JAKARTA, duniafintech.com – Resiko jual beli mobil bekas, memangnya ada? Tentu saja. Kamu memang tetap perlu waspada meski jual beli mobil bekas ini bisa menjadi pilihan yang lebih baik ketimbang membeli kendaraan roda empat yang baru.
Penting juga diketahui, risiko ini bukan hanya menimpa para pembeli sebab juga ada yang harus diwaspadai oleh kamu sebagai pihak yang hendak menjual mobil bekas.
Nah, agar transaksi mobil bekas kamu lebih aman, yuk simak ulasan mengenai sejumlah resikonya berikut ini.
Resiko Jual Beli Mobil Bekas
- Masa garansi sudah habis
Ketenangan pikiran ketika membeli mobil baru berasal dari mengetahui bahwa mobil itu masih dalam garansi pabrik atau rencana perawatan. Sementara itu, untuk mobil bekas, garansi mungkin sudah kedaluwarsa.
Tentu saja, hal itu akan menurunkan nilai dari kendaraan. Dari sisi penjual, garansi yang sudah tidak ada ini tentu menurunkan harga kendaraan, sedangkan dari sisi pembeli, kamu mungkin akan lebih waswas kendaraan akan rusak dan harus membayar biaya perbaikan.
Kalau memang kamu membeli mobil bekas yang sudah tidak punya garansi maka sebaiknya kamu memanfaatkan asuransi mobil.
- Usia mobil
Ketika mobil bertambah tua dan menempuh jarak tempuh yang lebih tinggi, kemungkinan akan menimbulkan lebih banyak masalah, khususnya kalau mobil tidak dirawat dengan benar.
Bahkan, jika telah dirawat dengan baik maka keausan bisa mengambil korban dan di situlah bahaya datang dengan membeli mobil yang jauh lebih tua, yakni suku cadang bisa saja sulit didapat.
- Latar belakang mobil tidak jelas
Salah satu risiko yang perlu diwaspadai saat ingin membeli mobil bekas lainnya adalah terkait latar belakang mobil yang tidak jelas. Bukan hanya spesifikasinya, kamu pun mesti mewaspadai latar belakang mobil bekas yang akan dibeli.
Sebagai contoh, kamu membeli mobil yang ternyata mobil itu tersangkut dugaan kasus korupsi. Oleh sebab itu, tentu saja KPK akan mengejar mobil yang kamu beli itu sebagai barang bukti.
- Mobil bekas kecelakaan
Di lain sisi, tidak jarang pula mobil bekas kecelakaan lalu lintas dipermak sedemikian rupa sehingga tampak seperti baru. Walaupun dari segi tampilan sudah diperbagus, tetapi bisa jadi masih banyak bagian dari mobil tersebut yang sebenarnya sudah tidak bagus.
Nah, dalam hal ini, pastikan bahwa kamu mengetahui ciri mobil bekas tabrakan agar dapat menghindarinya.Â
- Data dan informasi pribadi disalahgunakan
Tentunya, jual beli mobil dengan platform apa saja akan membutuhkan data dan informasi. Oleh sebab itu, akan sangat berisiko saat kamu memasukkan data pribadi pada platform yang tidak jelas.
Pasalnya, boleh jadi data pribadimu akan disalahgunakan. Oleh sebab itu, untuk menghindari resiko yang satu ini, kamu harus memperhatikan dengan baik platform yang digunakan.
Baca juga: 4 Risiko Kerugian Membeli Mobil Cash yang Wajib Dipahami
Resiko Jual Beli Mobil Bekas: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Jual Beli Mobil Bekas Pribadi
Bagi penjual, pastikan dulu kondisi mobil bekas yang akan dijual sebelum menawarkannya. Bukan itu saja, kamu juga harus cermat membaca harga pasar. Dengan demikian, harga mobil bekasmu tetap akan kompetitif dengan penjual lainnya.
Sementara itu, bagi pembeli, di samping kondisi mobil, dokumen kendaraan pun menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Beberapa dokumen yang wajib dicek, antara lain, BPKB; STNK dan lembar pajak; Form A (surat yang berlaku untuk kendaraan impor, merupakan bukti legal bahwa bea masuk dan pajak kendaraan tersebut sudah dibayar lunas); faktur dan bukti pembelian; serta fotokopi KTP pemilik dan kuitansi kosong.
Resiko Beli Mobil Bekas PT
Sebagai informasi, membeli mobil bekas tidak hanya melalui showroom atau jual beli mobil bekas perorangan, tetapi juga bisa langsung pada suatu PT (perusahaan) yang sedang melakukan peremajaan aset kendaraan.
Seperti jual beli mobil bekas pribadi, kondisi mobil merupakan hal utama yang perlu kamu cek secara teliti. Di samping itu, resiko jual beli mobil bekas PT pun terkait berkas administrasinya, apalagi jika kendaraan itu adalah milik koperasi.Â
Nah, kalau mobil itu milik PT maka yang harus tanda tangan adalah direksi PT tersebut. Jika tidak maka transaksi pun tidak sah.
Baca juga: Ragam Ide Usaha Menggunakan Mobil Pribadi yang Patut Dicoba
Keuntungan Jual Beli Mobil Bekas
Dalam kondisi pandemi yang membuat turunnya daya beli masyarakat terhadap mobil baru, saat inilah yang tepat untuk meraup untung jual beli mobil bekas.
Biasanya, keuntungan penjualan mobil bekas ada pada kisaran 3%—5% per unit. Itu berarti, kalau kamu membeli mobil bekas seharga Rp100 juta maka kamu harus bisa menjualnya dengan harga sekitar Rp103 juta—Rp105 juta.
Sementara itu, bagi pembeli, di samping harga yang lebih murah, dengan membeli mobil bekas, mobil bisa langsung dipakai setelah transaksi diselesaikan.
Tips Jual Beli Mobil Bekas
- Pilih lokasi showroom mobil bekas yang strategis
- Pilih jenis mobil yang memang banyak diminati pasar
- Hindari makelar mobil
- Perbaiki dan percantik mobil
- Cek kelengkapan surat
- Manfaatkan jejaring
Pentingnya Asuransi untuk Mobil Bekas
Mobil baru maupun bekas pada dasarnya tetap memerlukan asuransi. Secara umum, ada dua jenis asuransi mobil, yakni asuransi TLO dan all risk, dengan rincian:
- Asuransi all risk memberikan pertanggungan untuk kerusakan kecil hingga besar
- Asuransi TLO memberikan pertanggungan untuk kerusakan lebih dari 75% atau kehilangan
Demikianlah ulasan soal resiko jual beli mobil bekas yang penting diketahui. Sejatinya, membeli mobil bekas tidak kalah baik dengan membeli mobil baru. Namun, hal yang terpenting adalah memastikan bahwa mobil itu sesuai dengan kebutuhanmu.
Baca juga: Panduan Cara Memilih Asuransi Mobil Bagus dan Terpercaya
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Editor: Rahmat Fitranto