengiriman dana. Salah seorang pengguna platform pertukaran LocalBitcoins mengaku telah menggunakan platform peer-to-peer tersebut untuk melakukan pengiriman uang dari Venezuela ke anggota keluarganya yang berada di Kolombia dan Spanyol.
Transaksi dengan menggunakan aset kripto ini ternyata jauh lebih cepat dan lebih terjangkau dibanding pengiriman dengan menggunakan remitansi konvensional.
Di Kuba yang saat ini sedang berada dalam sanksi Amerika Serikat, ada beberapa perusahaan yang mencoba menawarkan jasa pengiriman uang tanpa melibatkan interaksi langsung dengan pemerintah Kuba atau Amerika Serikat.Di tengah ketegangan geopolitik, potensi aset kripto sebagai alat transfer nilai terbilang sangat menjanjikan.
Pasalnya dana yang dikirim tidak bisa dibatasi oleh apapun, termasuk persetujuan penerimaan dana dari pemerintah setempat.
Menurut Youtuber Kuba Erich GarcÃa Cruz, banyak orang-orang yang dekat dengan teknologi mulai menggunakan Bitcoin. Ini karena status Bitcoin yang kebal terhadap masalah geopolitik antar negara dan regulasi. Bagi negara yang sedang berkonflik, ini tentu akan membawa keuntungan dan kemudahan yang cukup besar.
(DuniaFintech/Dita Safitri)