duniafintech.com – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia atau AFPI tengah merancang pusat data untuk para penyelenggara teknologi keuangan. Bernama Fintech Data Center (FDC), sistem ini ditujukan untuk pencegahan calon peminjam untuk mengakses pinjaman di berbagai plaform fintech pinjaman.
Adrian Gunadi selaku ketua harian AFPI mengatakan pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan beberapa pihak terkait. Ada pun pihak yang terkait dalam proyek FDC ini ialah para penyelenggara fintech pinjaman selaku anggota, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku badan pengawas.
Sistem FDC ini diklaim Adrian sebagai hasil diskusinya dengan OJK untuk mencegah akses pinjaman secara berlebihan dalam satu hari.
Dari 161 anggota AFPI, sampai saat ini hanya 11 anggota yang masih terdaftar dan terintegrai dengan sistem FDC. Mengenai hal ini, Adrian mengklaim dibutuhkan waktu 6 bulan untuk merampungkan proyek ini.
Baca juga:
- Pendaftaran Penyedia Pinjaman Online Baru di Stop OJK
- Kredit Pintar Sabet Penghargaan Startup Pinjaman Dana Tunai Terbaik
- Indodana PayLater, Solusi Kekinian untuk Pembayaran
Pusat Data Cegah Nasabah ‘Gali Lobang Tutup Lobang’
AFPI pun menunda serta memberikan waktu untuk para anggota baru penyelenggara fintech pinjaman yang terdaftar sebagai anggota baru asosiasi. Ada pun waktu yang diberikan AFPI di targetkan hingga pertengahan tahun 2020 hingga integrasi FDC bisa secara optimal dilakukan.
Tumbur Pardede selaku Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan menilai FDC sebagai solusi dalam permasalahan yang kerap menghampiri penyelenggara fintech pinjaman. Ada pun pusat data ini sebagai panduan penyelenggara untuk mengetahui para nasabah yang telah melakukan ‘gali lobang tutup lobang’.
Istilah tersebut merupakan sebuah mekanisme peminjam yang telah mengajukan pinjaman di berbagai platform. Dengan adanya pusat data tersebut, maka para penyelenggara dapat memantau calon peminjam yang bermasalah.
DuniaFintech/FauzanPerdana
