duniafintech.com – Belajar di rumah merupakan instruksi yang diperintahkan oleh otoritas selama masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Namun tidak sedikit tantangan yang dihadapi orang tua dalam mengoptimalkan proses pembelajaran di rumah.
Najeela Shihab selaku individu yang memiliki fokus pada pendidikan mengatakan, mendidik anak di rumah merupakan tantangan dan juga kesempatan untuk memahami perbedaan perilaku belajar anak di sekolah dan di rumah. Hal ini ia sampaikan pada seminar daring layanan keuangan elektronik (fintech) yang berfokus di pendidikan, Pintek pada Kamis (16/04/20).
โBelajar di rumah menumbuhkan interaksi orang tua dan anak. Bukan berarti memindahkan seratus persen kegiatan sekolah ke rumah. Bukan hanya mendengar ceramah panjang dari orang tua,โ
Situasi berubah karena pandemi. Beberapa perubahan menghampiri orang tua yang terbiasa menyerahkan anaknya ke sekolah. Beberapa hal yang berubah di situasi saat ini juga mencakup emosi dan tantangan orang tua yang harus mengadaptasi kemajuan teknologi.
โOrang tua yang terbiasa membatasi penggunaan gawai oleh anak, harus mulai memahami seluruh aktivitas belajar kini telah menggunakan gawai. Manajemen emosi menjadi hal yang perlu diperhatikan,โ
Baca juga:
- Kolaborasi Lazada dan EVOS Esports Siap Dukung Pertumbuhan Gaming
- Cara Fintech Bertahan di Tengah Ketidakpastian Wabah Corona
- ย Fakta Menarik Bitcoin di Tengah Pandemi Covid-19
Kiat-kiat Belajar di Rumah
Belajar di rumah menjadi refleksi untuk orang tua dalam memahami kebutuhan emosional dan sosial anak. Situasi saat ini harus dijadikan kesempatan untuk orang tua dalam memenuhi kebutuhan kedua hal tersebut. Najeela mengingatkan pentingnya dukungan lingkungan sebagai faktor utama efektivitas anak dalam belajar.
โAda yang butuh ruang sepi untuk belajar. Ada yang ingin belajar sama kakak dan adiknya. Ada yang perlu musik untuk belajar. Variasinya bermacam-macam, sesuai dengan kebutuhan suasana hati anak. Orang tua harus menemukan metode yang tepat,โ
Pemahaman tentang tujuan dari belajar jarang ditemukan meski dalam sekolah. Hal ini membuat anak tidak menemukan relevansi antara pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Najeela melihat hal ini sebagai kesempatan untuk orang tua bersikap pro-aktif.
Kemandirian anak juga menjadi tantangan untuk memenuhi faktor belajar dari rumah. Hal ini meliputi pengerjaan tugas anak dan bagaimana sang anak bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya. Bagi Najeela, komunikasi dua arah menjadi kunci utama efektivitas pembelajaran anak di rumah.
โSituasi saat ini menjadi kesempatan orang tua untuk menumbuhkan kemandirian. Timbal balik menjadi hal yang berharga untuk proses Pendidikan di rumah. Jangan hanya terpaku pada instruksi dan mekanisme satu arah. Perlu ada refleksi, revisi dan komunikasi dua arah, sehingga menjadi pengalaman yang menyiapkan anak untuk Kembali ke sekolah usai pandemi,”
DuniaFintech/FauzanPerdana